Dokter Ini Yakin Ada Kehidupan Setelah Mati, Terungkap Saat Manusia Sakaratul Maut
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati.
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati.
-
Kenapa sains jelaskan surga lewat NDE? Dalam penelitian tersebut dikembangkan melalui metode around near-death experience (NDE), atau orang-orang yang pernah mengalami kejadian hampir meninggal.
-
Bagaimana firasat kematian dapat dijelaskan secara psikologis? Beberapa ahli percaya bahwa firasat sebelum meninggal dunia adalah suatu fenomena psikologis yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, trauma, harapan, kepercayaan, atau sugesti.
-
Surga apa yang sains jelaskan? Surga diyakini sebagai tempat terakhir bagi mayoritas umat beragama, akan tetapi dalam hal ini sains disinyalir dapat memberikan penjelasan mengenai keberadaan surga.
-
Apa itu mati suri menurut medis? Dalam istilah medis, mati suri merujuk pada keadaan di mana seseorang dianggap tidak bernyawa, namun kemudian dapat hidup kembali setelah beberapa waktu.
-
Bagaimana sains jelaskan pengalaman surga? Pada penelitian yang pernah dilakukan oleh The Lancer, 9 di antara 18 persen orang yang pernah mengalami NDE yang menggambarkan kejadian nya seperti adanya terowongan, cahaya, gerbang atau pintu, dan perasaan keluar dari tubuh sendiri.
-
Siapa yang merasakan sakratul maut? Setelah mati, Allah menghidupkan kembali Nabi Idris. Setelah hidup Nabi Idris menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan jika manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut dengan kedahsyatan yang sama.
Dokter Ini Yakin Ada Kehidupan Setelah Mati, Terungkap Saat Manusia Sakaratul Maut
Pertanyaan yang selalu menggelitik pikiran manusia sepanjang sejarah adalah apa yang terjadi setelah kita mati. Namun, sebuah penelitian mengenai pengalaman mendekati kematian membawa pencerahan baru atas pertanyaan tersebut.
Sumber: South China Morning Post
Dr. Jeffrey Long, seorang dokter yang telah mempelajari lebih dari 5.000 kasus pengalaman sakaratul maut di berbagai budaya, menemukan bukti adanya jiwa atau roh dan kehidupan setelah kematian.
Menurut Dr. Long, pengalaman sakaratul maut terjadi saat seseorang mengalami gangguan fisik yang membuatnya tidak sadarkan diri, koma, atau bahkan mati secara klinis. Dalam pengamatannya, banyak kasus melibatkan pengalaman keluar dari tubuh yang penuh euforia, di mana kesadaran terpisah dari tubuh fisik. Salah satu kasus yang menarik adalah pengalaman Betty, yang mengalami kejadian traumatis saat terlempar dari kuda yang sedang ditungganginya.Betty menggambarkan pengalamannya dengan detail yang memukau. Meskipun tubuhnya tergeletak di tanah, kesadarannya tetap waspada. Dia merasakan sakit dan merasa seperti sedang bermimpi. Bahkan, dia bisa melihat kudanya berjalan jauh kembali ke gudang setelah kecelakaan tersebut. Pengalaman ini tidak hanya melibatkan pengalaman di luar tubuh, tetapi juga melibatkan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk kuda dan teman-temannya.
Saat sedang menunggang kudanya, Betty terlempar dengan keras, menghantam tanah dan kehilangan kesadaran.
"Tubuh saya ‘tertidur’ tetapi kesadaran saya tetap waspada. Saya masuk ke dalam tubuh saya dan bisa merasakan sakit dan sepertinya memasuki kondisi mimpi," ujarnya.
Menurut Betty, ketika tubuhnya tergeletak di tanah, dia melihat kudanya “berjalan sejauh dua mil (3,2 kilometer) lagi di jalan kembali ke gudang”.
Dia juga menyaksikan “teman dan majikannya menjaga kudanya, mengawasi ladang untuk saya, dan masuk ke dalam truk untuk berangkat ke jalan mencari saya.
“Saya tidak yakin bagaimana hal ini bisa terjadi, namun hal itu tidak menyusahkan. Saya senang kuda itu pulang. Saya ingat melihat diri saya ditemukan dan berpikir bahwa saya pasti sudah mati, namun saya tidak merasakan sakit.”
Dr. Long menyimpulkan bahwa pengalaman mendekati kematian sering kali melibatkan perasaan euforia dan kenyamanan yang luar biasa, serta interaksi dengan orang-orang tercinta yang telah meninggal. Meskipun telah mencoba menjelaskan fenomena ini dengan berbagai argumen, termasuk hipoksia atau efek obat-obatan, Dr. Long menegaskan bahwa tidak ada penjelasan yang masuk akal untuk fenomena yang diamati.Melalui penelitiannya, Dr. Long menemukan pengalaman sakaratul maut bersifat konsisten di seluruh dunia, tidak terpengaruh budaya atau agama. Ini menunjukkan pesan tentang kehidupan setelah kematian adalah nyata, meskipun tidak dapat dijelaskan secara medis.
Meskipun demikian, Dr. Long tidak bertujuan untuk membuktikan eksistensi alam transenden. Namun, berdasarkan bukti yang ditemukan, dia meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar pengalaman duniawi kita. Sebagai ilmuwan, dia terus menggali fenomena ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang realitas di luar kehidupan ini.
Dengan kata lain, pengalaman mendekati kematian membuka pintu pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan dan kematian, menantang pemahaman kita tentang realitas dan membawa kita lebih dekat pada pemahaman akan keberadaan jiwa dan kehidupan setelah kematian.
"Ini semua adalah bukti bahwa pengalaman mendekati kematian, dan pesan yang konsisten tentang kehidupan setelah kematian, adalah nyata," pungkas Dr. Long.