Bukan di Mesopotamia, Arkeolog Temukan Kota Tertua di Dunia Berusia 6.000 Tahun Seluas 100 Hektar
Situs kota kuno ini menghilang pada tahun 3600 SM dan penyebabnya misterius.
Jika sebelumnya diyakini kota pertama di dunia muncul di Mesopotamia atau Asia Tengah saat ini, penemuan arkeologi terbaru ini dapat menulis ulang narasi sejarah manusia. Berdasarkan temuan baru, pusat-pusat kota kuno ini mungkin sebenarnya berasal dari Ukraina.
Dalam publikasi baru-baru ini yang diterbitkan oleh Neue Zürcher Zeitung (NZZ) dari Swiss, para peneliti menggambarkan reruntuhan menakjubkan dari apa yang mungkin merupakan “kota terbesar di dunia”, yang saat ini hanya dapat dilihat melalui bayangan udara dan pecahan tembikar yang berserakan. Situs di Ukraina ini dibangun pada tahun 4000 SM, menjadikannya pemukiman perkotaan tertua yang pernah ditemukan.
-
Dimana kota kuno itu ditemukan? Kota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
-
Di mana kota kuno itu ditemukan? Para ahli arkeologi menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres di Yunani.
-
Bagaimana kota kuno itu ditemukan? Laser pertama kali menangkap piramida tersebut.
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan kota kuno itu? Menggunakan citra satelit dari Google Maps dan Sentinel-2 Badan Antariksa Eropa, serta kerja lapangan pejalan kaki dan penggalian skala kecil, para peneliti melaporlan identifikasi terhadap 100 situs prasejarah baru yang mencakup wilayah seluas 8.000 kilometer persegi.
-
Mengapa kota kuno itu ditemukan? “Situs ini menjadi pusat penting di tingkat regional kemungkinan selama periode Klasik (tahun 250-1000 M).
Dikutip dari laman Interesting Engineering, arkeolog dari Universitas Kiel, Joseph Muller mulai meneliti permukiman besar ini pada 2011, berdasarkan penelitian dasar dari tahun 1960an.
Seorang ahli topografi militerlah yang pertama kali mengidentifikasi lebih dari 250 situs yang menampilkan pola vegetasi yang menarik, seperti formasi konsentris, yang secara kuat mengisyaratkan adanya konstruksi manusia.
Kota Terencana Paling Awal
Namun, baru pada tahun 1970-an para ilmuwan Ukraina melakukan penelitian yang memerlukan strategi kreatif karena penggalian situs sebesar itu terbukti rumit dan tidak mungkin dilakukan. Dengan menggunakan teknik geomagnetik, para peneliti menemukan struktur di bawah permukaan bumi, megasitus Trypillia yang luasnya lebih dari 100 hektar dan terdapat banyak rumah kuno.
Megasitus Trypillia, yang dikenal sebagai kota terencana paling awal, tidak memiliki kesamaan dengan pusat kota modern. Kota ini berbentuk melingkar atau lonjong, dengan rumah-rumah disusun dalam lingkaran konsentris, diselingi oleh jalan raya atau koridor lebar.
“Ini adalah kota terencana umat manusia yang pertama,” kata NZZ, sembari menekankan bahwa situs ini seluas Monaco dan Central Park di New York City.
Bukti membuat para peneliti percaya bahwa rumah-rumah tersebut terbuat dari kayu dan tanah liat dan mungkin pernah terbakar dalam konflik kuno. Menariknya, tidak ada situs kuburan yang ditemukan.
Situs ini menghilang sekitar 3600 SM karena alasan yang misterius.
Sifat masyarakat yang membangun dan menghuni situs-situs besar ini menjadi bahan perdebatan di kalangan arkeolog, menurut Euromaidan Press.
- Survei LSI: RK Raih Suara Terbanyak di Jakarta karena Dianggap Berpengalaman di Pemerintahan
- Usai Diguncang Gempa, Kereta Cepat Whoosh Kembali Beroperasi dengan Kecepatan Terbatas
- Heru Budi: 61,12 Persen Kebakaran di Jakarta pada 2024 Terjadi Karena Korsleting Listrik
- Gerak Cepat, Bupati Dadang Supriatna Turun Langsung Temui Korban Gempa Kertasari
- Dikenal Sebagai Salah Satu Pedangdut Paling Cantik, 8 Foto Arlida Putri Mengenakan Seragam SMA
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024