Jennifer Lopez Tuai Kontroversi Setelah Tampil Seksi Saat Konser di Arab Saudi
Jennifer Lopez menjadi bintang tamu dalam Riyadh Season, acara hiburan musim dingin terbesar di dunia.
Penampilan penyanyi Jennifer Lopez di Arab Saudi baru-baru ini menuai kontroversi. Perempuan yang akrab disapa J.Lo itu tampil dalam agenda Riyadh Season, acara hiburan musim dingin terbesar di dunia yang diisi dengan acara peragaan busana, konser, dan lainnya.
J.Lo tampil pada 13 November bersama para penari latar laki-laki. Dia menuai kritikan di media sosial salah satunya karena memakai pakaian seksi atau terbuka. Warganet menyebut pemampilan J.Lo itu "kemunafikan" karena dia bebas menari dengan pakaian terbuka di Arab Saudi, sementara banyak perempuan sering dihukum karena cara mereka berpakaian atau karena suara mereka yang berbeda pendapat tentang hak-hak perempuan di negara tersebut, seperti dikutip dari Middle East Eye, Kamis (21/11).
Beberapa penonton mengabaikan penampilan Lopez dan memilih memandang ponsel mereka. Pengguna media sosial juga memperhatikan hal ini, dengan mengatakan orang-orang tersinggung dengan penampilannya dan merasa agama mereka tidak dihormati.
Para pemimpin agama Muslim di seluruh dunia, seperti Mehmet Gormez, mantan presiden Kepresidenan Urusan Agama di Turki, juga bergabung dalam diskusi pada hari Selasa dan mengkritik acara tersebut sebagai “pelanggaran terhadap kesucian dan batasan Tuhan, dan penggunaan model tempat suci kita, Ka'bah, sebagai panggung bagi para aktor dan dekorasi di mana para penari dan model telanjang berjalan".
Kubus Mirip Ka'bah
Di atas panggung, diletakkan dekorasi berbentuk kubus yang mirip dengan Ka'bah. Para penari latar menari di sekitar kubus berukuran besar ini.
Banyak pengguna media sosial juga mengkritik Arab Saudi yang menggelar hiburan berskala besar sementara perang genosida Israel di Gaza terus berlanjut. Israel telah membunuh hampir 44.000 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023 selama perang genosida berlangsung.
Orang-orang mengatakan pertunjukan itu bukan hal baik, sementara banyak orang di Gaza dan Lebanon yang menderita akibat perang Israel.