Lima Film Produksi Australia Bakal Diputar di Enam Kota Indonesia
Merdeka.com - Film adalah salah satu media diplomasi budaya yang cukup penting. Tahun ini, Kedutaan Besar Australia kembali menggelar Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) di Indonesia. Festival ini bakal digelar di enam kota dengan menayangkan delapan film dari kedua negara.
Film produksi para sineas negeri Kanguru yang akan ditayangkan dalam festival ini yaitu lima film. Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Allaster Cox menyebutkan, lima film tersebut yaitu Top End Wedding, Emu Runner, Angel of Mine, 2040, dan The Babadook.
Lima film ini memiliki genre beragam mulai dari komedi, horor, thriller, dan dokumenter.
-
Kenapa laga melawan Australia penting bagi timnas Indonesia? Pertandingan melawan Australia yang akan berlangsung pada hari Selasa mendatang ini merupakan salah satu laga penting bagi tim nasional Indonesia.
-
Di mana pertandingan Australia vs Indonesia? Australia akan bertanding melawan Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Selasa (10/09).
-
Kapan Indonesia dan Australia akan bertemu lagi? Kini, Australia akan kembali bertemu dengan Timnas Indonesia dalam matchday kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini akan dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa (10/9/2024) malam WIB.
-
Dimana pertandingan Timnas Indonesia vs Australia digelar? Pertandingan ini merupakan matchday kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada hari Selasa, 10 September 2024.
-
Dimana pertandingan Timnas Indonesia melawan Australia akan di gelar? Ia berharap para pendukung dapat memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta Pusat, saat melawan Australia.
-
Dimana pertandingan Indonesia vs Australia berlangsung? Tim nasional Indonesia berhasil meningkatkan posisinya di ranking FIFA setelah bermain imbang 0-0 melawan Australia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa malam (10/9/2024).
"Film adalah cara terbaik untuk berbagi cerita dan belajar lebih banyak tentang budaya lain," kata Cox dalam konferensi pers di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (6/2) sore.
Cox menyampaikan, gelaran FSAI tahun ini adalah yang kelima kalinya dan menjadi rangkaian program Australia Connect. Australia Connect adalah program yang memamerkan sektor kreatif Australia baik itu musik, film, seni, makanan, dan lainnya. Tujuan dari program ini untuk menunjukkan eratnya hubungan Indonesia dan Australia.
Festival ini akan digelar di enam kota yaitu Jakarta, Makassar, Mataram, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Festival ini akan dimulai pada 14-29 Februari.
"Merayakan hubungan dekat antara Australia dan Indonesia dalam film, FSAI akan kembali menampilkan film-film andalan alumni Australia Indonesia," ujarnya.
Sementara itu ada tiga film Indonesia yang akan diputar dalam film ini yaitu Bebas, Kulari ke Pantai, dan Susi Susanti; Love All. Kedutaan Besar Australia juga menunjuk Daniel Mananta sebagai Sahabat FSAI 2020. Daniel juga diketahui memproduseri film Susi Susanti; Love All.
"Pilihan film Australia dan Indonesia tahun ini menunjukkan keragaman dari kedua negara kita, serta kekayaan bakat kreatif kita. FSAI 2020 adalah acara utama dari rangkaian program Australia Connect kamu yang menarik," jelasnya.
Apresiasi Dukungan Bencana Kebakaran Hutan
Dalam kesempatan tersebut, Cox juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan semua pihak khususnya dari Indonesia bagi Australia yang menghadapi bencana kebakaran hutan. Dia mengatakan penanganan kebakaran hutan cukup terorganisir dan pemerintah Australia memiliki sumber daya yang memadai dalam merespons bencana tersebut.
Namun demikian, lanjut Cox, skala dan dampaknya sangat menghancurkan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
"Itu sesuatu yang dahsyat sekali," ujarnya.
"Tapi Australia akan tetap terbuka dan saya harap Anda semua bisa mengunjungi Australia. Tidak semuanya terdampak kebakaran," jelasnya.
Penasaran Budaya Aborigin
Aktor Daniel Mananta mengaku sangat bangga ditunjuk sebagai Sahabat FSAI 2020. Menurutnya festival ini sangat penting sebagai sebuah pertukaran budaya kedua negara. Melalui sebuah film, warga dari kedua negara bisa saling mengenal budaya masing-masing sehingga timbul saling pengertian dan pemahaman.
"Saya juga tadi melihat trailer Top End Wedding dan saya merasa excited untuk melihat filmnya. Karena saya juga penasaran culture-culture aboriginal seperti apa, apalagi ketika mereka mau mengadakan sebuah pernikahan, pasti ada kultur tertentu yang mungkin malah ada kesamaan dengan kultur di Indonesia ketika menyiapkan pernikahan, I don't know," jelasnya.
"Cuma justru ketika kita bisa mempunyai pemikiran yang terbuka, untuk menonton film yang bukan cuma film Hollywood aja tapi film-film dari kultur lain seperti Australia, mungkin kita juga mempunyai pemahaman sendiri, atau mungkin ada pemikiran yang terbuka," lanjutnya.
Pemeran Ahok ini juga berharap dengan diputarnya film Susi Susanti; Love All dalam festival ini, bisa memberikan cara pandang yang berbeda bagi penontonnya setelah menonton filmnya bagaimana mencintai Indonesia.
"Dan kali ini saya meminjam dari kacamata seorang Susi Susanti. Bagaimana sih cara dia mencintai Indonesia menurut gaya Susi Susanti sebagai seorang olympian," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024, Fesbul telah mengumpulkan lebih dari 150 submisi film.
Baca SelengkapnyaFesbul telah berhasil mengumpulkan lebih dari 150 submisi film dengan berbagai genre.
Baca SelengkapnyaPara sineas bisa mendaftarkan karya film pendek kalian pada periode pendaftaran dari 2-12 September 2024.
Baca SelengkapnyaKesempatan ini menjadi ajang yang tidak boleh dilewatkan oleh sineas-sineas dari berbagai wilayah di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024, Fesbul telah berhasil mengumpulkan lebih dari 150 submisi film dengan berbagai genre.
Baca SelengkapnyaWorkshop Fesbul bertujuan memfasilitasi dan mengembangkan jaringan filmmaker di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kebudayaan akan bermitra dengan sektor swasta.
Baca SelengkapnyaPara sineas diharapkan menyiapkan karya-karya terbaik mereka untuk mengikuti seleksi ini.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf telah menjajaki kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif dengan beberapa negara di Afrika, seperti Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Sudan dll.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar menekanka,n nilai tak ternilai dari kreativitas para sineas.
Baca SelengkapnyaRangkaian kegiatan Road to Perayaan Fesbul 2024 dimulai dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.
Baca Selengkapnya