Usai di-Prank Bantuan Hingga Buat Anak-Anak Menangis, Panti Asuhan di Sumsel Kini 'Dibanjiri' Dermawan
Ketua Panti Asuhan menyebut peristiwa ini untuk kali pertama kali terjadi dan berharap tak terulang lagi.
Cerita prank bantuan dari donatur itu viral di media sosial.
Usai di-Prank Bantuan Hingga Buat Anak-Anak Menangis, Panti Asuhan di Sumsel Kini 'Dibanjiri' Dermawan
'Prank' yang dialami Panti Asuhan Elnuza di Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, membuat sejumlah pihak prihatin. Pascakejadian itu, panti asuhan tersebut kini didatangi dermawan.Pengurus tak menyangka masalah ini justru membuat bantuan berdatangan.
Ketua Panti Elnuza Nurjanah mengungkapkan, kesedihan anak-anak sudah terobati dengan banyaknya bantuan dari donator. Bentuk bantuan beragam macam dan bermanfaat bagi penghuni panti.
"Alhamdulillah hamba Allah telah mengobati hati kami yang kecewa, telah menggantikan rezeki kami," ungkap Ketua Panti Asuhan Elnuza Nurjanah, Jumat (27/10).
Nurjanah mengakui donatur yang dianggap melakukan prank sudah datang meminta maaf dan melakukan klarifikasi, Kamis (26/10). Pihak donator mengakui ada kesalahpahaman antara pihak mereka dan pengurus panti saat pengambilan bantuan.
"Setiap manusia kadang bisa khilaf dan salah, kami maklumi dan menerima maaf. Kami terima itikad baik dari donator yang datang untuk menjelakan ceritanya," kata Nurjanah.
Nurjanah menyebut peristiwa ini untuk kali pertama kali terjadi dan berharap tak terulang lagi. Ia meminta pengurus lebih teliti dalam menerima donator untuk menghindari menjadi korban pemberi harapan palsu.
"Kami yakin kejadian ini ada hikmahnya, biar kami lebih teliti dan waspada, tidak sembarang menerima bantuan," kata Nurjanah.
Penjelasan Donatur
Sales Area Manager Wilayah Musi Banyuasin PT Anta Boga Cemerlang Ray Wilson Imanuel mengaku kaget disebut melakukan prank bantuan.
Ia langsung mendatangi panti untuk meminta maaf dan menjelaskan permasalahannya.
Ray Wilson menyebut kesalahpahaman terjadi akibat barang yang diberikan pada Senin (23/10), berbeda dengan makanan ringan saat pengambilan foto dokumentasi. Diduga pengurus panti mengira itu adalah bantuan lanjutan sehingga kecewa saat dibawa kembali.