Ribuan warga ultra-Ortodoks Israel turun ke jalan untuk memprotes rencana perubahan usia wajib militer bagi pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks.
FOTO: Aksi Tolak Wajib Militer di Yerusalem Panas! Warga Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Aparat hingga Lumpuhkan Jalan
Aksi ini berlangsung di tengah kota Yerusalem dan berujung bentrok dengan aparat kepolisian.
Para pedemo menentang keras perubahan usia wajib militer dari 26 tahun menjadi 21 tahun. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Ketegangan semakin memuncak ketika sejumlah pedemo menyerang mobil seorang Menteri Israel, yang kemudian memicu bentrokan dengan polisi. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Sejumlah poster berisi penolakan terhadap kebijakan pemerintah turut dibawa pengunjuk rasa. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Protes ini dipicu oleh keputusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara mulai memasukkan pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam wajib militer. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Keputusan tersebut mendorong parlemen Israel untuk mengesahkan rancangan undang-undang yang menurunkan usia pengecualian wajib militer dari 26 menjadi 21 tahun bagi pelajar seminari Yahudi ultra-Ortodoks. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Aksi ini sebagai bentuk kekecewan demonstran terhadap anggota parlemen dari United Torah Judaism yang mendukung perubahan itu. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Para demonstran juga melakukan pemblokiran jalan-jalan utama di Yerusalem dan membakar sampah.
Kondisi ini telah menambah ketegangan semakin meningkat di kota Yerusalem. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Aksi protes ini menunjukkan betapa sensitifnya isu wajib militer di kalangan komunitas ultra-Ortodoks Israel. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Hingga berita ini diturunkan, bentrokan antara pedemo dan polisi masih berlangsung, dengan beberapa laporan mengenai cedera di pihak warga Yahudi. Foto: REUTERS / Ronen Zvulun
Jaringan masyarakat sipil di Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Malioboro. Aksi ini dilakukan merespon syarat pencalonan kepala daerah Pilkada 2024