Dokumen Rahasia Kebohongan Amerika di Afghanistan, Kalah Perang Tapi Mengaku Menang
Merdeka.com - Selama 18 tahun Amerika berperang di Afghanistan. Sebagai bagian dari proyek pemerintah untuk mencari tahu apa yang salah, sebuah lembaga federal mewawancarai lebih dari 400 orang yang terlibat langsung dengan perang ini. Dalam wawancara ini, para jenderal, duta besar, diplomat, dan individu menyampaikan kesaksiannya tentang kesalahan-kesalahan yang membuat perang Afghanistan justru berlangsung semakin lama.
Pernyataan-pernyataan utuh dan identitas mereka belum pernah dipublikasikan--hingga sekarang. Setelah bertarung secara hukum selama tiga tahun, harian the Washington Post merilis lebih dari 2.000 halaman wawancara bertajuk "Lessons Learned" atau "Pelajaran yang Dipetik" yang dilakukan oleh Kantor Inspektur Jenderal Khusus untuk Pembangunan Kembali Afghanistan. Dari wawancara-wawancara itu terungkap tidak ada kesepakatan soal apa yang menjadi tujuan perang sebenarnya, apalagi tentang bagaimana mengakhirinya.
Untuk mendukung hasil wawancara-wawancara itu, Washington Post juga memperoleh ratusan memo rahasia mantan Menteri Pertahanan Donald H Rumsfeld dari Arsip Keamanan Nasional, institut penelitian nirlaba. Memo-memo yang dikenal sebagai "kepingan salju" itu berisi instruksi atau komentar dari Rumsfeld kepada bawahannya soal perang Afghanistan.
-
Kenapa keluarga korban kecelakaan pesawat di Area 51 tidak langsung diberitahu? Meskipun empat belas nyawa hilang dalam kecelakaan itu, keluarga mereka baru diberitahu empat dekade kemudian karena misi tersebut sangat rahasia.
-
Apa kabar Afgan di Korea Selatan? Afgan mengungkapkan bahwa dia melakukan tur ini sendirian tanpa ada undangan, tapi dia yang mengatur acara di sana.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Kenapa NASA tutup informasi? 'Penerbangan antariksa masih merupakan suatu hal yang belum sepenuhnya kita pahami. Terkadang kami menemukan hal-hal yang tidak kami sangka. Ini adalah salah satu masa itu, dan kami masih menyusun berbagai hal terkait dengan ini, jadi untuk menjaga privasi media dan agar proses kami berjalan dengan tertib, hanya ini yang bisa kami sampaikan tentang peristiwa itu,' kata Barrat, seorang dokter medis dan ahli bedah penerbangan.
-
Dimana berita hoaks tersebar di AS? Pada Juni 1.265 situs berita lokal mengaku situs mereka objektif namun pada kenyataannya melaporkan dengan bias yang mendukung kelompok partisan atau pemerintah asing, kata NewsGuard, seperti dilansir the Washington Times, Rabu (12/6).
-
Apa yang dilakukan tentara muslim AS di Kamp Arifjan? Mereka berpuasa di bawah suhu yang terik mencapai 50 derajat Celcius. Berbagai kegiatan seperti membaca Alquran hingga salat berjemaah mereka jalani dengan penuh kekhusyukan.
Hasil wawancara dan memo Rumsfeld itu mengungkap sebuah rahasia tentang sejarah konflik dan memberi wawasan baru tentang bagaimana tiga presiden AS selama dua dekade gagal memenuhi janji untuk mengakhiri perang.
Bertahun-tahun, pejabat AS gagal memberi tahu publik tentang apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.
Kumpulan wawancara Lesson Learned isinya bertentangan dengan pernyataan dari presiden, jenderal, dan diplomat AS selama bertahun-tahun. Kumpulan wawancara itu memperlihatkan dengan jelas bagaimana pemerintah AS mengumumkan kabar yang mereka tahu adalah salah dan menyembunyikan bukti tentang perang yang tidak bisa dimenangkan.
Sejumlah wawancara menggambarkan dengan jelas upaya pemerintah AS untuk secara sengaja membohongi publik dan memperlihatkan budaya tidak mau menerima berita buruk dan kritikan.
Para pejabat AS mengakui misi mereka tidak punya strategi dan tujuannya yang jelas.
Membohongi Publik
Hasil wawancara dan memo Rumsfeld itu mengungkap sebuah rahasia tentang sejarah konflik dan memberi wawasan baru tentang bagaimana tiga presiden AS selama dua dekade gagal memenuhi janji untuk mengakhiri perang.
Bertahun-tahun, pejabat AS gagal memberi tahu publik tentang apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.
Kumpulan wawancara Lesson Learned isinya bertentangan dengan pernyataan dari presiden, jenderal, dan diplomat AS selama bertahun-tahun. Kumpulan wawancara itu memperlihatkan dengan jelas bagaimana pemerintah AS mengumumkan kabar yang mereka tahu adalah salah dan menyembunyikan bukti tentang perang yang tidak bisa dimenangkan.
Sejumlah wawancara menggambarkan dengan jelas upaya pemerintah AS untuk secara sengaja membohongi publik dan memperlihatkan budaya tidak mau menerima berita buruk dan kritikan.
Para pejabat AS mengakui misi mereka tidak punya strategi dan tujuannya yang jelas.
Meraih Apa yang Tak Bisa Diraih
Awalnya, alasan menyerang Afghanistan cukup jelas: menghancurkan Al-Qaidah. Tapi ketika tujuan itu sebagian besar sudah tercapai, para pejabat mengatakan misi AS di Afghanistan mulai kabur dan mereka menjalankan strategi yang bertentangan dan tak bisa dicapai. Mereka yang terlibat dalam perang itu berupaya keras menjawab pertanyaan paling mendasar sekali pun: Siapa musuh kita? Siapa yang kita anggap sekutu? Dan bagaimana kita tahu kita sudah menang?
"Kalau ada tugas yang ternyata jauh dari bayangan kita sebelumnya, maka itu adalah Afghanistan," kata Richard Boucher, diplomat AS untuk Asia Selatan dari 2006-2009, berdasarkan sebuah transkrip wawancara pada 2015.
"Kita harusnya mengatakan cukup adalah cukup. Itulah sebabnya kita masih bercokol di sana selama 15 tahun. Kita berusaha meraih apa yang tak bisa diraih, bukannya meraih apa yang bisa diraih."
Merajalelanya Korupsi
Bertahun-tahun berperang, AS masih belum memahami Afghanistan.
Puluhan pejabat AS dan Afghanistan dalam wawancara itu mengatakan banyak kebijakan AS--dari mulai melatih pasukan Afghan untuk melawan perdagangan opium--sudah pasti gagal karena hanya berdasarkan asumsi dari negara yang tidak mereka pahami.
AS menghabiskan banyak uang untuk membentuk Afghanistan tapi dalam perjalannya justru membangkitkan korupsi.
Kucuran dana dari AS untuk Afghanistan melebihi kemampuan negara itu untuk menyerapnya. Akibatnya penyuapan, penggelapan, dan korupsi merajalela. Salah satu penasihat AS mengatakan di pangkalan udara tempat dia bertugas, banyak orang Afghan beraroma bahan bakar jet tempur karena mereka menyelundupkan barang itu untuk dijual ke pasar gelap.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan setebal 60 halaman itu menjelaskan secara rinci sejarah penelitian pemerintah
Baca Selengkapnya500 laporan berasal dari berbagai sumber namun tak ada satu pun laporan yang ditindak.
Baca SelengkapnyaMantan intelijen AS yang bersaksi di depan Kongres mengatakan pemerintah menutup-nutupi informasi soal UFO dan alien.
Baca SelengkapnyaArea 51 yang menjadi rahasia banyak orang, akhirnya mulai terungkap. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaDokumen intelijen rahasia dibocorkan secara daring.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya"Mau pendaratan darurat tapi sayang malah jatuh innalillahi"
Baca SelengkapnyaPanglima tentara Amerika Serikat Jenderal Mark A. Milley dalam wawancara dengan the Washington Times pekan lalu menjawab sejumlah pertanyaan tentang UFO.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca SelengkapnyaBerikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.
Baca SelengkapnyaKonten pro Palestina tersebut diunggah di akun Facebook pejabat bersangkutan.
Baca Selengkapnya