CEK FAKTA: Tidak Benar Rusia Bantu Indonesia saat akan Diserang Australia pada 2015
Merdeka.com - Beredar unggahan di Facebook yang menyebutkan Rusia membantu Indonesia saat akan diserang Australia pada 2015 silam. Serangan itu diklaim berkaitan dengan eksekusi mati dua dari sembilan warga Australia yang menyelundupkan heroin seberat 8,3 kilogram dari Indonesia ke Australia pada 2005.
Unggahan itu berupa video pesawat Sukhoi yang diklaim untuk pengamanan dua terpidana mati dan kapal milik perang Rusia disebut berada diperairan Coral Australia. Narasi dalam video, Indonesia saat itu mendapatkan tekanan besar dari Australia, Brazil dan Prancis, sehingga harus mengerahkan kekuatan militer, dan bersiaga perang. Tanpa diminta Rusia membantu saat Indonesia akan diserang.
"Menolak lupa,ketika rusia membantu ketika ingin diserang tatangga,padahal waktu itu kita tak meminta bantuan russia," narasi dalam unggahan tersebut.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan bangkai kapal ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Kenapa bangkai kapal ditemukan di Kroasia? Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Penelusuran
Hasil penelusuran, klaim bahwa Rusia membantu Indonesia saat akan diserang Australia pada 2015 adalah keliru. Dikutip dari Tempo, eksekusi dua terpidana mati dari Bali Nine terjadi pada 2015. Untuk mengawal proses eksekusi mati itu, Pemerintah Indonesia memang mengerahkan satu skuadron jet tempur Sukhoi.
Sukhoi ini untuk mengawal pemindahan dua pengedar narkoba Australia terpidana mati dari LP Kerobokan di Bali ke pulau penjara Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pasukan Raiders dan Kavaleri TNI AD.
Sementara itu, kapal-kapal milik Rusia di dekat Australia saat itu terjadi pada 2014. Peristiwa ini tidak ada kaitannya engan eksekusi mati dua pelaku Bali Nine pada 2015 lalu. Saat itu Rusia mengirim armada kapal perang ke perairan Coral Australia terjadi pada 2014, menjelang Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brisbane, Australia.
Kesimpulan
Klaim bahwa Rusia membantu Indonesia saat akan diserang Australia pada 2015 adalah tidak benar alias hoaks. Faktanya, kapal milik Rusia di dekat Australia saat itu terjadi pada 2014. Peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan eksekusi mati dua pelaku Bali Nine pada 2015 lalu.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.smh.com.au/politics/federal/russia-sends-warships-towards-australia-before-g20-meeting-20141112-11lc4z.htmlhttps://cekfakta.tempo.co/fakta/1676/menyesatkan-rusia-membantu-indonesia-saat-akan-diserang-australia-pada-2015 (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca Selengkapnya"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaMomen nelayan Indonesia diduga usir kapal asing yang masuk ke Indonesia. Ternyata begini klarifikasinya.
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca Selengkapnya