CEK FAKTA: Tidak Benar Kalender Tahun 1971 dengan 2021 Siklus 50 Tahun Sekali
Merdeka.com - Informasi persamaan kalender tahun 1971 dengan 2021 beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan tahun 1971 dan 2021 disebut siklus 50 tahun sekali. Kemudian juga disandingkan dua kalender dari kedua tahun yang berbeda.
Instagram"Siklus 50 tahun sekali".
Penelusuran
-
Dimana kalender 72 musim digunakan? Terutama Jepang, untuk menandai berlalunya waktu dan memahami variasinya sepanjang tahun, kalender Jepang membagi musim dalam setahun menjadi lebih rinci lagi yakni 72 musim.
-
Bagaimana cara kalender Gregorian menentukan tahun kabisat? Jika tahun tersebut bisa habis dibagi 400, maka tahun itu adalah tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak bisa habis dibagi 400, tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu bukan tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400 atau 100, tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu adalah tahun kabisat. Jika tahun tersebut tidak habis dibagi 400, 100, atau 4, maka tahun itu bukan tahun kabisat.
-
Kenapa Kalender Masehi memiliki tahun kabisat? Untuk menyesuaikan siklus perputaran bumi yang tidak sempurna, kalender Masehi menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang kita kenal sebagai tahun kabisat.
-
Kapan hari hilang terjadi di kalender Gregorian? Hari setelah Kamis, 4 Oktober 1582, langsung menjadi Jumat, 15 Oktober 1582.
-
Kapan peristiwa langka ini terjadi? Para peneliti memperkirakan, mikroba yang tertelan oleh sel alga sekitar 100 juta tahun yang lalu telah berevolusi menjadi bagian integral dari mesin sel.
-
Kenapa kalender Gregorian diubah? Salah satu tujuan utama reformasi ini adalah untuk menyelaraskan kembali perayaan Paskah dengan titik balik musim semi (vernal equinox), yang telah bergeser dari tanggal yang sebenarnya akibat ketidakakuratan kalender Julian.
Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel kompas.com berjudul "[KLARIFIKASI] Kalender 1971 dan 2021 Disebut Kembar karena Siklus 50 Tahunan" pada 5 Januari 2021, dijelaskan bahwa tidak ada siklus 50 tahun sekali untuk tahun 1971 dengan 2021.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni menyebut, kesamaan kalender 1971 dengan 2021 seperti dalam unggahan disebutkan tidak mengenal konsep pola pengulangan 50 tahun sekali.
"Proses pengulangannya tidak melulu 50 tahun lalu kok. 1971, 1982, 1993, 1999, 2010, itu yang masa lalu, kemudian 2027 di masa depan itu juga akan sama (dengan kalender 2021)," jelas Sungging saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).
Ia menjelaskan sesungguhnya kalender hanyalah sistem waktu yang berulang sama seperti hitungan jam.
Jika suatu kali ditemukan ada yang sama, maka itu adalah hal yang wajar.
Menilik asal-muasalnya, sesungguhnya kalender Masehi didasarkan pada perhitungan Matahari.
"Secara astronomi, kalender satu tahun itu biasanya dinyatakan sebagai proses ketika Bumi melakukan satu periode edar mengelilingi Matahari," jelas Sungging.
Meskipun demikian, dalam penerapannya kalender itu tidak murni berdasar hitungan persis aktivitas Bumi dan Matahari di tata surya sana.
Sudah ada campur tangan manusia yang melibatkan perhitungan matematis yang cermat untuk bisa menyelaraskan proses alam semesta dengan jalannya kehidupan manusia sehari-hari.
"Memang dalam proses modern ini, sistem kalender lebih sebagai sistem matematika, yang sudah diperhitungkan dengan cermat," ungkap Sungging.
Misalnya adalah pembulatan yang dilakukan dalam Tahun Kabisat atau tahun yang terdiri dari 366 hari.
"Tahun kabisat itu juga memang pembulatan matematis, karena secara matematis satu tahun itu dihitung sebesar 365,25 hari. Makanya perlu ada pembulatan di tahun kabisat," urainya.
"Kalau tidak, nanti ada pemotongan hari karena hari kalender tidak sesuai lagi kondisi astronomis. Misalnya awal tahun baru biasanya berdekatan dengan perihelion," pungkas Sungging.
Kesimpulan
Informasi kalender tahun 1971 dengan 2021 bukan siklus 50 tahun sekali. Pengulangan tanggal memang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, dan bukan siklus 50 tahun sekali.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernahkah anda berpikir apa yang terjadi bila tahun kabisat tidak pernah ada di dunia ini? Ternyata ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaViral bumi akan gelap total selama tiga hari, begini fakta sebenarnya
Baca SelengkapnyaTanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaNASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca SelengkapnyaBenarkah NASA klaim bumi dihantam asteroid pada 12 Juli? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBeredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.
Baca SelengkapnyaViral kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan di sekitar jalan Ciloto atau kawasan Puncak
Baca SelengkapnyaAlasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca Selengkapnya