Tanda Diabetes yang Muncul di Mulut, Wajib Diwaspadai
Diabetes merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk kondisi mulut, seperti mulut kering, bau mulut, dan lainnya.
Yang jarang kita sadari, tanda diabetes juga bisa muncul di mulut.
Tanda Diabetes yang Muncul di Mulut, Wajib Diwaspadai
Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh menghasilkan atau menggunakan insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah. Meskipun banyak orang mengaitkan diabetes dengan gejala seperti kehausan yang berlebihan atau penurunan berat badan yang tidak wajar, gejala diabetes juga dapat muncul di mulut.
merdeka.com
-
Apa saja tanda-tanda diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO.
-
Apa tanda diabetes di wajah? Menurut para ahli, kulit adalah organ yang paling rentan terhadap perubahan akibat lonjakan kadar gula darah dalam tubuh. Dr. John Quinn dari Quinn Clinics menjelaskan bahwa area wajah sering kali menjadi indikator awal dari kadar gula darah yang tidak terkontrol. 'Kulit bersisik di kelopak mata atau xanthelasma dapat menjadi tanda bahwa diabetes tidak terkontrol dengan baik, terutama jika kadar lemak darah juga tinggi,' ungkapnya sebagaimana dilansir dari Express UK (12/7).
-
Apa ciri khas diabetes? Diabetes adalah kondisi penyakit kronis yang kini menjadi fokus perhatian di seluruh dunia. Berdasarkan penjelasan dari Dr. dr. H. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, FINASIM yang berasal dari Klinik Diabetes Ca-Re RS Pelni, penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
-
Apa gejala diabetes yang sering dialami? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Apa tanda diabetes di kulit? Diabetes adalah penyakit yang dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Diabetes dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan, termasuk kulit. Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah.
-
Bagaimana tanda diabetes di kulit? Diabetes adalah penyakit yang dapat meningkatkan kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Diabetes dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan, termasuk kulit. Berikut adalah 9 tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit, beserta penjelasannya: Bercak kuning, kemerahan, atau cokelat Kulit di sekitarnya tampak seperti porselen mengkilap, dan pembuluh darah lebih terlihat. Kulit juga bisa terasa gatal dan nyeri.Kondisi ini biasanya berkembang di kaki, terutama di bagian depan dan samping. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi diduga berkaitan dengan peradangan pembuluh darah.
Penyebab Diabetes
Diabetes adalah kondisi kesehatan yang serius dan membutuhkan perhatian khusus. Namun, apa sebenarnya yang menjadi penyebab diabetes?
Penyebab utama diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang penting dalam pengaturan kadar gula darah dalam tubuh. Tanpa insulin yang cukup, gula darah akan meningkat dan menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Sayangnya, belum ada penjelasan pasti mengapa sistem kekebalan tubuh bisa menjadi tidak normal seperti ini.
Diabetes tipe 2, yang lebih umum terjadi, memiliki faktor risiko yang mencakup gaya hidup tidak sehat dan keturunan. Kondisi ini biasanya muncul saat tubuh tidak merespons insulin dengan baik, yang disebut resistensi insulin. Faktor risiko yang berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2 meliputi obesitas, kekurangan aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, umur di atas 45 tahun, riwayat keluarga dengan diabetes, dan etnisitas tertentu seperti Afrika atau Asia Selatan.
Selain itu, ada juga diabetes gestasional, yang terjadi selama kehamilan. Ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang mengganggu fungsi normal insulin. Biasanya, diabetes gestasional akan hilang setelah persalinan, tetapi memiliki risiko meningkatkan perkembangan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Tanda Diabetes di Mulut
1. Mulut Kering
Salah satu tanda yang sering kali terlihat adalah mulut kering yang berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup air liur, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan juga masalah lain seperti kesulitan dalam berbicara atau menelan makanan.
Jika Anda menyadari bahwa luka pada mulut Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada biasanya, ini mungkin merupakan tanda diabetes. Tingginya kadar gula darah dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dengan baik.
3. Gusi Berdarah
Gusi yang mudah berdarah atau meradang juga dapat menjadi tanda adanya diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf di gusi, menyebabkan peradangan dan perdarahan.
4. Bau Napas yang tidak Sedap
Orang dengan diabetes sering kali memiliki tresna napas yang tidak sedap. Hal ini terjadi ketika kadar gula darah tinggi memungkinkan bakteri berkembang biak di dalam mulut, menyebabkan bau yang tidak enak.
5. Gangguan pada Gigi dan Mulut
Diabetes dapat menyebabkan berbagai masalah pada gigi dan mulut, seperti karies gigi dan penyakit periodontal. Hal ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol yang memungkinkan bakteri berkembang biak di dalam mulut lebih mudah.
Faktor Risiko
Diabetes telah menjadi masalah kesehatan yang besar di dunia saat ini. Diperkirakan lebih dari 460 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes, dan angka ini terus meningkat setiap tahun. Diabetes merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh mengolah glukosa atau gula darah.
Kondisi ini bisa berdampak serius pada organ-organ penting seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Namun, apa yang menyebabkan seseorang berisiko tinggi terkena diabetes?
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan diabetes. Pertama adalah kebiasaan makan yang tidak sehat dan gaya hidup tidak aktif. Pola makan yang kaya akan makanan olahan, lemak jenuh, gula tambahan, dan kalori berlebih dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan obesitas. Kondisi ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Selain itu, gaya hidup tidak aktif juga menjadi faktor risiko yang signifikan. Kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan duduk yang berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan resistensi insulin. Olahraga dan aktivitas fisik adalah cara yang efektif untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta mengurangi risiko diabetes.
Selanjutnya, faktor keturunan juga memainkan peran penting dalam risiko diabetes. Jika ada riwayat diabetes dalam keluarga, terutama orang tua atau saudara kandung, maka risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini akan meningkat. Namun, meskipun memiliki faktor risiko genetik, gaya hidup sehat masih bisa membantu menjaga risiko diabetes agar tetap rendah.
Kerusakan pankreas juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan risiko diabetes. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dan antipsikotik, dapat mempengaruhi kemampuan pankreas untuk menghasilkan insulin. Selain itu, penyakit tertentu seperti pankreatitis kronis atau infeksi pankreas juga dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan diabetes.
Terakhir, beberapa kondisi kesehatan lain juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Hipertensi, kolesterol tinggi, polycystic ovary syndrome (PCOS), sleep apnea, dan kondisi hormonal tertentu dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes. Penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh dan mencari pengobatan jika ada kondisi kesehatan yang mendasarinya.