Korea Utara diguncang gempa 5,8 SR, diduga akibat uji coba nuklir
Merdeka.com - Gempa berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang Korea Utara pada hari ini, Kamis (13/7). Menurut Seismolog Badan Survei Geologi AS (USGS) Julie Dutton gempa bisa dipicu aktivitas uji coba rudal dan nuklir Korea Utara.
"Aktivitas uji coba rudal dan nuklir Korea Utara bisa jadi pemicu gempa ini," kata Julie, seperti dikutip Reuters.
Meski demikian, dia menambahkan gempa yang terjadi bisa saja memang karena bencana alam.
-
Bagaimana gempa bumi memicu letusan? Gempa ini terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Akibat pergerakan ini, magma yang tersimpan di dalam bumi dapat naik ke permukaan dan menyebabkan gunung meletus.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa diperkirakan berlokasi di Laut Jepang yang dekat dengan wilayah Korut.
Lindu ini terbilang dahsyat dan jarang terjadi. Sebelumnya, gempa berkekuatan serupa di lokasi sama terjadi pada 1994.
Gempa kali ini terjadi di kedalaman 538 kilometer dan berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Chongjin. Namun, gempa hanya menimbulkan sedikit getaran dan tak ada kerusakan berarti. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.
Baca SelengkapnyaBerbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca SelengkapnyaDilansir dari akun X BMKG, pusat gempa berada di laut 95 km barat daya Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaSejumlah staf militernya yang berdiri di belakangnya pun juga ikut melongok.
Baca Selengkapnya