Massa pendemo antisenjata di AS disebut lebih banyak dari pelantikan Trump
Merdeka.com - Ratusan ribu orang di seantero Amerika Serikat kemarin turun ke jalan berdemonstrasi memprotes penembakan massal yang sering terjadi, menyusul peristiwa di sekolah SMA Great Mills di Maryland yang menewaskan 17 siswa. Mereka menuntut pemerintah memperketat aturan kepemilikan senjata.
Unjuk rasa bertajuk March for Our Lives itu diperkirakan diikuti lebih dari 500 ribu massa di Ibu Kota Washington DC.
Senator Chris Van Hollen asal Partai Demokrat bahkan menyebut jumlah massa kemarin lebih banyak daripada saat Donald Trump dilantik sebagai presiden AS ke-45.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Apa yang terjadi pada penembakan massal di Texas? Yang terbaru insiden penembakan massal di sebuah mal di Texas.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
"Saya bisa katakan, jumlahnya lebih besar daripada pelantikan Trump," ujar Van Hollen, seperti dilansir laman The Hill, Senin (26/3).
massa demo antisenjata di as ©Twitter
Meski angka pasti belum dirilis pihak berwenang namun panitia demo mengatakan mereka meminta izin unjuk rasa dengan peserta 500 ribu orang di jalanan dekat Gedung Putih.
Sementara pejabat setempat yang terkait dengan demo kemarin mengatakan kepada NBC News jumlah massa mencapai sekitar 800 ribu orang.
Profesor pakar kerumunan massa di Universitas Metropolitan Manchester, Keith Still mengatakan kepada Vox, dia memperkirakan jumlah massa pada saat pelantikan Trump mencapai 300 ribu sampai 600 ribu orang.
Pada waktu itu juru bicara Gedung Putih sesumbar jumlah pelantikan Trump lebih banyak daripada saat pelantikan Presiden Barack Obama 2009 yang diperkirakan mencapai rekor terbanyak 1,8 juta orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan ribu orang turun ke jalan di Washington, Amerika Serikat kemarin untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih Bergoyang Digedor Ribuan Demonstran Pro Palestina
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa menyerukan diberlakukannya embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaRatusan bocah di Amerika Serikat (AS) demo bela Palestina di depan Gedung Putih.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes serangan terbaru Israel ke Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, yang menewaskan hingga 67 orang.
Baca SelengkapnyaMereka mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaSaat ini sedang berlangsung demo di berbagai kampus di AS, menentang agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina mengutuk keras serangan brutal yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaMassa FPI mengecam agresi militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ribuan warga sipil, termasuk ratusan anak kecil.
Baca SelengkapnyaDemo bela Palestina di berbagai kampus di AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPara pendemo menyinggung sejumlah hal mulai dari pesan Nabi Muhammad soal jumlah hakim.
Baca Selengkapnya