Judul Berita Merdeka.com Tentang Syekh Ali Jaber Dipotong Pihak Tak Bertangungjawab
Merdeka.com - Beredar tangkapan layar berita dengan judul 'Rame-Rame Berburu Kambing Hitam' dengan gambar foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Dalam foto itu juga terdapat tulisan 'Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris'.
Tim merdeka.com menelusuri tangkapan layar tersebut. Ditemukan di situs redaksiindonesia.com, artikel berjudul 'Rame-Rame Berburu Kambing Hitam'. Narasi dalam artikel tersebut diambil dari unggahan akun facebook bernama Boedi Djarot.
Artikel tersebut menggunakan foto Syekh Ali Jaber saat melakukan konferensi pers di Lampung. Foto dalam artikel itu diambil dari situs berita nasional merdeka.com. Tangkapan layar tersebut dipotong sehingga hanya tampak tulisan 'Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris'.
-
Siapa yang meminta pendukung rekam bukti kecurangan? Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara cek fakta informasi itu? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
Artikel berita asli di merdeka.com berjudul 'Polisi Belum Temukan Kaitan Penusuk Syekh Ali Jaber dengan Kelompok Teroris'. Artikel tersebut tayang pada 14 September 2020 pukul 14.07 WIB.
Potongan foto dalam artikel redaksiindonesia.com tidak sesuai dengan judul dan isi berita di artikel merdeka.com yang sebenarnya.
Pada foto artikel di situs redaksiindonesia.com itu juga terpampang nama reporter merdeka.com.
Redaksi merdeka.com mengecam keras pencatutan nama reporter dan tangkapan layar yang keliru oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain ke Polda Metro Jaya, Lukman Edy sebelumnya dilaporkan PKB ke Bareskrim Polri, Polda Jawa Timur, Polda NTB dan Polresta Depok.
Baca SelengkapnyaLukman Edy dilaporkan karena dianggap menyebarkan berita bohong, fitnah
Baca SelengkapnyaTerungkapnya dugaan keterlibatan wartawan dalam mengintervensi kasus ini bermula dari pengakuan seorang kerabat keluarga korban berinisial S.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaAnwar bahkan menyebut Meta sebagai budak zionis setelah perusahaan media sosial itu menghapus otomatis postingannya di Facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengurus DPW PKB Jawa Timur melaporkan eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Lukman Edy ke Polda Jawa Timur.
Baca Selengkapnya