Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Swiss Melarang Vaksin Covid-19

CEK FAKTA: Hoaks Swiss Melarang Vaksin Covid-19 Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2021 REUTERS/Dado Ruvic/File Photo

Merdeka.com - Beredar postingan di Twitter yang mengklaim Swiss melarang vaksin Covid-19. Postingan tersebut pertama diunggah Robert Malone melalui akun Twitter pribadinya @RWMaloneMD.

Narasi postingan tersebut sebagai berikut:

"News from the Front LinesSwitzerland bans the COVID vaccines, Spike protein kills brain cells, AAPS updates, Twitter at war with Sbstck."Click on the link, if you dare to see the article. But careful though, according to Twitter censorship - it may not be safe... more red pills on the other side.tinyurl.com/ycksnres

Orang lain juga bertanya?

Jika diterjemahkan sebagai berikut:

"Berita dari Garis DepanSwiss melarang vaksin COVID, protein Spike membunuh sel otak, pembaruan AAPS, Twitter berperang dengan Sbstck."Klik tautannya, jika Anda berani melihat artikelnya. Tapi hati-hati, menurut sensor Twitter - mungkin tidak aman... lebih banyak pil merah di sisi lain.tinyurl.com/ycksnres

Selain itu ada pula akun Facebook yang memposting hal serupa, dengan narasi:

Swiss Larang Vaksin COVID

Kebenaran Mendobrak.

Penelusuran

Cek fakta merdeka.com telah menelusuri kabar tersebut. Dilansir dari factcheck.afp.com, pemerintah Swiss tidak melarang vaksin Covid-19, namun tidak merekomendasikan dilakukan pada musim semi dan musim panas 2023 karena tingkat penyebarannya rendah dan tingkat kekebalan warga yang tinggi. Hal tersebut dicapai melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya.

Profesor epidemiologi klinis di University of Florida, Cindy Prins mengatakan, rekomendasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan negara mereka sendiri. Juru bicara Kantor Kesehatan Masyarakat Federal Swiss (FOPH) menyatakan hampir seluruh masyarakat Swiss telah divaksinasi dan/atau tertular dan sembuh dari Covid-19.

Novanax, sebuah perusahaan boiteknologi Amerika, mengatakan kepada AFP bahwa vaksid Covid-19 produksi mereka tidak dilarang di Swiss. Pfizer juga memastika vaksi produksi mereka masih tersedia di Swiss.

Kesimpulan

Postingan yang mengklaim Swiss melarang vaksin Covid-19 adalah hoaks. Pemerintah Swiss hanya tidak merekomendasikan vaksinasi dilakukan di musin semi dan musim panas 2023, karena tingkat penyebarannya rendah dan penduduknya sudah memiliki kekebalan yang tinggi.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi:https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33CZ8KQhttps://www.kominfo.go.id/content/detail/48596/disinformasi-swiss-resmi-melarang-vaksin-covid-19/0/laporan_isu_hoaks

Reporter Magang: Azizah Paramayu (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes
Viral Vaksin HPV Bikin Mandul, Ini Penjelasan Kemenkes

Viral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya
Benarkah Penerima Vaksin Covid-19 mRNA akan Meninggal dalam 3 atau 5 Tahun? Cek Faktanya

Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba
CEK FAKTA: Hoaks Imbauan Pakai Masker Akibat Muncul Virus Amoeba

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
BMKG Buka Suara Tanggapi Konten Viral di TikTok Ramalan Gempa dan Tsunami Akhir Tahun 2024
BMKG Buka Suara Tanggapi Konten Viral di TikTok Ramalan Gempa dan Tsunami Akhir Tahun 2024

Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan dan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya kepada informasi hoaks

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19
CEK FAKTA: Hoaks Virus Mpox Disebabkan karena Efek Samping Vaksin Covid-19

Beredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya
Viral Video Sesar Besar Sumatera Bakal Timbulkan Tsunami di 2024, BMKG Angkat Bicara
Viral Video Sesar Besar Sumatera Bakal Timbulkan Tsunami di 2024, BMKG Angkat Bicara

Informasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya