Wamenekraf: Fesbul 2024 Membuktikan Sineas Indonesia Setara dengan Sineas Dunia
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar menekanka,n nilai tak ternilai dari kreativitas para sineas.
Malam Anugerah Festival Bulanan (Fesbul) 2024 yang digelar di The Ballroom, Djakarta Theatre XXI, menjadi momentum gemilang bagi sineas film pendek Indonesia. Ajang ini menegaskan film pendek merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif dan berpotensi besar menjadi pilar ekonomi nasional.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar menekanka,n nilai tak ternilai dari kreativitas para sineas.
"Harga sebuah kreativitas itu tidak ternilai. Produk ekonomi kreatif, seperti film pendek, mencerminkan kerja keras yang layak diapresiasi. Pemerintah akan terus memberikan platform untuk mendukung karya-karya ini agar mampu bersaing secara global," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).
Irene Umar juga mendorong sineas untuk terus berinovasi dan mengedepankan prinsip berkelanjutan, yaitu profit, people, and planet.
"Film pendek memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dan menjadi sumber mata pencaharian. Saya berharap sineas Indonesia berani mengambil kesempatan ini untuk tampil di panggung global," tambahnya.
Di tempat yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, turut mengapresiasi capaian ini. Ia menyebut perfilman adalah salah satu prioritas hubungan bilateral Indonesia dan Prancis.
"Film pendek Indonesia menunjukkan keberagaman dan kreativitas yang luar biasa. Kehadirannya di Clermont-Ferrand International Short Film Festival membuktikan bahwa sineas Indonesia sudah setara dengan sineas dunia," ungkap Fabien.
Malam Anugerah Fesbul 2024 dimeriahkan oleh berbagai penampilan, mulai dari video Fesbul Rewind, tari tradisional, hingga pertunjukan musik dari Lightcraft, Allstar, dan Float. Acara ini juga dihadiri sejumlah aktor dan aktris terkenal, seperti Morgan Oey, Marissa Anita, Asmara Abigail, dan Emir Mahira.
Pendiri Fesbul, Abdul Manaf, menyampaikan harapannya agar industri film pendek terus mendapatkan perhatian dan dukungan.
"Industri film pendek itu seperti roller coaster, penuh tantangan. Tapi tetaplah percaya dunia film adalah masa depan yang menjanjikan," ujarnya.
Malam itu, Fesbul 2024 tidak hanya menjadi panggung penghargaan, tetapi juga pengakuan atas semangat dan dedikasi sineas Indonesia.
Fesbul bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah berlangsung sejak 2021. Program bertujuan menemukan film pendek terbaik dari sepuluh lokasi fokus (lokus) di seluruh Indonesia. Dari 1.905 film pendek yang terkumpul, dipilih 20 finalis untuk bersaing menuju lima terbaik.
Ajang ini telah membawa film pendek Indonesia ke panggung internasional, termasuk The Cannes Film Festival 2023 dan Clermont-Ferrand International Short Movie Festival 2024. Pada edisi tahun ini, lima film pendek terbaik diumumkan sebagai berikut:
1. Last Chicken on Earth – Produksi Cinemahameru (Lokus 3: DKI Jakarta, Jawa Timur)
2. Realita Merajut Cita – Produksi Prodi Film & Televisi UPI (Lokus 2: Banten, Jawa Barat)
3. No UFO Sightings in a Third World Country – Produksi Sunshower Films (Lokus 9: Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat)
4. In the Never Ending Whirl of a Reel – Produksi Never-Ending Pictures (Lokus 3: DKI Jakarta, Jawa Timur)
5. Kontapati – Produksi Asaloka Films (Lokus 1: DI Yogyakarta, Jawa Tengah).