Apa arti jabat tangan Kim Jong-Un dan Donald Trump?
Merdeka.com - Sebuah pemandangan yang sangat langka baru saja terjadi pada Selasa, 12 Juni 2018. Dua pemimpin dari dua negara berbeda yang terkenal saling 'nyinyir' akhirnya bertemu dan berjabat tangan. Adalah Donald Trump dan Kim Jong-Un.
Trump yang berusia 71 tahun, berlatar belakang miliarder, dan dipilih secara demokratis sebagai pemimpin negara besar yang adikuasa bertemu Kim Jong-un, pemimpin muda yang mewarisi kekuasaan dari ayah dan kakeknya, serta menerapkan kediktatoran yang menindas rakyatnya.
Meski tak imbang di atas kertas, di Singapura, Kim Jong-un diperlakukan setara dengan Donald Trump.
-
Apa yang terjadi di foto Putin dan Kim Jong Un? Dalam foto yang beredar Keduanya melakukan group selfie bersama para pengunjung klub. Kim Jong Un tampak memegang dua gelas minuman.'Sahabat baru❤️,' keterangan yang diunggah salah satu akun di Facebook.
-
Bagaimana pertemuan mereka? Di awal tahun 2020, Nella Kharisma terungkap menjalin hubungan dekat dengan Dory Harsa. Pertemuan mereka saat itu menggemparkan media sosial dan banyak orang langsung berusaha menjodohkan mereka.
-
Kenapa jabat tangan dianggap simbol perdamaian? Para ilmuwan menyebut tradisi jabat tangan dimulai sebagai simbol perdamaian. Banyak pria membawa senjata dan memegangnya di tangan kanan mereka di zaman kuno. Jika seorang pria bertemu dengan seseorang yang ingin diajak berteman, dia menjulurkan tangan kanannya yang kosong menunjukkan bahwa dia tidak membawa senjata.
-
Kapan tradisi jabat tangan dimulai? Tradisi ini bermulai pada abad kesembilan Sebelum Masehi (SM), yang ditunjukkan pada relief Raja Asyur Shalmaneser III berjabat tangan dengan penguasa Babilonia sebagai tanda kesepakatan aliansi.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Kenapa Kim Jong-un tunjukan putrinya? Ini adalah kali pertama kita melihat putri Kim Jong-un di depan acara publik
Saat bertemu untuk kali pertamanya, keduanya saling mengulurkan tangan. Sinyal-sinyal permusuhan dan kecurigaan masih terlihat, meski samar.
Keduanya saling menahan diri untuk tak tersenyum berlebihan. Donald Trump mengucap beberapa kata, sementara Kim Jong-un mendengarkan. Tak jelas apakah pemimpin muda Korut itu memahami ucapan lawan bicaranya.
Sentuhan Donald Trump ke lengan Kim Jong-un memberikan sedikit kehangatan di tengah pertemuan yang dipantau dunia itu.
Namun, baik Kim Jong-un dan Donald Trump berdiri tegak dalam sesi foto resmi. Senyuman yang sempat tersungging di bibir mereka lenyap. Ekspresi keduanya serius.
Seperti dikutip dari situs ABC Australia, Selasa (12/6/2018), sikap serius itu seakan keduanya menyadari bahwa mereka duduk bersama atas dasar rasa takut bahwa pihak lawan bisa mengirimkan rudal dengan hulu ledak nuklir.
Beberapa kali Kim Jong-un sesumbar akan mengirim rudal ke daratan utama AS. Pulau Guam, teritori Amerika Serikat di Pasifik juga pernah jadi target uji coba misil Pyongyang.
Beberapa saat kemudian, senyuman kembali muncul ketika kedua pemimpin yang dulunya musuh bebuyutan itu saling mengobrol dengan bantuan penerjemah.
Ketika mereka pindah ke ruang pertemuan, Kim terlihat tegang. Ia duduk dengan posisi tubuh condong ke depan.
Kepada Donald Trump, ia mengatakan, kedua pemimpin telah mengatasi banyak rintangan untuk bertemu di Singapura.
"Tak mudah untuk datang ke sini. Saya juga berharap pertemuan ini akan sukses," kata dia.
Trump kemudian bicara tentang hubungan keduanya yang luar biasa. "Kita akan memiliki hubungan yang luar biasa," ujar suami Melania Trump itu.
Dan bahwa tak ada yang luar biasa baginya.
Pada saat pasangan itu muncul lagi, sekitar 30 menit kemudian, mereka tampak lebih akrab dan santai, meski bahasa tubuh mereka tidak terlalu hangat.
Donald Trump dan Kim Jong-un kembali berjabat tangan saat memulai makan siang bersama para pejabat kedua negara.
"Kita akan menyelesaikannya bersama," kata Donald Trump kepada Kim Jong-un yang jauh lebih muda dari usianya. Ia merujuk pada pada kerja sama antara kedua negara.
Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un menandai perbaikan hubungan dua negara. Di satu sisi, ini adalah prestasi bagi Kim Jong-un - yang tak bisa diraih ayahnya, Kim Jong-il dan sang kakek, Kim Il-sung.
AS tidak mengakui Republik Rakyat Demokratik Korea dan tak menjalin hubungan diplomatik dengan Pyonyang.
Sementara, Dinasti Kim sudah lama menganggap AS sebagai musuh bebuyutan - sebagai musuh bersama dan ancaman yang laten untuk menegakkan legitimasi rezim di mata rakyatnya.
Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berlangsung secara tertutup di Hotel Capella Pulau Sentosa.
Sumber: Liputan6.com (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan utusan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut untuk memperkuat hubungan bilateral.
Baca SelengkapnyaDiketahui, keduanya berseteru karena konflik internal Demokrat
Baca SelengkapnyaPertemuan Kim-Putin terjadi pada saat kedua negara menghadapi isolasi internasional.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kunjungan pertama Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHadiah anjing pemburu ras lokal Korea tersebut menjadi tanda persahabatan Korea Utara dan Rusia.
Baca Selengkapnyaini, Tak ada tampak canggung antara Moeldoko dan AHY. Keduanya bahkan berjabat tangan dan saling senyum.
Baca SelengkapnyaWarga Korea Utara membanjiri pinggir jalan saat menyambut kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaEkspresi Kim Jong Un tampak antusias saat berkendara dengan mobil limosin mewah Aurus hadiah dari Putin.
Baca SelengkapnyaPertemuan Kim Jong-un dengan Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny melahirkan kesepakatan kerja sama di bidang militer dan teknologi.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dilaporkan mengunjungi Rusia atas undangan Presiden Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak Biden untuk turut menghentikan konflik dan kekejaman yang terjadi di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kim Jong-un ke lokasi pelatihan tentara ini menjadi sinyal Korea Utara untuk siap berperang.
Baca Selengkapnya