Kekhawatiran AS dan Negara Barat Soal Penanganan Corona di Indonesia
Merdeka.com - Wabah virus corona sudah merebak ke puluhan negara, termasuk ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, Filipina. Namun hingga saat ini pemerintah Indonesia belum melaporkan ada kasus corona di Tanah Air. Hal ini memicu kekhawatiran sejumlah negara asing tentang penanganan dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi wabah corona.
Para pejabat di Kedutaan Amerika Serikat dan sejumlah diplomat Negara Barat menyampaikan kekhawatiran mereka kepada para pejabat Indonesia soal bagaimana RI menangani wabah corona. Mereka menyerukan perlunya pemerintah Indonesia lebih mempersiapkan diri dan menjalankan perlindungan terhadap wabah corona.
Sumber diplomatik mengatakan sejumlah duta besar negara barat termasuk dari AS sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan menyampaikan kerisauan mereka itu.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Di mana virus Flu Singapura hidup? Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit.
Dilansir dari laman the Age, Rabu (26/2), pesan yang disampaikan para diplomat itu termasuk peringatan soal perlunya pemerintah RI bertindak aktif melakukan pendeteksian virus corona.
"Banyak rumah sakit tidak punya perlengkapan memadai, ranjang isolasi, dan pemindahan sampel yang aman," kata mereka.
Secara Statistik Sangat Tidak Mungkin Ada Nol Kasus Virus Corona di Indonesia
Para diplomat dari Australia, AS, dan Kanada juga sudah mengadakan pertemuan untuk membahas belum adanya penyebaran virus corona di Indonesia.
Juru bicara Kedutaan AS mengatakan mantan dubes Joseph R. Donovan yang sudah menunaikan tugasnya pada 14 Februari lalu sudah mengingatkan menteri kesehatan Indonesia tentang wabah ini.
"Kami secara rutin bertemu dengan para pejabat pemerintah Indonesia dalam berbagai kesempatan yang berhubungan dengan 70 tahun kerjasama bilateral. Wabah virus corona terus berkembang dengan pesat dan seperti sejawat kami di Indonesia, kami memantau wabah ini dengan seksama," kata juru bicara kedutaan AS.
Marc Lipsitch, profesor Epidemiology di Universitas Harvard dalam makalahnya mengatakan secara statistik sangat tidak mungkin ada nol kasus virus corona di Indonesia.
Lipsitch mengatakan kepada Sydney Morning Herald dan the Age, dia sudah memperingatkan ada kemungkinan pandemik global yang menyebabkan 40-70 persen populasi dunia bisa terinfeksi corona, meski tidak berarti 40-70 persen itu semuanya akan sakit.
136 Orang dari 270 juta jiwa
Indonesia sejauh ini sudah memeriksa 136 orang untuk virus corona dari sekitar 270 juta penduduk.
Sebagai perbandingan, Singapura dengan 5,6 juta penduduk sudah memeriksa lebih dari 1.200 warga dan Malaysia dengan 31 juta jiwa sudah memeriksa lebih dari 1.000 orang. Di Australia yang berpopulasi 25 juta jiwa sudah memeriksa sebanyak 4.000 orang. Sebagian bahkan diperiksa beberapa kali.
Awal pekan ini, seorang turis Jepang didiagnosa mengidap corona setelah pulang dari Bali.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan disinfektan di kamar salah satu hotel, tempat warga negara Jepang yang dinyatakan positif terinfeksi Corona usai melakukan perjalanan ke Bali tersebut menginap.
"Iya ditemukan di satu hotel saja, di kamarnya menginap sudah disinfektan, dibersihkan dulu dan sementara di-off-kan dulu," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, Rabu (26/2).
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona, kamar tersebut dikosongkan. Kemudian para pekerja yang pernah berinteraksi dengan warga Jepang itu diobservasi kesehatannya selama 14 hari.
"Sudah kita lakukan kontak tracking, pekerja di hotel yang kontak dengan pasien itu sudah diperiksa dan ditanya ada sakit apa tidak. Belum ada yang sakit demam, pilek dan sesak napas belum ada. Tapi tetap kita observasi sampai tanggal 4 Maret," imbuhnya.
Dia menyampaikan, disinfektan di kamar hotel itu sudah dilakukan pada Senin (25/2) lalu, dan para petugas melakukan pembersihan menggunakan pakaian khusus dan kaca mata pelindung. Hal itu sesuai dengan standar operasional antisipasi virus Corona.
"Jadi kita lakukan pengamatan epidemiologi tempat di mana dia menginap. Juga pada tamu-tamu dan pegawai hotel yang kontak erat selama dia di Bali. Kemudian juga travelnya. Kita cek dan kita observasi selama 14 hari sementara hasilnya nihil," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya