Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ali Sonboly pelaku penembakan massal di Munich diduga depresi

Ali Sonboly pelaku penembakan massal di Munich diduga depresi Ali Sonboly pelaku penembakan massal Munich. ©2016 Merdeka.com/BIld

Merdeka.com - Polisi menyatakan motif penembakan massal di Mal Olympia Kota Munich, Jerman, tak terkait terorisme. Pelaku diidentifikasi bernama Ali Sonboly (18) dari penelusuran aparat pernah mengeluh soal dirundung teman sebaya (bullying). Karenanya remaja keturunan Iran-Jerman ini diduga melakukan aksi penembakan akibat kondisi kejiwaannya.

"Pelaku menderita depresi," kata Huberturs Andrae, juru bicara Kepolisian Munich seperti dilansir the Daily Telegraph, Sabtu (23/7).

Andrae menambahkan, di kamar pelaku ditemukan banyak buku terkait kasus-kasus pembunuhan. Sonboly sepertinya terobsesi dengan aksi para maniak di pelbagai negara yang melakukan penembakan massal. Dia juga sepertinya secara khusus mempelajari aksi Anders Behring Breivik, teroris sayap kanan yang lima tahun lalu menghabisi 77 orang di Norwegia.

"Ada kaitan jelas bahwa aksi ini terinspirasi Breivik," kata Andrae.

Aksi pemuda yang lahir dan besar di Bavaria itu diyakini sudah direncanakan matang. Pasalnya, salah seorang saksi mata mengaku banyak remaja memadati lokasi kejadian demi mendapat promo burger gratis dari restoran cepat saji McDonalds.

"Saya dan teman-teman saya memang janjian untuk bertemu di McDonalds karena kami melihat ada promo burger gratis dan penawaran spesial yang berlaku khusus hari ini hingga pukul 4 sore," kata salah satu korban selamat.

Setelah diselidiki polisi, akun Facebookpalsu tersebut buatan pelaku. Saat beraksi, Sonboly membawa pistol Glock 9 milimeter dengan 300 butir peluru di dalam tasnya.

Sembilan orang tewas, terdiri dari lima anak-anak, dua remaja, serta dua orang dewasa dalam tragedi penembakan massal di Mal Olympia. Diperkirakan 27 orang luka-luka, 10 di antaranya dalam kondisi kritis. Sonboly bunuh diri setelah beraksi.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, berduka cita untuk keluarga korban penembakan. Pidatonya menegaskan bahwa serangan di Munich tak terkait terorisme.

"Pengunjung mal di Munich menjadi korban serangan oleh pelaku yang beraksi sendirian," kata Merkel.

"Saya atas nama pemerintah federal Jerman dapat merasakan kesedihan keluarga korban, kami ikut menderita bersama kalian."

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Dibongkar Densus 88, Remaja 19 Tahun Siap Jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri di Batu Malang
VIDEO: Dibongkar Densus 88, Remaja 19 Tahun Siap Jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri di Batu Malang

Aswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial

Baca Selengkapnya
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Kronologi Remaja di Batu Terpapar Paham Radikal ISIS hingga jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri

Densus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri

Baca Selengkapnya
Pelajar Tersangka Teroris di Malang Tertutup pada Keluarga dan Kerap Jadi Korban Bully di Sekolah
Pelajar Tersangka Teroris di Malang Tertutup pada Keluarga dan Kerap Jadi Korban Bully di Sekolah

Hanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini
FOTO: Horor Pria Berpisau Tusuk Acak Orang-Orang di Jerman, Pelaku Ditangkap dan Berasal dari Negara ini

Polisi menangkap tersangka dalam penggerebekan di sebuah asrama untuk para pencari suaka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Ngeri Remaja Pakai Uang Jajan Beli Peledak, Siap Jadi Bomber di Batu, Malang
VIDEO: Fakta Ngeri Remaja Pakai Uang Jajan Beli Peledak, Siap Jadi Bomber di Batu, Malang

HOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Turki Geger Seorang Ateis Pengikut Kemal Ataturk Minum & Pamer Miras di Dalam Masjid, Begini Nasibnya Kini
Turki Geger Seorang Ateis Pengikut Kemal Ataturk Minum & Pamer Miras di Dalam Masjid, Begini Nasibnya Kini

Tak berhenti di sana, potretnya pun dibagikan hingga pelaku menantang polisi.

Baca Selengkapnya
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online
Pelajar di Batu Berbaiat kepada ISIS Lewat Online

Pelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Baca Selengkapnya
Tak Terlibat, Orang Tua Terduga Teroris Remaja di Malang Dipulangkan Densus 88
Tak Terlibat, Orang Tua Terduga Teroris Remaja di Malang Dipulangkan Densus 88

Penyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.

Baca Selengkapnya
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Siswa SMA Banjarmasin Aniaya Teman Dalam Kelas, Kesal Dibully Sejak SMP
VIDEO: Siswa SMA Banjarmasin Aniaya Teman Dalam Kelas, Kesal Dibully Sejak SMP

Emosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Detik-Detik Siswa SMA Banjarmasin Tusuk Teman Dalam Kelas, Kesal Dibully Sejak SMP
VIDEO: Detik-Detik Siswa SMA Banjarmasin Tusuk Teman Dalam Kelas, Kesal Dibully Sejak SMP

Seorang pelajar SMAN 7 Banjarmasin berinisial A (15) nekat menusuk teman sekolahnya berinisial M (15).

Baca Selengkapnya