Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar Kalender Tahun 1971 dengan 2021 Siklus 50 Tahun Sekali

CEK FAKTA: Tidak Benar Kalender Tahun 1971 dengan 2021 Siklus 50 Tahun Sekali Kalender. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Informasi persamaan kalender tahun 1971 dengan 2021 beredar di media sosial. Informasi itu menyebutkan tahun 1971 dan 2021 disebut siklus 50 tahun sekali. Kemudian juga disandingkan dua kalender dari kedua tahun yang berbeda.

tangkapan layar kalender 1971 dan 2021Instagram

"Siklus 50 tahun sekali".

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel kompas.com berjudul "[KLARIFIKASI] Kalender 1971 dan 2021 Disebut Kembar karena Siklus 50 Tahunan" pada 5 Januari 2021, dijelaskan bahwa tidak ada siklus 50 tahun sekali untuk tahun 1971 dengan 2021.

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni menyebut, kesamaan kalender 1971 dengan 2021 seperti dalam unggahan disebutkan tidak mengenal konsep pola pengulangan 50 tahun sekali.

"Proses pengulangannya tidak melulu 50 tahun lalu kok. 1971, 1982, 1993, 1999, 2010, itu yang masa lalu, kemudian 2027 di masa depan itu juga akan sama (dengan kalender 2021)," jelas Sungging saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Ia menjelaskan sesungguhnya kalender hanyalah sistem waktu yang berulang sama seperti hitungan jam.

Jika suatu kali ditemukan ada yang sama, maka itu adalah hal yang wajar.

Menilik asal-muasalnya, sesungguhnya kalender Masehi didasarkan pada perhitungan Matahari.

"Secara astronomi, kalender satu tahun itu biasanya dinyatakan sebagai proses ketika Bumi melakukan satu periode edar mengelilingi Matahari," jelas Sungging.

Meskipun demikian, dalam penerapannya kalender itu tidak murni berdasar hitungan persis aktivitas Bumi dan Matahari di tata surya sana.

Sudah ada campur tangan manusia yang melibatkan perhitungan matematis yang cermat untuk bisa menyelaraskan proses alam semesta dengan jalannya kehidupan manusia sehari-hari.

"Memang dalam proses modern ini, sistem kalender lebih sebagai sistem matematika, yang sudah diperhitungkan dengan cermat," ungkap Sungging.

Misalnya adalah pembulatan yang dilakukan dalam Tahun Kabisat atau tahun yang terdiri dari 366 hari.

"Tahun kabisat itu juga memang pembulatan matematis, karena secara matematis satu tahun itu dihitung sebesar 365,25 hari. Makanya perlu ada pembulatan di tahun kabisat," urainya.

"Kalau tidak, nanti ada pemotongan hari karena hari kalender tidak sesuai lagi kondisi astronomis. Misalnya awal tahun baru biasanya berdekatan dengan perihelion," pungkas Sungging.

Kesimpulan

Informasi kalender tahun 1971 dengan 2021 bukan siklus 50 tahun sekali. Pengulangan tanggal memang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, dan bukan siklus 50 tahun sekali.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa yang Terjadi Bila Tidak Ada Tahun Kabisat di Dunia Ini? Begini Penjelasannya
Apa yang Terjadi Bila Tidak Ada Tahun Kabisat di Dunia Ini? Begini Penjelasannya

Pernahkah anda berpikir apa yang terjadi bila tahun kabisat tidak pernah ada di dunia ini? Ternyata ini jawabannya.

Baca Selengkapnya
Viral Bumi Gelap Total Selama Tiga Hari Mulai 8 April, Cek Faktanya
Viral Bumi Gelap Total Selama Tiga Hari Mulai 8 April, Cek Faktanya

Viral bumi akan gelap total selama tiga hari, begini fakta sebenarnya

Baca Selengkapnya
Leap Day 2024 atau Hari Kabisat, Apa Artinya?
Leap Day 2024 atau Hari Kabisat, Apa Artinya?

Tanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.

Baca Selengkapnya
Viral NASA Prediksi Kiamat Internet pada 2025, Simak Faktanya
Viral NASA Prediksi Kiamat Internet pada 2025, Simak Faktanya

NASA memprediksi bakal terjadi kiamat internet pada tahun 2025, simak penelusuran lengkapnya

Baca Selengkapnya
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional

Perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya
NASA Klaim Bumi Dihantam Asteroid Besar pada 12 Juli 2038, Cek Faktanya
NASA Klaim Bumi Dihantam Asteroid Besar pada 12 Juli 2038, Cek Faktanya

Benarkah NASA klaim bumi dihantam asteroid pada 12 Juli? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Gunung Tangkuban Perahu Dikabarkan Erupsi, Begini Faktanya
Gunung Tangkuban Perahu Dikabarkan Erupsi, Begini Faktanya

Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut Gunung Tangkuban Perahu erupsi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Kecelakaan Beruntun di Ciloto Puncak 28 Februari 2024
CEK FAKTA: Hoaks Video Kecelakaan Beruntun di Ciloto Puncak 28 Februari 2024

Viral kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan di sekitar jalan Ciloto atau kawasan Puncak

Baca Selengkapnya
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya
Kenapa Februari Hanya Sampai 29? Begini Sejarah dan Penjelasannya

Alasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.

Baca Selengkapnya