Orang Tua Korban Penganiayaan Daycare di Depok Ungkap Rasa Cemas soal Kondisi Kaki Anaknya
Arif sudah membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Dia mengaku kuatir denga kondisi kaki anaknya.
Orang tua bayi korban penganiayaan di daycare hari ini menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polres Metro Depok.
Ayah dari AMW 8 bulan, Arif mengatakan, ini merupakan pemeriksaan perdana. Kepada penyidik, dia menjelaskan,mengenai kekerasan yang dialami anaknya.
“Ini yang pertama. Baru dilaporkan ke Polri bahwa anak saya mengalami kekerasan oleh pelaku, dari video yang beredar, dari video yang viral itu,” katanya di Polres Metro Depok, Sabtu (3/8).
Dia baru mengetahui anaknya jadi korban penganiayaan setelah melihat rekaman video yang beredar pada 30 Juli 2024. Saat itu Arif baru saja menjemput anaknya di daycare. Dia sempat tidak percaya bahwa bayi yang dianiaya Meita Irianty alias Tata adalah anaknya.
“Itu viral di 30 (Juli) ya, saya sore lihat ada video, kebetulan saya lagi jemput juga di daycare. Jadi mungkin karena di daycare saya dapat video nya daycare, terus kok kaya kenal, terus saya lihatin lagi, ini kok anak saya gitu, ini kenapa ini,” ucapnya.
Saat itu, dia mengaku, bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Arif mencoba menenangkan diri dan memutuskan melapor keesokan harinya. Yang terbesit di pikirannya saat itu adalah menyelamatkan anaknya pulang dari daycare.
“Jadi apa saya coba untuk tenang gitu, sejujurnya saya bingung waktu itu, ini apa ini tapi saya coba untuk tenang, saya utamanya mengamankan anak saya pulang ke rumah waktu itu, jadi saya bawa pulang anak saya dari sana. Besoknya, besok malamnya kita lapor ke polisi. Jadi, besoknya saya lapor ya udah dan ternyata bergulir gitu aja infonya,” ungkapnya.
Saat ini kondisi bayi AMW mengalami dislokasi di bagian kaki. Arif sudah membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Dia mengaku kuatir denga kondisi kaki anaknya.
“Untuk sekarang masih diperiksakan ke dokter ya kita masih terus berkelanjutan. Sekilas sih masih normal, masih kelihatan baik-baik saja. Cuma saya masih gimana ya, masih perasaan cemas, khawatir gitu. Jadi mudah-mudahan baik-baik aja gitu,” harapnya.
Dia berharap kondisi kaki anaknya kembali normal. Pemeriksaan rutin masih terus dilakukan ke dokter. Anaknya saat ini belum bisa berjalan dan masih dalam tahap merambat.
“Kita masih periksakan sih masih kita kontrol berkala. Mudah-mudahan nggak apa-apa, kalau sekarang sih ya masih bisa beraktifitas secara normal seperti biasa gitu. Belum waktunya jalan, umurnya belum bisa jalan. Masih normal (saat merambat),” katanya.
Selain dislokasi, anaknya juga sempat mengalami perubahan. Beberapa kali anaknya tidak mau jauh dari orang tua dan takut air. Namun saat ini kondisinya sudah normal.
“Ada sempat sekali dua kali aja, tapi nggak lama ya, kayak tiba-tiba takut air gitu. Tiba-tiba jadi lebih nempel ke orang tuanya, tapi yaudah nggak lama, balik normal lagi seperti biasa, anak saya masih tetap aktif dan ceria,” pungkasnya.