Diduga Jadi Praktik Perdukunan, Puluhan Makam Keramat Palsu di Sukabumi Dibongkar Warga
Keberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Puluhan warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akhirnya membongkar puluhan makam keramat palsu yang berada tidak jauh dari Inna Samudera Beach Hotel Palabuhanratu tepatnya di Desa Citepus yang dibangun oleh seseorang yang mengaku dari Banten.
"Kedatangan warga hari ini untuk melakukan pembongkaran makam dan bangunan yang diduga padepokan karena merasa resah dan khawatir merusak akidah serta adanya praktek sesat," kata Kepala Desa Citepus Koswara di Sukabumi, Jumat (23/8).
Disebut Petilasan Prabu Siliwangi
Menurut Koswara, keberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial, sehingga masyarakat sekitar terkejut karena di wilayah tempat tinggal mereka sejak dahulu tidak ada makam keramat, namun baru tahu belum lama ini terdapat makam yang dibangun secara sengaja.
Makam ini bukan yang seperti biasa ada jenazahnya, tetapi lebih ke petilasan atau tempat singgah yang menurut informasi dari orang yang membangun makam ini tempat tersebut merupakan bekas petilasan Prabu Siliwangi.
Oknum tersebut mengaku mendapatkan wangsit untuk membangun petilasan ini. Adapun makam itu dibangun dengan cara tanah di gunduk-gunduk dibentuk menyerupai makam.
"Pengakuan dari orang yang membangun makam ini untuk berziarah ke leluhur atau ke karuhun dan juga mungkin untuk menyusur petilasan Prabu Siliwangi. Sehingga masyarakat geram dan tanpa dikomandoi langsung melakukan pembongkaran," kata Koswara, demikian dikutip Antara.
Dibongkar Warga
Koswara mengatakan yang menjadi khawatir warga adanya ajaran sesat dan praktek perdukunan, maka dari itu masyarakat resah dan memutuskan untuk memusnahkan makam keramat palsu ini.
Sementara, Bhabinsa Citepus Koramil Palabuhanratu Peltu Amad menambahkan masyarakat geram dengan adanya tempat ziarah ilegal dan terdapat puluhan makam palsu untuk tujuan tidak, maka dari itu warga melapor kepada pihaknya untuk datang ke lokasi dan meminta klarifikasi dari orang yang membangun makam keramat palsu.
Namun yang membuat emosi warga, orang yang membangun makam tersebut menjawab dengan jawaban-jawaban yang tidak jelas dan tidak izin kepada untuk mendirikan bangunan.
"Mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, kami dan aparat keamanan dari Polsek Palabuhanratu dan Polres Sukabumi meredam warga yang sempat emosi sehingga tidak terjadi aksi main hakim sendiri," ujar Koswara.
Koswara mengatakan makam palsu dan padepokan tersebut untuk saat ini sudah dibongkar oleh warga, sementara orang yang membangun sudah diamankan oleh pihak kepolisian serta kondisi keamanan di lokasi kondusif.