Bagaimana Kita Tahu Perang di Ukraina Sudah Dimulai?
Merdeka.com - Setiap orang berusaha menebak tujuan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Ukraina. Amerika Serikat (AS) menarik staf kedutaan besarnya saat kekhawatiran perang meningkat. Tapi mungkin perang telah dimulai, tulis pakar keamanan dan pertahanan Jonathan Marcus.
Risiko perang habis-habisan antara Rusia dan Ukraina mendominasi berita utama. Muncul sejumlah pertanyaan. Akankan Rusia menyerang? Apakah Presiden Putin bertekad untuk perang apa pun yang terjadi? Atau bisakah diplomasi menjamin perdamaian?
Tapi kita tidak bisa melihat apa yang ada di dalam pikiran Presiden Putin.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Siapa yang akan menemani Menlu ke Rusia? Keberangkatan Menlu Sugiono ke Rusia akan didampingi oleh Direktur Jenderal Multilateral, Tri Haryat.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Mengapa Rusia menjadi tantangan signifikan bagi Vietnam? Namun, Vietnam kini sangat berkomitmen untuk meningkatkan performa mereka, dan pertandingan melawan Rusia menjadi tantangan yang signifikan.
-
Siapa yang meneliti permukiman di Ukraina? Dikutip dari laman Interesting Engineering, arkeolog dari Universitas Kiel, Joseph Muller mulai meneliti permukiman besar ini pada 2011, berdasarkan penelitian dasar dari tahun 1960an.
Jadi berikut pertanyaan lain - bagaimana kita tahu kapan permusuhan dimulai?
Tank diturunkan, roket ditembakkan
Jawabannya tampak jelas.
Formasi tank Rusia yang melintasi perbatasan Ukraina, atau serangan roket besar-besaran atau serangan udara terhadap posisi Ukraina, akan menandai eskalasi dramatis dalam krisis dan pergeseran ke fase baru konflik.
Peringatan pertama akan datang dari militer Ukraina sendiri, tetapi satelit Barat dan pesawat pengumpul intelijen mungkin melihat persiapan untuk serangan yang akan segera terjadi.
Mungkin akan ada tanda-tanda yang jelas dari serangan yang akan datang, kata Michael Kofman, seorang ahli militer Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut yang berbasis di AS, dikutip dari BBC, Rabu (26/1).
Di antara tanda-tanda itu di antaranya lebih banyak alat berat yang dikerahkan daripada pasukan.
Pertanyaan itu juga dapat dijawab dengan melihat mundur beberapa tahun ke belakang kampanye Rusia melawan Ukraina secara keseluruhan.
Bagaimana kita tahu jika konflik telah dimulai? Maka jawabannya mungkin sudah, karena permusuhan sebenarnya telah berlangsung selama beberapa tahun.
Rusia telah mencaplok Krimea - wilayah Ukraina - dan memberikan bantuan praktis kepada pemberontak anti Kyiv di kawasan Donbas. Intervensi unit lapis baja dan mekanik Rusia melawan pasukan Ukraina pada tahun 2014 berhasil mencegah kekalahan pemberontak pro-Rusia. Pertempuran sporadis terus berlanjut sejak saat itu. Semua pihak seharusnya mendukung upaya perdamaian internasional di sana, tetapi hanya sedikit kemajuan yang dicapai.
Ancaman kekuatan militer
Ada juga ancaman untuk menggunakan kekuatan militer yang luar biasa.
Pembentukan formasi tempur Rusia di sekitar perbatasan Ukraina sangat luar biasa. Ini termasuk pengerahan pasukan dalam jumlah besar ke Belarus - yang juga berbatasan dengan Ukraina - yang mungkin memberikan titik awal yang lebih dekat untuk serangan terhadap ibukota Ukraina, Kyiv.
Namun pihak Rusia berdalih pengerahan pasukan ke Belarus tersebut untuk latihan dan tidak ada tujuan untuk mengancam. Sejumlah video ponsel yang disebar di dunia maya menunjukkan kereta yang membawa peralatan militer menuju Ukraina atau Belarus.
Terlepas dari apapun yang Moskow sampaikan, Ukraina dan sekutu Baratnya pula alasan untuk khawatir.
Subversi
Ada juga kemungkinan lain terkait alat yang digunakan Rusia di Ukraina. Misalnya, serangan siber dan subversi.
Ukraina tentu saja telah menjadi subjek yang pertama. Lebih dari sepekan lalu, sejumlah situs web pemerintah diserang meskipun tidak jelas dari mana serangan itu berasal.
Baru-baru ini Pemerintah Inggris mengklaim bukti bahwa Moskow telah memilih individu untuk membentuk pemerintahan baru di Kyiv atau pemimpin boneka Rusia - kendati tidak ada bukti publik meyakinkan yang mengkonfirmasi keterlibatan Moskow dalam agenda tersebut.
Michael Kofman mengatakan, elemen siber dapat menjadi bagian penting dari setiap serangan Rusia, karena mereka dapat melumpuhkan infrastruktur penting dan mengganggu kemampuan Ukraina untuk mengoordinasikan upaya militer.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca SelengkapnyaBuku yang ditulis Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu disebut mengupas tuntas konflik Rusia vs Ukraina serta faktor-faktor penyebabnya. SImak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaNATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKunjungan Putin ke Torzhok dilakukan di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca Selengkapnya"Semoga Perang Rusia- Ukraina segera berakhir dan kondisi global perlahan kembali normal dan kondusif," kata Panglima.
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca Selengkapnya