Potret Cantik Tissa Biani Dalam Balutan Khimar, Ada yang Speechless Sampai Disebut Adem Kayak Masuk Kulkas
Tissa Biani bikin pangling dalam balutan khimar. Cantik banget!
Artis cantik, Tissa Biani tampil berbeda dari biasanya. Artis kelahiran Depok, 24 Juli 2002 itu mengenakan khimar dengan warna lembut. Kekasih Dul Jaelani itu membuat para penggemar pangling dibuatnya.
Biasanya, aktris pertama yang memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Anak Terbaik pada edisi perdananya yakni tahun 2014 atas film 3 Nafas Likas itu selalu tampil tomboy. Namun, kini ia begitu anggun mengenakan khimar.
Banyak yang terpesona hingga memberikan pujian untuk Tissa. Kolom komentar yang dibanjiri respon positif itu ternyata dibalas oleh Tissa. Banyak yang menyebutnya cantik, sampai ada yang mengaku tak bisa berkata-kata lagi setelah melihat penampilan Tissa.
Penampilannya Bikin Adem
Melihat Tissa tampil dalam balutan busana tertutup lengkap dengann khimarnya, penggemar memuji pemain film 'Pendekar Awang: Darah Indera Gajah', 'Setengah Hati', dan 'KKN di Desa Penari' itu amat cantik.
Bahkan ada yang mengaku speechless melihat penampilan Tissa yang begitu adem seperti masuk ke dalam kulkas. Dalam balutan khimar, Tissa mendapat banyak pujian.
"Masya Allah adem banget kayak masuk kulkas," kata @ayunni90s.
"Cantiknya kamu," kata @richaiskak.
"Makin cantik pakai hijab," kata @irashwdynt.
"Masya Allah cantiknya nambah kalau pakai hijab, speechless sih," kata @candyfeb_.
Ingin Berhijab
Sebelumnya, Tissa mengungkap bahwa ia ingin mengubah penampilannya dengan berhijab. Keinginan tersebut muncul dari dirinya sendiri dan bukan karena permintaan orang lain.
"Dia (Dul) support banget, pasti dia pengin aku pakai hijab, tapi dari aku sendiri sih lebih tepatnya. Insyaallah doain aja semoga secepatnya pakai hijab, mudah-mudahan doa dari orang banyak jadi segera terlaksana," kata Tissa dikutip dari Liputan6.com.
Tissa sendiri cukup rajin datang ke acara kajian. Jika tak ada halangan, ia selalu hadiri kajian bersama teman-teman sesama artis.
"Aku sudah dari dulu suka silaturahmi bareng teman-teman yang ikut kajian, teman-teman di kajiannya juga sudah banyak, jadi memang sesuai dengan kesempatan dan waktu. Kalau cocok dan nggak ada kerjaan pasti disempetin," sambungnya.