Arkeolog Temukan Perkampungan Zaman Batu Berusia Sekitar 8.000 Tahun, Dibangun di Atas Dataran Tinggi
Berbagai artefak seperti patung dan tembikar juga ditemukan.

Arkeolog di Yunani menemukan perkampungan atau permukiman Zaman Batu Batu atau Neolitikum di pinggir Danau Plastira. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan, seperti dikutip dari Greek Reporter, Senin (16/9).
Pemukiman ini berada di ketinggian 800 meter. Para arkeolog menemukan bagian utama dari area tersebut sekitar 1 meter di bawah tanah.
Perkampungan Neolitikum ini ditemukan selama penggalian EFA Karditsa di bawah arahan arkeolog Dr. Kyparissi-Apostolika dan Dr. Oresti Apostolika.
Kementerian Kebudayaan menggambarkan situs ini sebagai pemukiman Neolitikum dataran tinggi yang langka, berbeda dari pemukiman dataran rendah yang diketahui karena orisinalitas dan artefaknya yang unik.
Kementerian menyatakan, hal ini harus diperlakukan sebagai kasus khusus yang membuka jalan baru bagi penelitian Neolitikum. Para arkeolog mengungkapkan temuan ini selama periode penggalian ketiga yang baru saja selesai.
Penanggalan radiokarbon menunjukkan, pemukiman tersebut berasal dari transisi dari akhir zaman Archaic ke awal Neolitikum Tengah (5999-5845 SM). Temuan Neolitikum di Danau Plastira menegaskan otonomi situs tersebut dalam hal material atau bahan mentah.
Material mentah ini termasuk tanah liat untuk membuat bejana dan berbagai jenis batu api. Tim juga menemukan banyak alat penggilingan dan banyak batu giling yang terbuat dari batu pasir yang diambil dari daerah sekitar.
Tempat Pembakaran Keramik
Selain itu, tembikar yang dibuat umumnya berwarna monokromatik dan dibuat di tempat, seperti yang ditunjukkan dengan ditemukannya dua kompleks tempat pembakaran keramik di mana bejana berbentuk bola tertanam pada posisi pembakarannya.
Penemuan tempat pembakaran keramik juga menegaskan otonomi lokasi pegunungan ini dan menunjukkan bahwa hal itu mungkin mengindikasikan adanya pemukiman yang lebih permanen.
Ditemukan juga area yang luas ditutupi oleh tanggul yang sudah memerah, dibatasi oleh dinding bata, di mana terdapat perapian, lubang tiang, dan artefak lainnya seperti patung-patung antropomorfik.
Beberapa tembikar yang ditemukan memiliki elemen dekoratif (kenop) yang mungkin menunjukkan hubungan lebih dekat dengan situs tertentu pada periode yang sama di dataran Tesalia.
Ketinggian dan keunikan situs ini membedakannya dari situs dataran rendah lainnya, sehingga menonjolkan orisinalitasnya dan tidak adanya artefak serupa. Oleh karena itu, para peneliti memperlakukan penemuan ini sebagai kasus khusus yang membuka bidang baru dalam penelitian pemukiman Neolitikum.
