Kebijakan Donald Trump selama menjabat yang menuai kecaman
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi dilantik menjadi pemimpin negara pada 20 Januari 2017. Trump memenangkan ajang pemilu dan berhasil mengalahkan lawannya dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Dalam pidato pelantikannya Trump dengan berapi-api mengungkapkan ambisinya untuk membasmi serangan teror dari kelompok Islam ekstrem dan mendahulukan kepentingan rakyat Amerika dibanding yang lainnya lewat slogan 'Make America Great Again'.
Sejak resmi menjabat sebagai presiden, Trump langsung membuat serangkaian kebijakan untuk diterapkan di negaranya. Namun, kebijakan-kebijakan Trump seringkali menuai kecaman sebab dibuat seolah tanpa pertimbangan dan memberikan banyak kerugian.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Siapa yang dilantik menjadi Presiden? Pelantikan Mikhail Gorbachev Sebagai Presiden Uni Soviet pada 15 Maret 1990
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden dan Wapres? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
Dikutip dari berbagai sumber, merdeka.com merangkum beberapa kebijakan Trump yang menuai kebijakan dari berbagai pihak, berikut ulasannya:
Trump larang warga dari negara mayoritas Muslim masuk AS
Tak lama setelah menjabat menjadi presiden, Trump langsung mengeluarkan perintah eksekutif berupa larangan masuk bagi penduduk dari negara mayoritas Muslim untuk masuk ke AS. Negara-negara tersebut adalah Iran, Libya, Suriah, Somalia, Sudan dan Yaman.
Trump mengeluarkan perintah ini adalah karena tak ingin mencelakakan warganya. Dia juga mengaku tidak bisa memercayai orang Muslim secara keseluruhan.
"Sebagai presiden, saya tidak boleh membiarkan orang masuk ke negara ini hanya untuk mencelakakan kita semua," tegas Trump.
Kebijakan ini sontak menuai kecaman dari publik dunia. Sejumlah pihak menyebut bahwa Trump seolah mencurigai dan menganggap bahwa warga Muslim memberikan ancaman bagi penduduknya.
Akui Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Trump membuat gempar dunia lewat sebuah pernyataan dikeluarkan pada 7 Desember tahun lalu. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Usai membuat pengumuman itu, Trump pun langsung memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk memulai proses pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pengakuan itu sontak mengundang kemarahan dari berbagai pihak. Negara Liga Arab, Prancis, Australia, Inggris, Rusia, Malaysia, dan tak terkecuali Indonesia ikut mengecam pengakuan Trump tersebut. Gelombang protes pecah di berbagai penjuru dunia untuk menolak keputusan Trump itu.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut keputusan Trump hanya membuat situasi yang memang sudah kompleks di Timur Tengah, menjadi semakin kacau. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar pertemuan luar biasa untuk merespons keputusan Trump dan menyatakan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Ingin pisahkan anak-anak imigran dengan orangtua mereka
Trump membuat kebijakan baru di mana dirinya tidak akan memberikan toleransi bagi para penyebrang ilegal di perbatasan AS-Meksiko. Dia ingin semua imigran ilegal ditangkap dan dituntut secara kriminal di bawah undang-undang pidana negaram sebagaimana diusulkan Jaksa Agung Jeff SessionsSementara para imigran itu dipenjaran untuk disidang, anak-anak mereka ditampung di pusat penahanan.Sontak kebijakan ini mengundang kemarahan internasional. Banyak pihak juga mengkritiki keputusan Trump ini. Bahkan Paus Fransiskus pun menyebut pemisahan anak-anak dari orangtua karena mereka imigran ilegal bertentangan dengan nilai-nilai di agama Katolik dan tidak bermoral.Namun tak lama setelah mengeluarkan kebijakan itu, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengubah keputusan tersebut. Dalam pernyataan, Trump berjanji akan menjaga anggota keluarga imigran agar tetap bersama dalam tahanan.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaDonald Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan di hadapan para pendukungnya di Florida.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaDonald Trump berhasil mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan torehan 51 persen suara dan 277 electoral college.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaTrump memberi ucapan selamat kepada wakilnya JD Vance beserta istrinya.
Baca SelengkapnyaAtas vonis ini, Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang dinyatakan terbukti melakukan kejahatan kriminal.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDonald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca Selengkapnya