38 Tahun Lalu, Pria Ini Mengaku Bersalah Atas Pembunuhan John Lennon
Merdeka.com - Tepat hari ini 38 tahun silam, seorang pria mengaku bersalah atas penembakan mantan personel The Beatles John Lennon di New York.
Dikutip dari laman BBC History, Sabtu (22/6) hakim di pengadilan mendengar pernyataan Mark Chapman yang mengaku tanggung jawab atas pembunuhan itu, dengan mengatakan bahwa Tuhan telah memerintahkannya untuk melakukannya.
Bahkan tim kuasa hukumnya sendiri terkejut oleh pernyataan itu dan pengacaranya telah meminta hakim untuk memeriksa kliennya untuk memastikan dia sehat secara mental untuk diadili.
-
Siapa yang membunuh John Lennon? John Lennon, salah satu anggota band Beatles, ditembak mati oleh Mark David Chapman.
-
Siapa yang membunuh John F. Kennedy? Penjelassan yang paling diterima secara luas adalah bahwa Oswald membunuh JFK sendiri dan Ruby membunuh Oswald, atas kemauannya sendiri.
-
Siapa yang dibunuh? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Kapan John Lennon dibunuh? Pembunuhan John Lennon adalah pembunuhan yang terjadi di luar apartemen Dakota di Manhattan, New York City, pada 8 Desember 1980.
-
Siapa yang membacakan tuntutan? Ketika Azam Akhmad Akhsya sebagai Jaksa Penuntut Umum membacakan tuntutannya, Ammar mengakui bahwa ia tidak mendengarnya sepenuhnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab? “Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.“ “Apa pun itu, dua-duanya jelas salah. Maka dari itu, saya minta pihak kepolisian juga selidiki pemilik PO bus tersebut. Semua pihak yang terbukti lalai harus bertanggung jawab di hadapan hukum,“ ujar Sahroni dalam keterangan, Rabu (15/5).
Chapman menembak John Lennon di luar gedung apartemen the Dakota di New York, di mana korban tinggal bersama istrinya, Yoko Ono, dan putra mereka, Sean. Peristiwa itu terjadi pada 8 Desember 1980.
Di hari pembunuhan itu terjadi, Chapman yang merupakan seorang penggemar The Beatles menghabiskan hari dengan bersantai di dekat apartemen Lennon yang terletak di West 72nd Street dan Central Park West.
Sore itu, seorang fotografer sempat memotret Lennon ketika pria kelahiran 9 Oktober 1940 tersebut memberi tanda tangan pada album "Double Fantasy" milik Chapman.
Setelah menandatangani album tersebut, Lennon yang bersama Yoko saat itu langsung menuju limosin untuk pergi rekaman. Namun, di kawasan tempat tinggal mereka, Chapman setia menunggu.
Pada malam harinya, sesaat sebelum pukul 23.00, pasangan itu kembali ke kediaman mereka dan terjadilah tragedi: Lennon ditembak sebanyak empat kali ketika memasuki gedung apartemennya.
Pasca-penembakan tersebut, Chapman tak berusaha melarikan diri. Ia tetap berada di lokasi kejadian, membaca "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger. Novel itulah yang disebut-sebut menginspirasi tindakan Chapman.
Chapman berada di sana hingga polisi datang dan menggelandangnya ke tahanan. Sementara itu, Wikipedia melansir, Lennon meninggal dunia dalam perjalanannya ke rumah sakit Roosevelt.
Pelaku sempat mengajukan pembelaan yang menyebutkan dirinya tidak bersalah dan alasannya perbuatannya adalah gangguan kejiwaan meski belakangan, ia memutuskan mengakuinya. "Tuhan telah menitahkanku berbuat demikian", itulah penjelasan Chapman terkait dengan pembunuhan John Lennon.
Dalam satu titik di hidupnya, Chapman berubah menjadi seorang fundamentalis. Itu memengaruhi pandangan-pandangannya. Ia kemudian meyakini bahwa The Beatles membawa pengaruh buruk bagi banyak orang, Lennon khususnya, terkait pandangannya atas agama dan negara.
Chapman sendiri diketahui memiliki banyak masalah dalam hidupnya. Terinspirasi film "Around the World in Eighty Days", sosoknya berkelana ke Tokyo, Seoul, Hong Kong, Singapura, Bangkok, New Delhi, Israel, Jenewa, London, Paris, dan Dublin. Ia kembali ke Amerika Serikat dan kemudian pindah ke Hawaii.
Seperti John Lennon, ia menikahi seorang wanita Jepang, namun pernikahannya tak bahagia. Chapman bekerja dengan upah rendah, sebagai seorang petugas keamanan.
Bahkan di hari penghakimannya, tepatnya pada 24 Agustus 1981, Chapman yang didakwa dengan pembunuhan tingkat kedua tetap membaca "The Catcher in the Rye". Permintaannya untuk pembebasan bersyarat ditolak. Di muka pengadilan, Yoko mengatakan bahwa kematian Lennon masih melukainya dan anaknya setiap hari. Mereka masih merasa kehilangan.
Yoko juga mengingatkan, bagaimana tindakan Chapman menjadi salah satu dari banyak keangkuhan dalam kasus pembunuhan terkenal. Pembebasan Chapman menurutnya hanya akan mengilhami orang lain untuk berbuat serupa. Pengadilan mendengar kata-katanya dan pengajuan pembebasan bersyarat Chapman pun terus ditolak. Pria itu diharuskan menjalani hukumannya di Penjara Negara Attica, New York.
Sementara, pada hari ini, tahun 2011, setelah 16 tahun dalam pelarian dari penegakan hukum, James "Whitey" Bulger --seorang bos mafia Boston, buronan karena 19 kasus pembunuhan-- ditangkap di Santa Monica, California.
Sedangkan pada 2001, film layar lebar bertajuk drama kriminal dunia balapan liar di California Selatan, The Fast and Furious, resmi dirilis di seluruh AS tepat pada 22 Juni.
Film yang dibintangi oleh Vin Diesel dan Paul Walker tersebut, menceritakan tentang seorang anggota polisi, Brian O'Connor (Paul Walker), yang mengejar sekelompok pembalap yang membajak truk berisi perlengkapan mobil balap.
Sumber: Liputan6
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu anggota utama The Beatles ditembak mati di depan pintu masuk apartemennya di Dakota, Kota New York, setelah pulang dari sesi rekaman di studio.
Baca SelengkapnyaRel lintasan kereta api dengan pemandangan laut tersebut rupanya juga meninggalkan jejak sejarah
Baca SelengkapnyaEl Rumi menyisihkan pendapatannya dari syuting untuk membeli gitar-gitar The Beatles.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaSebuah foto yang viral memperlihatkan seorang pendeta Inggris yang menunaikan kewajibannya mendoakan tentara Jerman yang sedang terkapar di peperangan.
Baca Selengkapnya