Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

38 Tahun Lalu, Pria Ini Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan John Lennon

38 Tahun Lalu, Pria Ini Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan John Lennon John Lennon. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Tepat hari ini 38 tahun silam, seorang pria mengaku bersalah atas penembakan mantan personel The Beatles John Lennon di New York.

Dikutip dari laman BBC History, Sabtu (22/6) hakim di pengadilan mendengar pernyataan Mark Chapman yang mengaku tanggung jawab atas pembunuhan itu, dengan mengatakan bahwa Tuhan telah memerintahkannya untuk melakukannya.

Bahkan tim kuasa hukumnya sendiri terkejut oleh pernyataan itu dan pengacaranya telah meminta hakim untuk memeriksa kliennya untuk memastikan dia sehat secara mental untuk diadili.

Chapman menembak John Lennon di luar gedung apartemen the Dakota di New York, di mana korban tinggal bersama istrinya, Yoko Ono, dan putra mereka, Sean. Peristiwa itu terjadi pada 8 Desember 1980.

Di hari pembunuhan itu terjadi, Chapman yang merupakan seorang penggemar The Beatles menghabiskan hari dengan bersantai di dekat apartemen Lennon yang terletak di West 72nd Street dan Central Park West.

Sore itu, seorang fotografer sempat memotret Lennon ketika pria kelahiran 9 Oktober 1940 tersebut memberi tanda tangan pada album "Double Fantasy" milik Chapman.

Setelah menandatangani album tersebut, Lennon yang bersama Yoko saat itu langsung menuju limosin untuk pergi rekaman. Namun, di kawasan tempat tinggal mereka, Chapman setia menunggu.

Pada malam harinya, sesaat sebelum pukul 23.00, pasangan itu kembali ke kediaman mereka dan terjadilah tragedi: Lennon ditembak sebanyak empat kali ketika memasuki gedung apartemennya.

Pasca-penembakan tersebut, Chapman tak berusaha melarikan diri. Ia tetap berada di lokasi kejadian, membaca "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger. Novel itulah yang disebut-sebut menginspirasi tindakan Chapman.

Chapman berada di sana hingga polisi datang dan menggelandangnya ke tahanan. Sementara itu, Wikipedia melansir, Lennon meninggal dunia dalam perjalanannya ke rumah sakit Roosevelt.

Pelaku sempat mengajukan pembelaan yang menyebutkan dirinya tidak bersalah dan alasannya perbuatannya adalah gangguan kejiwaan meski belakangan, ia memutuskan mengakuinya. "Tuhan telah menitahkanku berbuat demikian", itulah penjelasan Chapman terkait dengan pembunuhan John Lennon.

Dalam satu titik di hidupnya, Chapman berubah menjadi seorang fundamentalis. Itu memengaruhi pandangan-pandangannya. Ia kemudian meyakini bahwa The Beatles membawa pengaruh buruk bagi banyak orang, Lennon khususnya, terkait pandangannya atas agama dan negara.

Chapman sendiri diketahui memiliki banyak masalah dalam hidupnya. Terinspirasi film "Around the World in Eighty Days", sosoknya berkelana ke Tokyo, Seoul, Hong Kong, Singapura, Bangkok, New Delhi, Israel, Jenewa, London, Paris, dan Dublin. Ia kembali ke Amerika Serikat dan kemudian pindah ke Hawaii.

Seperti John Lennon, ia menikahi seorang wanita Jepang, namun pernikahannya tak bahagia. Chapman bekerja dengan upah rendah, sebagai seorang petugas keamanan.

Bahkan di hari penghakimannya, tepatnya pada 24 Agustus 1981, Chapman yang didakwa dengan pembunuhan tingkat kedua tetap membaca "The Catcher in the Rye". Permintaannya untuk pembebasan bersyarat ditolak. Di muka pengadilan, Yoko mengatakan bahwa kematian Lennon masih melukainya dan anaknya setiap hari. Mereka masih merasa kehilangan.

Yoko juga mengingatkan, bagaimana tindakan Chapman menjadi salah satu dari banyak keangkuhan dalam kasus pembunuhan terkenal. Pembebasan Chapman menurutnya hanya akan mengilhami orang lain untuk berbuat serupa. Pengadilan mendengar kata-katanya dan pengajuan pembebasan bersyarat Chapman pun terus ditolak. Pria itu diharuskan menjalani hukumannya di Penjara Negara Attica, New York.

Sementara, pada hari ini, tahun 2011, setelah 16 tahun dalam pelarian dari penegakan hukum, James "Whitey" Bulger --seorang bos mafia Boston, buronan karena 19 kasus pembunuhan-- ditangkap di Santa Monica, California.

Sedangkan pada 2001, film layar lebar bertajuk drama kriminal dunia balapan liar di California Selatan, The Fast and Furious, resmi dirilis di seluruh AS tepat pada 22 Juni.

Film yang dibintangi oleh Vin Diesel dan Paul Walker tersebut, menceritakan tentang seorang anggota polisi, Brian O'Connor (Paul Walker), yang mengejar sekelompok pembalap yang membajak truk berisi perlengkapan mobil balap.

Sumber: Liputan6

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Unik John Lennon, Vokalis The Beatles yang Dahulu Sering Tidur di Peti Mati
Fakta Unik John Lennon, Vokalis The Beatles yang Dahulu Sering Tidur di Peti Mati

Salah satu anggota utama The Beatles ditembak mati di depan pintu masuk apartemennya di Dakota, Kota New York, setelah pulang dari sesi rekaman di studio.

Baca Selengkapnya
Pesona Pemandangan Laut di Lintasan KAI Jalur Semarang, Peninggalan Zaman Belanda
Pesona Pemandangan Laut di Lintasan KAI Jalur Semarang, Peninggalan Zaman Belanda

Rel lintasan kereta api dengan pemandangan laut tersebut rupanya juga meninggalkan jejak sejarah

Baca Selengkapnya
Andre Taulany Melongo Melihat Koleksi Gitar El Rumi, Ada yang Dipakai John Lennon 'Tahun 60-an Awal'
Andre Taulany Melongo Melihat Koleksi Gitar El Rumi, Ada yang Dipakai John Lennon 'Tahun 60-an Awal'

El Rumi menyisihkan pendapatannya dari syuting untuk membeli gitar-gitar The Beatles.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Cinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu
Cinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu

Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan
Foto Langka saat Pendeta Inggris Doakan Musuhnya yang Terluka di Peperangan

Sebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.

Baca Selengkapnya