Kabar Mengejutkan, Putra Netanyahu Sempat Pukul Ayahnya Sampai Diusir ke Luar Negeri
Seorang anggota parlemen Israel mengungkap masa lalu putra Netanyahu.

Anggota parlemen Israel Naama Lazimi kemarin mengungkapkan alasan mengapa putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus tinggal di Amerika Serikat.
Menurut keterangan Lazimi, Yair Netanyahu tinggal di AS karena dia memukul ayahnya.
"Jelas, dia diasingkan ke luar negeri. Dia tidak bisa pulang ke Israel," kata Lazimi, seperti dilansir Press TV, Minggu (23/2).
Anggota Knesset oposisi itu membuat komentar tersebut dalam pertemuan Komite Keuangan saat ia mengajukan pertanyaan tentang pendanaan untuk kunjungan Sara Netanyahu selama dua setengah bulan di Amerika Serikat serta biaya tahunan untuk pengamanan Yair Netanyahu, yang tinggal di Miami.

"Saya ingin bertanya apakah jumlah ini masih dianggarkan dan apakah masih ada niat untuk membiayai keberadaannya [Yair Netanyahu] karena dia menyerang perdana menteri dan terpaksa pergi ke luar negeri karena telah merusak simbol pemerintahan," katanya setelah mengutip laporan tahun lalu bahwa perlindungan Yair telah menelan biaya USD 680.000 atau Rp 11 miliar.
Pernyataan Lazimi itu membuat sesama anggota parlemen terkejut.
Partainya Netanyahu, Likud, menanggapi pernyataan Lazimi itu dengan mengatakan perkataan tersebut tidak benar.

Pada 2002 Netanyahu sendiri pernah mengatakan di Twitter, dia "tidak sepakat dengan apa yang dikatakan Yair."
Yair dan kakaknya Avner yang berusia 30 tahun adalah putra Netanyahu dari istri ketiganya, Sara Ben-Arzi, yang dinikahinya pada 1991.
Yair Netanyahu dikenal karena pandangan sayap kanannya dan pernyataan di media sosialnya yang agresif, yang telah membawanya ke pengadilan beberapa kali.
Ia berulang kali membuat klaim tak berdasar tentang konspirasi dalam pemerintahan dan upaya kudeta oleh pejabat hukum serta penegak hukum terhadap ayahnya. Ia semakin dikenal publik di tengah laporan luas bahwa ia memengaruhi kebijakan perdana menteri.
Putra Netanyahu itu meninggalkan Israel pada Maret 2023 di tengah laporan ia dilarang oleh ayahnya untuk mengunggah di media sosial karena memicu ketegangan di Israel dan memperburuk keretakan diplomatik dengan Amerika Serikat.