Hati-hati, Hipertensi dan Diabetes Dapat Mengakibatkan Tuli Secara Tiba-tiba
Hipertensi dan diabetes dapat memengaruhi kemampuan pendengaran, yang berpotensi menyebabkan tuli secara tiba-tiba.
Sejumlah orang telah menyadari bahwa diabetes dapat memengaruhi kesehatan mata, ginjal, dan jantung. Selain itu, hipertensi juga dapat berpotensi menyebabkan stroke. Namun, penting untuk diketahui bahwa kedua penyakit ini, hipertensi dan diabetes, juga dapat berdampak pada kemampuan pendengaran seseorang.
Diabetes dan hipertensi merupakan penyakit sistemik yang memengaruhi fungsi tubuh secara menyeluruh. Diabetes dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kecil atau yang dikenal dengan istilah microangiopathy. Di sisi lain, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, di mana jika tidak terkontrol, kondisi ini dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi rapuh, sehingga rentan terhadap kerusakan. Kerusakan pada pembuluh darah di otak berpotensi menyebabkan stroke.
-
Apa yang bahaya dari diabetes? 'Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,' ucap Ikhsan.
-
Kenapa diabetes melitus perlu diwaspadai? Penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus. Apa saja sih komplikasi yang bisa terjadi?
-
Apa gejala diabetes yang sering dialami? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme gula darah.
-
Mengapa diabetes bisa menyebabkan gangguan pada gigi dan mulut? Diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah pada gigi dan mulut, seperti karies gigi dan penyakit periodontal. Hal ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol yang memungkinkan bakteri berkembang biak di dalam mulut lebih mudah.
-
Kenapa diabetes jadi bahaya? Hiperglikemia, atau kadar gula darah yang tinggi, menjadi penyebab utama penyakit diabetes.
Selain itu, kedua penyakit ini juga dapat memengaruhi fungsi pendengaran dan dapat menyebabkan tuli mendadak. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. dr. Harim Priyono SpTHT-KL (K), "Tuli mendadak itu salah satu faktor risiko penyakit ini diantaranya diabetes, hipertensi dan bahkan penyakit lain yang menyebabkan daya tahan tubuh turun," ujar pakar otologi tersebut saat menjawab pertanyaan Health- Liputan6.com dalam konferensi pers seminar medis bertajuk The Last Trends in Ear Health: Diagnostic and Technological Innovation Hearing Care, yang berlangsung di Jakarta Selatan, 12 Januari 2025.
Mengapa Diabetes dan Hipertensi Dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran?
Pada individu yang memiliki kadar gula darah tinggi, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan saraf di telinga bagian dalam. Diabetes yang dialami dapat mengganggu sinyal saraf yang menghubungkan telinga bagian dalam dengan otak, sehingga berpotensi menimbulkan masalah pendengaran.
Di sisi lain, orang yang mengalami tekanan darah tinggi akan merasakan aliran darah yang sangat cepat. Kerusakan pada pembuluh darah tidak hanya terjadi di satu bagian tubuh, tetapi juga bisa terjadi di telinga. Jika pembuluh darah di telinga mengalami kerusakan, maka gangguan pendengaran pun bisa terjadi.
Pencegahan Gangguan Pendengaran Akibat Hipertensi dan Diabetes Sangat Mungkin Dilakukan
Walaupun terdengar menakutkan, Harim menjelaskan bahwa tuli yang terjadi secara mendadak akibat hipertensi dan diabetes sebenarnya bisa dihindari. "Sekali lagi, penyakit ini dapat dicegah ya," ungkap seorang pakar otologi dari Jakarta Ear and Hearing Center RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta.
Ia menekankan bahwa langkah utama yang perlu diambil adalah memperbaiki atau mengontrol gangguan sistemik yang ada, sehingga risiko gangguan pendengaran dapat diminimalkan. Dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat, masyarakat dapat menjaga kesehatan pendengaran mereka dengan lebih baik dan mengurangi dampak negatif dari penyakit yang dapat memicu tuli mendadak.
Lakukan Gaya Hidup Sehat dan Konsumsi Obat Secara Teratur Jika Diperlukan
Pada pasien yang menderita diabetes atau hipertensi, dokter biasanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup menuju pola hidup yang lebih sehat. Bagi pasien yang mendapatkan resep obat, penting untuk mengonsumsinya secara teratur agar kadar gula darah dan tekanan darah tetap terjaga. Salah satu saran untuk pasien hipertensi adalah melakukan olahraga secara rutin, setidaknya 3-4 kali dalam seminggu.
Selain itu, bagi mereka yang mengalami obesitas, penurunan berat badan dengan cara yang sehat juga sangat dianjurkan. Berdasarkan penelitian, setiap penurunan berat badan sebesar 1 kg dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah sebesar 1 mmHg. Dengan demikian, jika seseorang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 kg, maka tekanan darahnya dapat turun hingga 10 mmHg. Selanjutnya, pasien hipertensi juga dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, serta menghindari makanan yang tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol.
Bagaimana dengan perubahan gaya hidup bagi pasien diabetes? Untuk pasien diabetes, penting untuk membatasi asupan kalori yang dikonsumsi. Mereka harus memastikan bahwa pola makan yang diterapkan seimbang, dengan komposisi karbohidrat sebanyak 45-60 persen dari total kalori, yang sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks. Selain itu, protein sebaiknya menyumbang 15-20 persen, lemak 25-30 persen, dan serat sekitar 25-30 gram per hari.
Di samping menerapkan pola makan yang seimbang, pasien diabetes juga dianjurkan untuk rutin berolahraga minimal 30 menit, dengan frekuensi 3-4 kali dalam seminggu.