Korea Utara tuding CIA ingin bunuh Kim Jong-un dengan racun kimia
Merdeka.com - Korea Selatan melalui kantor Berita KCNA yang dikelola pemerintah menuding Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, pada Mei lalu.
Mereka mengklaim CIA berusaha menggunakan racun kimia atau biologi untuk menghabisi nyawa Kim. Oleh karena itu, Korut menyebut AS sebagai pelaku utama di balik terorisme yang sesungguhnya.
"Pada bulan Mei tahun ini, sekelompok teroris kejam yang menyusup ke negara kami atas perintah CIA dan Dinas Intelijen Korea Selatan untuk membunuh pemimpin kami menggunakan bahan kimia dan biologi berhasil tertangkap," tulis kantor berita tersebut, dikutip dari Independent, Rabu (11/10).
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
"Ini jelas menunjukkan sifat sejati AS sebagai pelaku utama di balik terorisme," lanjutnya.
Kantor berita tersebut juga mengungkapkan, saat ditangkap, pria bermarga "Kim" itu mengaku dibayar untuk melakukan serangan tersebut. Meski demikian, CIA menolak berkomentar mengenai hal ini.
Ini bukan pertama kalinya Korut membuat pernyataan tentang upaya pembunuhan oleh AS dan Korsel yang tidak bisa diverifikasi kebenarannya. Sebelumnya, Korut juga pernah mengklaim dua negara tersebut telah menyusun rencana disebut "Rencana Jupiter" untuk membunuh pemimpin mereka.
Tidak hanya itu, Korut juga menuduh AS kerap berubah warna seperti bunglon untuk mendukung penggulingan pemerintah di negara lain, termasuk menggunakan alasan perang "melawan terorisme" untuk mengintervensi urusan negara Afghanistan, Irak, hingga Libya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara makan malam di Seoul menjadi akhir yang tragis bagi pemimpin ketiga negara republik Korea Selatan ini.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, girang bukan main drone buatan negaranya bisa menghancurkan sebuah tank.
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaDukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaRudal balistik Hwasongpho-11-Da-4.5 dilengkapi hulu ledak monster yang beratnya mencapai 4,5 ton.
Baca SelengkapnyaDengan memicingkan mata kirinya, Kim mencermati target sembari menarik pelatuk. Gayanya tampak mirip seorang sniper yang menembak musuhnya.
Baca SelengkapnyaKorea Utara untuk pertama kalinya menampilkan fasilitas produksi nuklir di tempat yang dirahasiakan.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Kim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal untuk mempersiapkan "pertempuran militer" dengan musuh.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca Selengkapnya