Keracunan Massal di Garut dan Tasikmalaya, 2 Orang Meninggal dan Belasan Dirawat
Korban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Peristiwa keracunan itu terjadi pada Senin (9/10) malam sekitar setelah isya.
Keracunan Massal di Garut dan Tasikmalaya, 2 Orang Meninggal dan Belasan Dirawat
Dua orang warga Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia dan belasan lainnya harus dirawat usai konsumsi jebred. Jebred merupakan sejenis makanan seperti sate yang isinya dari kulit atau tetelan sapi, kambing, atau domba.
Camat Cilawu, Garut, Jawa Barat, Anas Aolia Malik mengatakan, peristiwa keracunan itu terjadi pada Senin (9/10) malam sekitar setelah isya.
“Awal tadi malam saya dapat info bahwa IGD (instalasi gawat darurat) Puskesmas Cilawu penuh, penyebabnya ada keracunan, setelah turun ke lapangan ternyata betul banyak warga yang dirawat,” katanya, Selasa (10/10).
Anas menjelaskan, setelah pihaknya melakukan pengecekan lebih jauh kaitan dengan identitas warga yang dirawat diketahui mereka bukan hanya warga Garut saja, namun juga Kabupaten Tasik. Bahkan hasil pemeriksaan diketahui jumlah warga Tasik yang keracunan lebih banyak.
“Kebanyakan dari Tasik, wilayah Sukamaju dan Sirnagalih. Memang secara letak geografis, posisi rumah mereka lebih dekat ke Cilawu sehingga kemudian dibawa ke Puskesmas Cilawu. Untuk yang warga Cilawunya yang dirawat di Puskesmas ada 3 orang, 10 lainnya asal Tasik,”
jelas Anas.
merdeka.com
Selain di Puskesmas Cilawu, menurut Anas, ada empat warga Garutnya yang juga diduga mengalami gejala keracunan dan dirawat di klinik Cihideung. Dengan begitu, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan mencapai 17 orang.
Dari jumlah tersebut, Anas mengungkapkan ada dua warga asal Garut dan Tasik meninggal dunia. Untuk yang warga Tasik diketahui meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
“Tadi malam ada orang Tasik, Bu Min yang harus dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut, kita sudah koordinasi dan sudah disiapkan ruangannya. Namun pasien ini keberatan dirawat di Garut karena domisilinya di Tasik, akhirnya kita koordinasi dengan teman-teman puskesmas di Tasik untuk dijemput ke sini, jam 11 malam dapat kabar bu Min meninggal dalam perjalanan,”
ungkapnya.
merdeka.com
Untuk yang warga Garut, menurut Anas, selain diduga akibat keracunan pasien juga diduga memiliki penyakit penyerta dan sempat dirawat di klinik Cihideung.
“Jadi perlu diselidiki dulu, karena infonya punya penyakit bawaaan (bukan hanya keracunan, saat dicek) gulanya 500,”
ucap Anas.
merdeka.com
Adapun kaitan dengan dugaan penyebab keracunannya, Anas mengaku belum bisa memastikannya. Namun saat ditanyakan kepada para pasien yang mengalami gejala keracunan itu, hampir seluruhnya mengaku makan jebred.
Meski begitu, rupanya para pasien yang dirawat dan meninggal tidak mengonsumsi jebred di hari mereka dilarikan di fasilitas kesehatan.
”Makan (jebred) mereka itu hari minggu pagi, jadi ini lambat,” pungkasnya.