Indonesia masuk daftar negara tak beri sumbangsih bagi Planet Bumi
Merdeka.com - Sebuah daftar memeringkat negara-negara berdasarkan sumbangsihnya pada peradaban dunia baru saja dibuat. Daftar ini diberi nama 'Good Country Index'.
Idenya sederhana, yakni semakin bagus peran sebuah negara pada bidang-bidang kemanusiaan, stabilitas politik, dan ekonomi dunia, maka semakin tinggi pula posisi mereka dalam daftar tersebut. Daftar ini juga dapat menjadi acuan seberapa berhasil pembangunan manusia dilakukan oleh pemerintah masing-masing.
Hasilnya, Indonesia berada di posisi 83 dunia. Jauh di bawah sesama negara Asia seperti Jepang (19), Singapura (24), Korea Selatan (31), atau Malaysia (46).
-
Bagaimana IPTEK meningkatkan kualitas hidup? Meningkatkan kualitas hidup manusia. Mencakup perkembangan dalam bidang kesehatan dan teknologi yang memudahkan seperti komunikasi berbasis internet, transportasi, dan perangkat rumah pintar.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
-
Apa arti dari IPTEK? IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada bidang studi dan penerapan pengetahuan serta teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Posisi terburuk Indonesia ada pada sektor pengembangan IPTEK, yang hanya berada di urutan 161 dunia. Sedangkan kontribusi terbesar Tanah Air bagi dunia adalah peran bidang keamanan global, menempati peringkat 19. Indonesia hanya setingkat lebih baik dibanding negara-negara semacam Burkina Faso, Benin, maupun Kenya.
Posisi lima besar ditempati berturut-turut oleh Swedia (1), Denmark (2), Belanda (3), Britania Raya (4), lalu Jerman (5).
Posisi buncit dihuni Libya (163), kemudian Guinea Kathulistiwa (162), dan Mauritania (161).
Uniknya, negara-negara berpengaruh seperti Rusia (72), China (67) dan Amerika Serikat (21) tak menempati posisi 10 besar. Negeri Adi Kuasa dianggap belum banyak berperan meningkatkan kualitas kehidupan di muka bumi oleh daftar ini.
cerobong asap simbol pencemaran lingkungan (c) shutterstock.com
Indeks ini disusun berdasarkan beberapa kategori. Misalnya saja pengembangan sains dan teknologi, sumbangsih pada budaya dunia, kontribusi atas tatanan politik global, ketimpangan ekonomi, serta kesadaran warganya pada perubahan iklim dan perlindungan planet bumi.
Peneliti sekaligus penggagas indeks ini, Simon Anholt, menyatakan daftarnya tak dibuat dengan niat melecehkan negara tertentu. Dia menyadari banyak bangsa masih sibuk dengan perang saudara dan kemiskinan akut, sehingga belum bisa berperan melindungi bumi menjadi hunian yang lebih baik.
"Namun daftar ini sebaiknya dijadikan pengingat, bahwa umat manusia harus saling menolong. Kita wajib bekerja sama mengatasi masalah planet kita," kata Anholt seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (4/6).
Melalui Good Country Index, Anholt berharap setiap pemerintahan bisa menyadari bahwa mereka harus bekerja dengan bangsa lain. Kebijakan sebuah negara yang terlalu fokus pada kepentingan nasional memicu kemunculan dampak buruk globalisasi. Misalnya saja kerusakan lingkungan, kapitalisme tanpa regulasi, serta pemiskinan warga.
"Negara bangsa seperti Britania raya tidak bisa berpikir hanya untuk dirinya. Dia bagian dari Eropa, bagian dari seluruh negara di dunia ini. Jika satu negara gagal, maka kita semua gagal," kata Anholt.
Daftar lengkap indeks Good Country dapat diakses lewat tautan ini
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-GR.01.07 Tahun 2023, yang disahkan pada 7 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca SelengkapnyaDaya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB
Baca SelengkapnyaIndeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSementara dari skor khusus negara- negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ke-6
Baca SelengkapnyaDalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaHasil ini berdasarkan Ray Dalio’s Great Powers Index 2024.
Baca Selengkapnya