CEK FAKTA: Viral Hasil Uji Pertalite RON 90 Jadi 86, Ini Kata Pertamina dan Ahli
Merdeka.com - Beredar foto di Twitter yang menampilkan hasil uji kandungan oktan atau Research Octane Number (RON) Pertalite tidak sesuai dengan spesifikasi. Kandungan RON Pertalite hanya mencapai 86 dari seharusnya 90.
Di mana, foto yang diunggah itu menampilkan cairan dalam botol bening yang dimasukan sebuah alat bertuliskan "86".
"Ini namanya perampokan dan aparat melempem seperti kerupuk kena air," narasi yang beredar.
-
Kenapa Pertamina mengkaji meningkatkan oktan Pertalite? Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana mekanisme penetapan harga jika Pertalite ditingkatkan oktan nya? 'Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,' terang Nicke.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite sesuai kuota? Irto mengungkapkan, Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. 'Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,' tutupnya.
-
Kenapa Pertamina menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional' ungkap Fadjar.
-
Apa yang rusak karena Pertamax? Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @Asep Achmad. L yang mengungkapkan kerusakan terjadi akibat pemakaian rutin Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax milik PT Pertamina.
Penelusuran
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga memberi penjelasan menanggapi foto viral di Twitter yang menampilkan hasil uji kandungan oktan atau Research Octane Number (RON) BBM subsidi jenis Pertalite yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan, alat pengujian kandungan nilai RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Di mana seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.
Untuk itu, pihaknya belum dapat memastikan kebenaran hasil uji terkait rendahnya kandungan RON dalam Pertalite seperti yang tersebar di media sosial. Mengingat, hasil uji yang telah dilakukan hanya berupa foto.
"Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala," kata Irto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (11/10).
Irto menambahkan, kualitas BBM Pertalite tidak berubah dan masih sesuai dengan aturan pemerintah. Hal ini diperkuat dari hasil uji Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas Bumi (Lemigas)dengan menggunakan 6 sample Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.
"Seluruh sample menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri," pungkasnya.
Pemerintah lewat Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) melakukan pengujian secara teknis menyoal standar dan mutu dari BBM jenis Pertalite yang diduga menjadi boros dan tak sesuai RON yang diklaim.
Sampel BBM jenis Pertalite diambil langsung oleh tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta, yakni SPBU Lenteng Agung, Taman Mini (2 SPBU), Abdul Muis, Sunter, dan S. Parman.
Sampel tersebut kemudian diuji di Balai Besar Pengujian Migas Lemigas Direktorat Jenderal Migas dengan prosedur dan standar pengujian yang baku untuk 19 parameter uji.
Dari pengujian sampel BBM Pertalite di 6 SPBU tadi, hasilnya diklaim Lemigas telah memenuhi standar dan mutu (spesifikasi) BBM jenis bensin RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri sebagaimana Keputusan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017.
"Dengan ini tidak terindikasi adanya batasan mutu off-spec. Semuanya on-spec," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji dikutip dari situs resmi Lemigas.esdm, Senin (10/10/2022).
Sementara itu, melansir dari Kompastv, Ahli bahan bakar dan pembakaran Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto, mengatakan pengujian yang dilakukan oleh alat portabel yang viral tersebut tidaklah valid dan Pertamina pernah menjadikan alat itu jadi bahan edukasi.
"Alat ujinya tidak valid. Pernah ramai dan dibuat video edukasinya oleh Pertamina," kata Tri, Jumat (8/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Kemudian menjelaskan kenapa alat uji oktan portabel tersebut menampilkan hasil RON yang berbeda.
Dia menjelaskan tidak sembarang orang bisa melakukan pengujian menggunakan alat tersebut. Pasalnya, operator harus mendapatkan sertifikat terlebih dulu untuk menjalankan alat ini.
Pengujian menggunakan kedua alat itu menunjukkan hasil yang berbeda. BBM yang diuji dengan alat portabel itu tercatat beroktan 87, sedangkan yang diuji dengan CFR memiliki hasil 98,29.
“Hasil berbeda karena mesin CFR adalah alat uji oktan yang berlaku secara internasional dan cara kerjanya menduplikasi pembakaran dalam mesin,” tutur Tri.
"Kalau alat oktan yang beredar di pasaran bekerja dengan mengukur sifat fisika kimia bahan bakar sehingga hasilnya tidak bisa dijadikan acuan," katanya lagi.
Ia menjelaskan, uji RON standar yang harus dipakai adalah ASTM B2699. Selain itu, metode dan alat uji yang berbeda, imbuhnya, juga berpengaruh terhadap hasil yang dicapai.
Hal sederhana yakni dapat dicontohkan pada pengukuran suhu atau temperatur.
"Kalau pakai termometer, Celsius dapat angka 100, tapi kalau diukur dengan termometer Fahrenheit hasilnya angka 212," tuturnya.
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian sampel BBM Pertalite yang dilakukan Balai Besar Pengujian Migas Lemigas Direktorat Jenderal Migas, hasilnya telah memenuhi standar dan mutu BBM jenis bensin RON 90 yang dipasarkan.
Sedangkan menurut Ahli bahan bakar dan pembakaran Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB Tri Yuswidjajanto, mengatakan pengujian yang dilakukan oleh alat portabel yang viral tersebut tidaklah valid.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.tv/article/336384/alat-uji-yang-tunjukkan-pertalite-ron-90-jadi-ron-86-dibongkar-ahli-itb-ini-katanyahttps://www.merdeka.com/uang/heboh-kandungan-ron-pertalite-cuma-86-ini-penjelasan-lengkap-pertamina.htmlhttps://www.liputan6.com/otomotif/read/5093752/ron-pertalite-disebut-tak-sesuai-begini-temuan-dan-hasil-uji-lemigas (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis-Jenis Bensin Pertamina Beserta Oktan dan Keunggulannya
Baca SelengkapnyaPertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan jenis BBM dengan oktan paling rendah yaitu 90, dengan ciri warna hijau terang.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bensin dengan RON yang lebih tinggi dari rekomendasi pabrik bisa merugikan mesin motor.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui saat ini Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPertamina juga berencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95, campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen.
Baca Selengkapnya