CEK FAKTA: Hoaks Jusuf Kalla Ditangkap karena Terbukti Danai Teroris
Merdeka.com - Sebuah video beredar di Facebook yang mengeklaim bahwa mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ditangkap tim khusus, karena terindikasi mendanai teroris.
"JADI PENDANA T3R0R1S DI INDONESIA, AP4RAT GERAK CEPAT JUSUF KALLA LANGSUNG DI4M4NK4N," diunggah YouTube seputarnitizen, pada 1 Juni 2023.
Thumbnail video memperlihatkan Jusuf Kalla memakai baju tahanan baru turun dari mobil dengan pengawalan polisi lengkap dengan senjata.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang terlibat dalam video viral? Jadi, di videonya itu ada anak kecil mau belanja, anak-anak mudalah, terus dia bilang, 'Kak, kalau misal belanja di sini, dapat hadiah cium nggak dari Onyo (panggilan Betrand Peto)?',
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
Penelusuran
Penelusuran dilakukan dengan melihat secara keseluruhan isi video. Hasilnya, narator dalam video justru membaca ulang artikel yang diunggah situs seword.com.
Artikel ini membahas opini soal kiprah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang beberapa bertemu pihak Taliban, yang dipahami sebagai bentuk upaya perdamaian.
Sedangkan thumbnail dalam video, sudah diedit dari aslinya. Foto aslinya adalah Sidang tujuh terdakwa simpatisan Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (21/1/2016) silam.
Sehingga secara keseluruhan tidak ada pembahasan soal JK ditangkap karena terbukti danai teroris. Kemudian tidak ditemukan juga dalam situs berita nasional soal penangkapan Jusuf Kalla.
Kesimpulan
Klaim Jusuf Kalla ditangkap karena terbukti danai teroris adalah tidak benar. Narasi dalam video hanya membahas soal Jusuf Kalla yang beberapa bertemu pihak Taliban. Tidak ada pembahasan soal JK ditangkap.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensihttps://www.suara.com/foto/2016/01/21/160559/sidang-tujuh-simpatisan-isis--page-5https://seword.com/umum/jusuf-kalla-dan-tudingan-taliban-indonesia-USKqv8zzuX (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaDalam konten tersebut, disebutkan JK masih keturunan Kahar Muzakar
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaBenarkah KPK telah menyita uang ratusan triliunan dari kantor NasDem? Berikut faktanya!
Baca SelengkapnyaKamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaJK menyebut laporan tersebut bisa terkait kepentingan politik.
Baca SelengkapnyaKamaruddin menuding Dirut Taspen soal pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Mahfud MD dan DPR Bongkar Kebusukan Hakim MK di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya