Demo Dukung Palestina Terbesar dalam Sejarah Inggris, Sekitar 500.000 Orang Turun ke Jalan
Demonstrasi ini berlangsung pada Sabtu (11/11), berpusat di kota London.
Demo berlangsung pada Sabtu (11/11) di kota London.
Demo Dukung Palestina Terbesar dalam Sejarah Inggris, Sekitar 500.000 Orang Turun ke Jalan
Demonstrasi menentang agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina masih berlangsung di berbagai belahan dunia. Massa kembali memadati kota London pada Sabtu (11/11), menjadi demo bela Palestina terbesar dalam sejarah Inggris.
Sumber: The Guardian. Al Arabiya, Al Jazeera
Jumlah demonstran yang hadir dalam demo terbaru ini diperkirakan sekitar 500.000 orang.
Direktur Palestine Solidarity Campaign (PSC) sebagai penyelenggara demo, Ben Jamal menyampaikan, orang-orang dari berbagai kota di Inggris datang ke London untuk ikut serta dalam demo ini. Jamal memperkirakan lebih dari 500.000 orang berpartisipasi.
"Menjadikannya sebagai demo politik terbesar dalam sejarah Inggris," ujarnya, dikutip dari The Guardian, Minggu (12/11).
Kepolisian kota London mengerahkan 1.850 anggotanya untuk mengamankan aksi ini. Sebanyak 780 anggota polisi juga didatangkan dari luar kota London.
Foto: Hollie Adams/Reuters
Selain PSC, demo ini juga diorganisir oleh Asosiasi Muslim Inggris (MAB), Friends of Al-Aqsa, Palestinian Forum in Britain, dan Stop the War and the Campaign for Nuclear Disarmament (CND).
Dikutip dari Al Arabiya, demo terbaru ini bertema "National March for Palestine". Mereka menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza yang masih terus menjadi target pengeboman Israel sejak 7 Oktober, menewaskan hampir 12.000 warga sipil.
Para demonstran pro-Palestina terdengar meneriakkan "From the river to the sea, Palestine will be free" (Dari sungai sampai laut, Palestine akan merdeka).
Foto: Henry Nicholls/AFP
Dilansir Al Jazeera, para demonstran juga meneriakkan seruan "Hentikan pengeboman Gaza".
"Ini jumlahnya sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya," jelas wartawan Al Jazeera, Paul Brennan yang melaporkan dari lokasi demonstrasi.
"Ini juga pesan untuk pemerintah Inggris, yang berusaha agar demo ini dilarang polisi."
Mantan pemimpin oposisi Inggris, Jeremy Corbyn juga ikut dalam demo ini dan menuntut gencatan senjata segera.
Foto: X/@jeremycorbyn
Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman menyebut para demonstran pro Palestina "pendemo kebencian". Pernyataan ini kemudian mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk dari anggota parlemen yang menuntut Perdana Menter Inggris, Rishi Sunak memecat Braverman.
Sumber: Al Arabiya