Ini rudal jelajah Tomahawk yang hancurkan pangkalan militer Suriah
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memerintahkan tentaranya untuk meluncurkan serangan langsung terhadap Suriah. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas serangan gas beracun yang menewaskan sekaligus melukai ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Perintah itu segera direspons dua kapal perang AS di Laut Mediterania, yakni USS Porter dan USS Ross. 59 Rudal jelajah Tomahawk diluncurkan dari geladak kapal sejak pukul 08.40 waktu Washington atau pukul 07.40 WIB, hingga rudal pertama mendarat di Lanud Shayrat di Homs sekitar pukul 07.45 WIB.
Keberadaan rudal Tomahawk memang cukup mumpuni dalam melakukan serangan dari udara, tanpa harus mengerahkan jet tempur ke daerah rawan. Menghancurkan fasilitas strategis musuh merupakan tujuan utama pembuatan rudal paling modern ini.
-
Siapa yang meluncurkan rudal ke Israel? IDF mengatakan bahwa Arrow telah mencegah rudal permukaan-ke-permukaan di Laut Merah yang ditembakkan ke wilayahnya setelah roket tersebut menempuh jarak ribuan kilometer dari Yaman.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang menyerang Israel dengan roket? Warga Israel dihantui serangan roket dari Jalur Gaza sejak kelompok bersenjata Hamas berhasil melancarkan serangan besar mengejutkan pada Sabtu (7/10) lalu.
Tomahawk merupakan rudal jelajah jarak-menengah, dengan begitu senjata ini mampu mencapai 1.250 kilometer sampai 2.500 dari tempat peluncuran, atau kurang 200 km jarak antara Jakarta dengan Darwin, Australia.
Senjata ini bisa ditembakkan dari laut atau darat, serta didukung dengan sistem navigasi tercanggih. Sistem ini tidak membuat rudal terbang dengan garis lurus dari area peluncuran hingga mencapai target, namun berputar terlebih dahulu sehingga membuatnya sulit terdeteksi.
Dengan demikian, serangan ke pangkalan militer Suriah bisa terealisasi meski berada dalam jarak sangat jauh.
Rudal ini pertama kali digunakan tentara AS dalam Operasi Badai Gurun dan terus digunakan sampai sekarang. Inggris juga menjadi salah satu negara yang membeli rudal ini dari AS.
Satu rudal bisa membawa hulu ledak konvensional seberat 453 kilogram. Harga per unit Tomahawk kini mencapai Rp 11 miliar.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Serangan Terbesar Sejak 8 Oktober
Baca SelengkapnyaIran lemuncurkan ratusan rudal hipersonik ke Israel sebagai serangan balasan.
Baca SelengkapnyaSetelah menggempur Jalur Gaza, Lebanon, dan Yaman, Israel memperluas serangan brutalnya ke Suriah.
Baca SelengkapnyaIran meluncurkan 180 rudal balistik ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaFoto-foto dan video yang beredar di media sosial menunjukan gumpalan asap mengepul di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaHouthi mengatakan sistem pertahanan Israel gagal mencegat rudal mereka.
Baca SelengkapnyaSirine peringatan serangan udara meraung-raung di Tel Aviv, Israel, ketika sebuah rudal ditembakkan kelompok Houthi.
Baca SelengkapnyaSerangan udara menghantam kilang minyak dan infrastruktur listrik, sehingga memicu kebakaran besar.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaKedua negara kini sedang terlibat dalam konflik yang kian memanas.
Baca SelengkapnyaPengamat militer mengatakan serangan rudal Iran pekan lalu membuat pertahanan udara ISrael kewalahan.
Baca SelengkapnyaKelompok perlawanan Libanon itu menyebut serangan ini sebagai serangan balasan pertama terhadap kematian komandan mereka akhir bulan lalu.
Baca Selengkapnya