Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Korea Utara desak AS buktikan tuduhan soal dalang WannaCrypt

Korea Utara desak AS buktikan tuduhan soal dalang WannaCrypt WannaCrypt. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Korea Utara nampak tidak terima karena dituduh oleh Amerika Serikat sebagai dalang serangan siber malware WannaCry. Mereka menuntut Negeri Abang Sam membuktikan sangkaan itu jika benar.

"Kalau mereka yakin, tunjukkan kami bukti-buktinya," kata Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pak Song Il, dilansir dari laman Associated Press, Selasa (26/12).

Song Il meyakini tuduhan dilontarkan oleh Amerika Serikat semakin memperkeruh situasi.

Pemerintah Amerika Serikat menuding peretas Korea Utara ada di balik serangan perangkat lunak berbahaya (malware) WannaCry, yang menjangkiti ribuan komputer dan jaringan sistem informasi di dunia pada Mei lalu. Program itu menembus pertahanan dan mengunci sejumlah data penting di komputer, serta meminta tebusan jika ingin kembali normal.

Adalah Penasihat Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Tom Bossert, melontarkan tudingan itu. Dia menyatakan kalau peretas di negara dipimpin Kim Jong Un bertanggung jawab atas serangan malware WannaCry, yang sempat melumpuhkan sebagian sistem Badan Layanan Kesehatan Inggris.

"Korea Utara memang nakal. Selama beberapa dasawarsa mereka tidak pernah terbuka dan selalu membahayakan. Potensi ancaman dari mereka terus tumbuh, dan serangan WannaCry adalah salah satu wujud dari sikap ceroboh mereka," demikian pernyataan Bossert, Selasa lalu.

Bossert mengklaim kalau dia punya bukti yang bisa dikuatkan oleh sejumlah negara diserang, termasuk Inggris, dan perusahaan di bidang teknologi informasi seperti Microsoft.

Malware WannaCry serentak menyerang sekitar 150 negara pada Mei lalu. Selain Inggris, negara mengalami serangan siber itu di antaranya Rusia, Spanyol, Jerman. Sistem informasi sejumlah perusahaan seperti Nissan dan Renault juga sempat terganggu akibat malware itu.

Walau demikian, malware itu cuma menyerang komputer yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows. Pembuatnya menggunakan celah pertahanan dalam sistem itu. Serangan itu akhirnya bisa dihentikan oleh seorang peretas Inggris, Marcus Hutchins. Dia menemukan kalau pembuat WannaCry lengah karena menyisipkan kode untuk menetralkan program. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AS Was-was, Korea Utara Pamer Foto Gedung Putih dan Pentagon dari Satelit Sendiri?
AS Was-was, Korea Utara Pamer Foto Gedung Putih dan Pentagon dari Satelit Sendiri?

Satelit mata-mata pertama dari Korea Utara diklaim telah memotret Gedung Putih, Pentagon, dan kapal induk Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Hwasong-19, Rudal Nuklir Terbaru Korut Diklaim Paling Kuat Sedunia dan Bisa Serang Seluruh Wilayah AS
FOTO: Ngerinya Hwasong-19, Rudal Nuklir Terbaru Korut Diklaim Paling Kuat Sedunia dan Bisa Serang Seluruh Wilayah AS

Dalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh

Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kunjungi Markas Angkatan Udara, Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Bersiap untuk Perang
FOTO: Kunjungi Markas Angkatan Udara, Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Bersiap untuk Perang

Kim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Korea Utara Sukses Luncurkan Satelit Mata-Mata Militer Pertama untuk Intai Musuh
FOTO: Momen Korea Utara Sukses Luncurkan Satelit Mata-Mata Militer Pertama untuk Intai Musuh

Korea Utara mengatakan satelit mata-mata diperlukan untuk menghadapi dugaan ancaman dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Kim Jong-un Nyatakan Waktunya Untuk Siap-Siap Perang, Lawan Siapa?
Kim Jong-un Nyatakan Waktunya Untuk Siap-Siap Perang, Lawan Siapa?

Ini disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.

Baca Selengkapnya
Kim Jong Un Perintahkan
Kim Jong Un Perintahkan "Dukungan Skala Luas" untuk Palestina dalam Melawan Israel di Jalur Gaza

Dukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia
Rudal Nuklir Korea Utara Bikin Cemas Dunia

Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS

Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.

Baca Selengkapnya
Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini
Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini

Israel Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini

Baca Selengkapnya
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia

NATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kunjungan Menlu Amerika Serikat ke Korea Selatan Bikin Kim Jong-un Gerah, Beberapa Rudal Balistik Ditembakan dari Korea Utara
FOTO: Kunjungan Menlu Amerika Serikat ke Korea Selatan Bikin Kim Jong-un Gerah, Beberapa Rudal Balistik Ditembakan dari Korea Utara

Latihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.

Baca Selengkapnya