Ini Fakta Di Balik Pembongkaran Makam di Gorontalo yang Dikaitkan dengan Politik
Merdeka.com - Pembongkaran dan pemindahan dua makam di Dusun II, Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, ramai diperbincangkan. Dua kuburan itu dibongkar lantaran dikabarkan terjadi konflik antar keluarga terkait perbedaan dalam pemilihan calon legislatif (caleg) mendatang.
Polisi meluruskan kabar tersebut. Dari penyelidikan dilakukan polisi dengan meminta keterangan pihak keluarga, tetangga hingga aparat desa setempat pembongkaran dua makam itu bukan dipicu perbedaan politik.
"Bukan karena perbedaan politik, itu permasalahan sudah lama berselisih antara kedua belah pihak yang sebenarnya mereka satu keluarga," kata Kapolres Bone Bolango AKBP Desmont saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (12/1).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Bagaimana cara BP2MI mengklarifikasi informasi hoaks tersebut? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI. Dia mengatakan, akun itu dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi hoaks yang ingin menyasar masyarakat ataupun Pekerja Migran Indonesia.
-
Siapa yang menemukan makam palsu itu? Tim yang terjun menyelidiki keaslian makam justru menemukan fakta kalau tempat itu hanyalah kolam dan taman terbuka hijau.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran informasi? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dua makam dibongkar itu adalah Masri Dunggio, yang dikubur 26 tahun lalu. Sementara satu makam dibongkar atas nama Siti Aisyah Hamsah, yang tak lain cucu Masri.
Menurut Desmont, jenazah Siti baru dimakamkan sekitar 2015. Keduanya dimakamkan di belakang rumah warga bernama Awono, yang tak lain bersepupu dengan almarhum.
Desmont mengatakan, dari keterangan tetangga antara pemilik tanah dengan keluarga Masri kerap berselisih. Setiap berselisih, ahli waris selalu mengungkit penggunanaan lahan untuk dijadikan makam kepada keluarga Masri.
"Kedua belah pihak ini sering ribut entah masalah apa menurut tetangga dan selalu dibahas makam itu jadi semacam dijadikan senjata soal makam itu," ujar Desmont.
Dia menjelaskan, perselisihan itu mencapai puncaknya pada November 2018 lalu. Polisi dan aparat desa setempat akhirnya melakukan mediasi pada Desember 2018 lalu yang dihadiri aparat kecamatan dan desa.
Mediasi itu menyepakati bahwa ahli waris memindahkan makam Masri beserta cucunya. Eksekusi pemindahan makam dilakukan hari ini sesuai kesepakatan kedua belah pihak saat mediasi.
"Kita panggil tidak ada masalah soal perbedaan politik dan pihak keluarga setuju makam dipindahkan daripada dibahas terus menerus," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Baca SelengkapnyaLengkap dengan penanda nisan seperti makam baru, namun gundukan tanah misterius itu berada bukan di kompleks pemakaman.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pemulutan AKP Marinus Ginting menyebut sejauh ini belum ada laporan dari pihak yang dirugikan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan perusakan makam itu diselidiki kepolisian setempat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaLaporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua eksekutor pembakaran rumah wartawan yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya