Dua Bulan Israel Serang Kamp Jenin di Tepi Barat, Kehancuran Sudah 100 Persen
Tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Kota Jenin pada 21 Januari.

Kepala Pemerintah Kota Jenin di Tepi Barat, Mamdouh Assaf kemarin mengatakan kota itu hampir hancur total akibat pengepungan dan serangan Israel yang telah berlangsung selama hampir dua bulan.
“Jenin telah dijajah selama 56 hari, 3.200 rumah dievakuasi,” ungkapnya. “seratus persen kamp pengungsi telah diratakan, dan 85 persen jalan di jenin hancur.”
“Kehidupan di Jenin benar-benar terganggu, sekitar 8.000 tempat usaha ditutup secara total. Seluruh lingkungan di sekitar Kamp Jenin kehilangan penduduknya,” jelas Assaf, seperti dilansir The Cradle, Selasa (18/3.

Tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Kota Jenin pada 21 Januari, mereka menyerbu dan mengepung kamp pengungsi, serta memulai penghancuran dan pengusiran.
Operasi tersebut dengan cepat meluas, mencakup kota-kota lain di Tepi Barat yang dijajah, yaitu Tulkarem. Kota tersebut diserang selama 50 hari. Kamp pengungsi Nour Shams dan Tulkarem menjadi dua kamp utama kota yang paling terkena dampak dari serangan tersebut.
Lebih dari 43.000 orang mengungsi di Jenin dan Tulkarem. Setidaknya, 47 orang terbunuh, dan puluhan lainnya luka-luka.
Pasukan Israel menghancurkan ratusan rumah dan bangunan di kedua kota tersebut, mereka menggunakan bahan peledak dan buldoser. Beberapa area kamp Jenin dan Tulkarem telah diambil alih dan diubah menjadi pos militer Israel.
Pada akhir Februari, tank-tank Israel memasuki Kamp Pengungsi Jenin untuk pertama kalinya sejak Intifada (perlawanan) kedua pada tahun 2002.
Menteri Pertahanan Israel Katz pada bulan lalu mengatakan tentara Israel berencana untuk tetap ditempatkan di kamp-kamp pengungsi Tepi Barat untuk “tahun depan.”
Reporter magang: Devina Faliza Rey