Viral Pengusaha Pekalongan Sebar Uang Rp35 Juta Saat Hajatan Disebut ada yang Tewas, Begini Faktanya
Pengusahan batik yang melakukan aksi menyebar uang Rp35 juta dari atas rumah, memastikan tidak ada korban jiwa.
Pengusaha batik melakukan aksi udik-udikan atau menyebar uang Rp35 juta dari atas rumah
Viral Pengusaha Pekalongan Sebar Uang Rp35 Juta Saat Hajatan Hingga Disebut ada yang Tewas, Begini Faktanya
Seorang pengusaha bernama Romadhoni asal Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan melakukan aksi udik-udikan atau menyebar uang Rp35 juta dari atas rumah kepada tamu yang hadir dalam hajatan di masyarakat Jawa. Tradisi sebar uang itu dilakukan Romadhoni, dalam rangka tasyakuran anaknya yang berumur 40 hari. Nominal hampir Rp 35 juta. Ada enam titik uang yang disebar dari atas semua. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/7) sekitar 09.30 WIB.
"Saya tidak nyangka bakal viral seperti ini. Ya tadinya dari pihak berwajib sudah menyarankan untuk tidak, tapi berhubung, ya gimana ini sudah adat,"
kata Romadhon.
Pastikan Tak Ada Korban Meninggal Dunia
Romadhoni menjelaskan saat tradisi itu, terdapat insiden anak yang pingsan saat ikut acara udik-udikan. Pihaknya jugas sudah bersedia bertanggung jawab. "Kemarin ada yang luka juga sudah kami lunasi. Ada tiga orang anak usia 16 tahun satu, 10 tahunan, terus 16 tahun juga. Untuk kabar ada yang meninggal itu hoaks," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Janggot, Mohammad Fatoni, mengatakan tingginya antusias masyarakat saat itu, pihaknya sudah meminta Romadhoni untuk membatalkan acara tersebut atau menyelenggarakan dengan cara lain yang lebih aman. "Jadi ketika koordinasi mau dirembukkan dengan keluarga. Pengennya tetap ada, tapi kalau resikonya besar akan di rembuk lagi. Habis isya pemilik rumah tetap akan mengadakan, berdasarkan rembuk keluarga tetap akan diadakan," jelasnya. Lalu, pemilik rumah membuat surat pernyataan, bahwa siap untuk segala resikonya.
"Kita dari kelurahan dan pak bhabin tidak siap untuk bertanggung jawab dengan segalanya untuk resiko yang terjadi apabila udik-udikan tetap dilakukan," jelasnya.
"Korban pingsan ada 3 orang di kecamatan selatan, kalau di Sukorejo belum tau. Anak-anak pingsan, remaja pingsan Dievakuasi pakai motor, lalu pakai mobil polisi," jelasnya.
Sedangkan, Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries juga membenarkan tidak ada warga yang meninggal. Jumlah korban mencapai empat orang yaitu satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. "Untuk Sohibul hajat akan kita mintai keterangan dan selanjutnya akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Pekalongan," tutupnya.