Istri Netanyahu Tuding Petinggi Militer Israel Akan Kudeta Suaminya
Rekaman pernyataan Sarah Netanyahu ini bocor ke media.
Rekaman pernyataan Sarah Netanyahu ini bocor ke media.
-
Siapa orang tua Benjamin Netanyahu? Ayahnya, Benzion Netanyahu, adalah seorang sejarawan yang ahli dalam sejarah Yahudi, khususnya tentang Inkuisisi Spanyol. Benzion dikenal sebagai seorang nasionalis Zionis yang kuat, dan pemikirannya sangat mempengaruhi pandangan politik Benjamin di kemudian hari. Ibunya, Tzila Segal, juga berasal dari latar belakang keluarga yang sangat mendukung gerakan Zionis.
-
Kapan Benjamin Netanyahu lahir? Benjamin Netanyahu lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel, dalam sebuah keluarga yang sangat berpengaruh dalam dunia politik dan akademis.
-
Mengapa Netanyahu memecat Gallant? Menurut pernyataan resmi Netanyahu, kepercayaan antara dirinya dan Gallant telah retak. Netanyahu mengklaim perbedaan pandangan yang signifikan tentang strategi militer telah merusak hubungan mereka dan menimbulkan dampak serius pada keamanan Israel.
-
Bagaimana tentara wanita Israel mengejek warga Palestina? Tentara itu berdiri di depan menara Israel dan melakukan gerakan mengejek yang diparodikan dari teriakan minta tolong seorang warga di Gaza.'Mereka membunuh Gaza dan mengejek tangis mereka,' tambah unggahan.
-
Siapa yang perintahkan tentara Israel bunuh warga Gaza? A, seorang perwira yang bertugas di Direktorat Operasi Angkatan Darat menyampaikan dia seharusnya mendapatkan izin sebelum melakukan penembakan di 'rumah sakit, klinik, sekolah, lembaga keagamaan, (dan) gedung organisasi internasional.'
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
Istri Netanyahu Tuding Petinggi Militer Israel Akan Kudeta Suaminya
Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
Dalam pertemuan pekan lalu dengan keluarga beberapa tawanan yang ditahan Hamas di Gaza, Sarah Netanyahu menyatakan beberapa kali dalam rekaman tersebut ia mempercayai para perwira senior militer.
Para keluarga tawanan menjadi kesal dengan komentar Sarah, yang menyatakan nasib anggota keluarga mereka yang ditawan bergantung pada tentara.
Dikutip dari The Cradle, Selasa (25/6), Sarah mengklarifikasi komentarnya. Ia mengatakan ketidakpercayaan dirinya bukan pada tentara secara keseluruhan, melainkan pada para komandan seniornya.
"Dengan keras mengklaim mereka tertarik untuk melakukan kudeta," tulis Haaretz seraya menambahkan Sarah juga mengulangi klaim tersebut beberapa kali.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh para perwira angkatan darat, termasuk Kolonel (Purnawirawan) Verda Pometantz, mantan kepala divisi korban, dan Gal Hirsch, mantan komandan angkatan darat yang ditugaskan Netanyahu untuk mengoordinasikan upaya pemerintah membebaskan para tawanan. Pernyataan Sarah menjadi perhatian para perwira senior di angkatan darat.
Pertemuan tersebut berlangsung beberapa hari setelah putra Netanyahu, Yair Netanyahu, ikut menuduh para panglima angkatan bersenjata melakukan pengkhianatan.
Pada Sabtu (22/6), Yair membagikan sebuah video di mana Kepala Staf Herzi Halevi, Kepala Shin Bet Ronan Bar, dan pensiunan kepala intelijen militer Angkatan Darat Aharon Haleva disebut sebagai "kegagalan fatal" karena tidak mencegah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.
"Apa yang mereka (panglima militer) coba sembunyikan? Jika tidak ada pengkhianatan, mengapa mereka begitu takut pihak eksternal dan independen akan memeriksa apa yang terjadi?" tulis Yair di X.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri atas nama Sarah Netanyahu mengatakan ia telah "bekerja atas inisiatifnya sendiri untuk keluarga-keluarga yang ditawan, keluarga-keluarga yang berduka, keluarga-keluarga yang terbunuh, dan semua kalangan yang merasakan penderitaan akibat perang yang sulit ini, dan membantu semampunya."
Pernyataan itu kemudian menyebut kebocoran audio tersebut "ketidakadilan yang keji. Terlepas dari suara-suara yang mencoba menyakitinya dan melonggarkan tangannya, Sarah akan melanjutkan kegiatannya untuk mereka yang dirugikan dalam perang dan berdoa agar 120 orang tawanan segera kembali ke rumah."