CEK FAKTA: Hoaks 59 Jemaat Gereja Tewas Usai Minum Dettol Demi Cegah Corona
Merdeka.com - Beredar sebuah artikel berjudul "59 Orang Jemaat Gereja Tew4s Minum Dettol demi Cegah C0R0NA". Dalam artikel tersebut, terlihat seseorang yang sedang meminum cairan antiseptik merek Dettol. Artikel tersebut beredar di media sosial Facebook.
KominfoPenelusuran
Menurut penelusuran merdeka.com, artikel berjudul "59 Orang Jemaat Gereja Tew4s Minum Dettol demi Cegah C0R0NA" adalah tidak benar atau hoaks. Dalam artikel yang dimuat medcom.id berjudul "59 Jemaat Gereja Tewas Setelah Meminum Dettol demi Cegah Korona Hoaks, Ini Faktanya" pada Selasa 31 Maret 2020, dijelaskan bahwa foto itu diambil tahun 2016, sebelum adanya pandemi Covid-19.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Apa yang diklaim foto itu tunjukkan? Sebuah foto memperlihatkan 6 wanita Indonesia berpose bintang daud dalam bendera Israel mencuat di Facebook. Beberapa akun membagikannya dengan narasi bahwa wanita-wanita tersebut menyuarakan dukungannya pada Israel melalui foto yang diambil.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Foto apa yang dimaksud? Foto itu ternyata sangat disukai Einstein. Maka dia segera memesan banyak salinan agar dia bisa menandatanganinya dan mengirimkannya ke teman-temannya sebagai lelucon.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
Dilansir dari opindia.com, artikel tersebut berasal dari pemberitaan situs kenya-today.co.ke. Pada artikel itu, disebutkan bahwa seorang pemuka agama di Afrika Selatan Rufus Phala dari Gereja Kristen Rohani AK di Makgodu, Limpopomade, Afrika Selatan, membujuk para pengikutnya untuk percaya bahwa mereka dapat menangkal ancaman virus korona baru oleh desinfektan yang harus diberikan secara oral.
Bagi mereka yang sudah mengidap penularan mematikan, pastor membujuk mereka untuk percaya bahwa disenfektan dapat menyembuhkan mereka dari covid-19. Phala mengaku hal itu merupakan pesan dari tuhan. Belakangan, situs kenya-today.co.ke menarik pemberitaan tersebut. Situs opindia.com juga tidak bisa memastikan adanya 59 kematian dari persitiwa tersebut. Tidak ditemukan sumber kredibel menguatkan klaim tersebut.
Penjelasan serupa juga dimuat dalam artikel food.detik.com berjudul "Viral 59 Orang Tewas Setelah Minum Disinfektan, Ini Faktanya" pada Minggu (29 Maret 2020).
Dalam artikel tentang 59 jemaat meninggal dan 4 orang kritis setelah minum cairan disinfektan belum terverifikasi kebenarannya. Pasalnya, sampai saat ini belum ada media kredible di Afrika yang mengangkat berita tersebut, lapor Opindia.com.
Sementara soal foto yang beredar, disebutkan bahwa foto tersebut adalah foto lama, sehingga semakin menimbulkan kecurigaan atas kabar tersebut.
Meskipun kabar ini belum terverifikasi, tetapi sebelumnya Pendeta Rufus juga pernah dilaporkan meminta jemaatnya untuk meminum cairan disinfektan dari merek Jik. Namun, itu dilakukan oleh Pendeta Rufus pada 2016 dan 2018 silam.
Pendeta Rufus sempat mengklaim bahwa cairan disinfektan tersebut adalah darah Yesus. Di daerah tempat tinggalnya, Pendeta Rufus disebut bahwa dirinya memiliki kekuatan misterius.
Ia mengatakan mampu mengubah cairan disinfektan menjadi darah Yesus setelah membacakan mantra. Phala berusaha untuk melegitimasi metodenya dengan mengutip sebuah cerita di dalam Alkitab di mana Yesus memberikan anggur kepada jemaatnya untuk diminum, memberi tahu mereka bahwa itu adalah darahnya.
Sementara di tahun 2016 hal tersebut dilakukan kembali oleh Pendeta Rufus dengan meminta jemaat meminum disinfektan Dettol. Menurutnya, itu dapat menyembuhkan mereka dari berbagai penyakit.
Kemudian, Pendeta Rufus baru menyadari bahwa cairan disinfektan berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Kesimpulan
Foto tentang 59 jemat gereja yang minum cairan Dettoluntuk sembuhkan Virus Corona adalah tidak benar. Foto ini diambil pada tahun 2016, sebelum terjadi pandemi Covid-19. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cek fakta merdeka.com melakukan penelusuran foto thumbnail menggunakan teknik reverse image search.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaVideo yang menunjukkan jentik nyamuk di galon air minum dalam kemasan (AMDK) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBenarkah filter rokok mengandung darah babi? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKlaim penemuan kuburan massal dan tengkorak di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah tidak benar alias hoaks.
Baca SelengkapnyaNelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar daftar 19 daftar minuman diduga mengandung Aspartam menyebabkan kanker otak
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaBeredar video banjir di Aceh pada 18 November 2023 yang diklaim menyebabkan tumpukan mayat
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini berembus kabar bahwa nyamuk Bill Gates atau Wolbachia yang akan disebarkan di Indonesia dapat membentuk genetik LGBT.
Baca Selengkapnya