FOTO: Potret Menakjubkan Erupsi Gunung Api di Islandia yang Pikat Wisatawan
Para wisatawan mengaku terpesona dengan keindahan muntahan lahar panas yang terlihat jingga seperti matahari. Berikut potretnya:
Para wisatawan mengaku terpesona dengan keindahan muntahan lahar panas yang terlihat jingga seperti matahari. Mereka juga menyaksikan pemandangan lava pijar yang meledak-ledak hingga aliran lahar panas yang menuruni lereng gunung. Berikut potretnya:
FOTO: Potret Menakjubkan Erupsi Gunung Api di Islandia yang Pikat Wisatawan
Gunung berapi di dekat Litli Hrutur, Reykjavik, Islandia, meletus pada 10 Juli 2023. Pihak berwenang memperingatkan para wisatawan agar menjauh dari gunung api tersebut untuk menghindari paparan gas beracun.
Meski begitu, banyak wisatawan yang tetap nekat mendatangi gunung itu. Simak foto-fotonya!
Dilansir France24, akses ke objek wisata itu sebetulnya telah ditutup pada Senin (10/7) malam. Tetapi, beberapa pengunjung berhasil mencapai situs tersebut sebelum ditutup.
Para wisatawan mengaku terpesona dengan keindahan muntahan lahar panas yang terlihat jingga seperti matahari.
Mereka menyaksikan bagaimana lava pijar yang meledak-ledak hingga aliran lahar panas yang menuruni lereng gunung.
Foto-foto yang diperoleh AFP memperlihatkan para wisatawan tampak santai saat berada di dekat gunung api tersebut. Mereka begitu menikmati pemandangan yang mungkin hanya sekali dalam seumur hidupnya.
Berbagai alat perekam gambar dikeluarkan dari dalam tas mereka, mula dari kamera, smartphone, hingga drone. Mereka terlihat antusias mengabadikan pemandangan langka yang ada di depan matanya tersebut.
Tak mudah untuk mencapai titik terdekat dengan kawah gunung tersebut. Para wisatawan harus berjalan kaki menanjak sejauh 9 kilometer dari tempat parkir terdekat.
Mereka juga harus melewati medan berkelok dengan jalanan dipenuhi lumut dan bebatuan yang tertanam di dalam tanah.
Bau kuat dari gas vulkanik dan lahar yang mengalir mengingatkan pada "barbekyu besar", menurut beberapa pengunjung dikutip France24. Udara juga kental dengan asap lumut yang terbakar, yang menyala di bawah lahar panas.
Ahli vulkanologi Thorvaldur Thordarson dari Universitas Islandia mengatakan "kami tidak tahu" berapa lama tontonan alam ini akan berlangsung. Bisa beberapa hari, bisa sebulan, bisa enam bulan seperti letusan 2021 atau bahkan bisa lebih lama dari itu.