CEK FAKTA: Sosok Shuniyya Ruhama, Transgender Pembatik Sukses dan Tidak Terkait PKI
Merdeka.com - Beredar potongan gambar yang menyebutkan nama Shuniyya Ruhama, waria yang dipromosikan NU sebagai ustadzah untuk bela PKI. Gambar tersebut beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp.
Facebook"Hanya di NU yg bisa promosikan bencong jadi ustadzah demi bela PKI".
Dalam potongan gambar tersebut, terdapat tautan berita https://www.jpnn.com/news/shuniyya ruhama-perempuan-transgender-yang piawai-ilmu-batik.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Siapa Nurhayati? Dia pun merasa senang, dan terus mendalami bisnis sebagai bagian dari hobi sekaligus meraih pendapatan bulanan.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Kenapa foto Wulan Guritno dibilang aneh? 'Kok aneh ya, cantiknya asli,' kata @_rizkynosh, salah satu netizen.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
Penelusuran
Merdeka.com melakukan penelusuran dengan membuka tautan berita yang muncul dalam potongan gambar tersebut. Tautan berita tersebut mengarah ke situs berita jpnn.com berjudul "Shuniyya Ruhama, Perempuan Transgender yang Piawai Ilmu Batik" pada 29 Januari 2012.
Dalam berita jpnn.com tersebut, dijelaskan bahwa Shuniyya Ruhama adalah sosok pembatik yang sukses. Tak hanya itu saja, Shuniyya Ruhama juga merupakan sosok yang pintar. Terbukti, ia lulus cumlaude dengan IPK 3,56 Jurusan Sosiologi Fosipol Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Berikut isi beritanya:
Ada banyak master batik di Indonesia. Namun, keahlian Shuniyya ini cukup langka. Hanya dengan sekali pandang, dia bisa menebak motif, asal daerah, bahkan kisaran usia batik tersebut.
TAMPIL anggun dengan jilbab, baju dan kain panjang bermotif batik Lasem, Shuniyya menjemput Jawa Pos di ujung jalan menuju rumahnya di kawasan Kalibata Utara, Jakarta, Jumat (20/1). Lorong menuju ke rumah yang dijadikan galeri sementara ratusan koleksi batik itu cukup sempit sehingga tidak cukup dilewati mobil.
"Aku sebentar lagi pindahan ke Kendal. Nanti selain bengkel batik, juga akan membangun galeri yang lebih lengkap," ujarnya.
Di Kendal, Shuniyya sudah punya studio yang mengerjakan proses batik. Juga perawatan batik-batik kuno. Tepatnya di Jalan Gunung Mas, Penaruban, Weleri, Kendal. Namun, karena aktivitas hariannya masih sibuk di ibu kota, dia mengaku belum sempat untuk pindah.
Ruang tamu sekitar 4 x 3 meter di rumah Shunniya disulap jadi arena display batik. Aneka motif kain mulai motif batik klasik hingga modern kontemporer dipajang di dinding. Sisanya bertumpukan di rak. Beberapa canting elektrik tergeletak di lantai.
"Aku membatik sendiri, tapi pakai elektrik. Bukan canting yang tradisional. Soalnya untuk menjaga dari polusi bau malam dan menghindari risiko kebakaran. Juga menggunakan murni pewarna alam sehingga tidak mencemari lingkungan," tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Sekjen Yayasan Putri Waria Indonesia ini.
Dia lantas mengambil satu contoh kain batik hasil karyanya. "Ini dipotret cantik lho," katanya, lalu berpose.
Shuniyya adalah alumnus Jurusan Sosiologi Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta. Saat kuliah, dia aktif di himpunan mahasiswa jurusan dan lembaga penerbitan pers mahasiswa Sintesa Fisipol UGM. Dia lulus cumlaude dengan IPK 3,56 dan diwisuda pada 1 Desember 2004. Skripsinya berjudul Respon Masyarakat terhadap Keanekaragaman Ekspresi Busana Waria mendapat nilai A dari dosen penguji.
Dalam artikel jpnn.com ini juga, diceritakan tentang sejumlah prestasi yang berhasil diukir Shuniyya Ruhama, seperti pembicara di berbagai seminar dan forums, berhasil menulis buku bes seller berjudul "Jangan Lepas Jilbabku".
Kemudian Shunniya Ruhama berhasil mengembangkan motif batik Kendal. "Sekarang ini ada motif Laseman dari Rembang, motif Bakaran dari Pati, motif Kudusan dari Kudus, ada Demakan dari Demak, ada juga Semarangan dari Semarang. Nah, Kendal kok terlewat. Karena itu, saya coba buat," katanya.
Kesimpulan
Potongan gambar yang menyebutkan nama Shuniyya Ruhama, waria yang dipromosikan NU sebagai ustadzah untuk bela PKI adalah tidak benar.
Shunniya Ruhama merupakan sosok yang cerdas dan pembatik yang sukses. Dia berhasil mengembangkan motif batik Kendal. Shunniya Ruhama juga tidak ada sangkut pautnya dengan NU maupun PKI.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serda Khusnul belum lama ini membagikan potret ketika dirinya masih pendidikan vs potret terbarunya. Penampilannya jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaDesakan agar menangkap Isa Zega pun kian masif di media sosial.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Muhammad Rifqi atau akrab disapa Ek Pitung, merespons polemik Suswono soal janda kaya nikahi pemuda pengangguran.
Baca SelengkapnyaIa melanjutkan, dari dahulu soal penentuan siapa yang akan menjadi membawa baki, pengibar ditentukan pada detik-detik terakhir.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaRatu kini menjadi sorotan usai mengunggah potret dirinya tampil dengan tampilan tertutup dengan balutan hijab dan bercadar.
Baca SelengkapnyaWanita dalam video bersama pria diduga Panji Gumilang itu bernama Kartini.
Baca SelengkapnyaSosok paskibraka nasional asal Sumatera Barat Maulia Permata Putri.
Baca SelengkapnyaPemkab Muara Enim menduga foto itu sengaja disebar akun fake untuk menjelekkan bupati.
Baca SelengkapnyaGhufron menyebut, pada Jumat malam bukan hanya dirinya yang mendapat teror berupa karangan bunga, melainkan juga pejabat struktural dan pimpinan KPK lainnya.
Baca SelengkapnyaRiri Febriana, sosok yang tak asing di dunia hiburan. Dahulu, ia dikenal sebagai artis cilik dan berperan penting dalam sinetron populer, termasuk Genta Buana.
Baca SelengkapnyaSelama ini, nama Soimah Pancawati kerap diisukan terjun ke dunia politik dan maju menjadi Bupati Bantul.
Baca Selengkapnya