Mencerahkan, Begini Rangkuman Jernih Mahathir Mohamad Soal Perang Rusia-Ukraina
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengomentari perang Rusia-Ukraina yang dua hari lalu menginjak waktu setahun.
Dalam rangkaian cuitannya di Twitter kemarin Mahathir merangkum pendapatnya mengenai penyebab perang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II itu.
"Menurut saya, perang saat ini antara Ukraina dan Rusia disebabkan oleh kegemaran bangsa Eropa akan perang, hegemoni, dan dominansi," kata Mahathir dalam pembukaan cuitannya.
-
Siapa yang paling banyak menjadi korban dari kejahatan perang? Agresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
-
Siapa yang menyatakan dampak perang bagi perempuan? Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 juta perempuan dan anak perempuan kini terpengaruh oleh perang, angka ini meningkat sebesar 50 persen jika dibandingkan dengan satu dekade yang lalu.
-
Kenapa terjadi perang saudara? Perang saudara pecah setelah pembelahan kerajaan oleh Airlangga. Persaingan kedua putranya tidak berakhir setelah masing-masing menjadi raja. Mereka justru saling serang.
-
Siapa yang meracuni MR? Meski ada di kopi racikan sang ayah, racun itu ternyata dimasukkan oleh tetangga mereka, Ayuk Findi Antika (26) secara diam-diam.
-
Dimana perang Belasting terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Tanjung Morawa? Peristiwa ini melibatkan kaum Pribumi yang tidak terima dengan perpindahan hak-hak tanah. Mereka melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian saat itu.
Selanjutnya dia mengatakan Rusia adalah rekan dari Eropa Barat (termasuk Amerika Serikat dan Kanada) dalam perang melawan Jerman ketika masa perang dunia.
"Ketika Jerman sudah kalah, Barat menyatakan Rusia, rekan mereka, menjadi musuh baru. Mereka pun menyiapkan perang melawan Rusia. NATO dibentuk sebagai bagian dari aliansi militer melawan Rusia."
Rusia kemudian bereaksi dengan mendirikan Pakta Warsawa. Dan sejak itu terjadi Perang Dingin.
"Dunia lalu diharuskan memilih antara Barat atau Timur."
Tapi setelah Rusia membubarkan Pakta Warsawa dan mengizinkan negara-negara di bawah Uni Soviet untuk keluar, NATO tidak membubarkan diri.
Sebaliknya, negara yang sudah keluar dari hegemoni Rusia diminta bergabung dengan NATO untuk menjadi musuh Rusia. Tekanan terhadap Rusia semakin meningkat.
Di saat bekas negara pecahan Soviet bergabung dengan NATO, ancaman terhadap Rusia kian memuncak dan Rusia membangun kemampuan militernya untuk menghadapi aliansi Barat. Situasi kian memanas karena pasukan NATO menggelar latihan militer di dekat Rusia.
Merasa diprovokasi, Rusia melakukan upaya pendahuluan dengan menyerang Ukraina. Serangan itu bisa diartikan sebagai awal mula Perang Dunia Ketiga. Ada wacana penggunaan senjata nuklir. Dunia mengalami keterbatasan pasokan karena sanksi terhadap Rusia dan aksi balasan Rusia.
Di belahan bumi lain, di Timur Jauh, kata Mahathir, kunjungan pejabat AS ke Taiwan memicu ketegangan antara China dengan Taiwan. Keduanya tengah mempersenjatai diri dan AS menjual banyak senjata ke Taiwan, sementara China makin siap berperang.
Tak hanya negara lain, Malaysia pun mengalami kekurangan pasokan dan inflasi.
"Negara harus bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya awal dari apa yang disebut Perang Dunia Ketiga," kata Mahathir menutup cuitannya.
Mahathir, 97 tahun, selama ini dikenal sebagai politisi kawakan Malaysia bahkan disegani dunia. Dia menjadi perdana menteri selama lebih dari 20 tahun dan sudah banyak makan asam garam dunia perpolitikan dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buku yang ditulis Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu disebut mengupas tuntas konflik Rusia vs Ukraina serta faktor-faktor penyebabnya. SImak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPrabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan pentingnya untuk menghentikan perang baik di Ukraina maupun di Palestina
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) bicara geopolitik hingga rivalitas negara negara besar.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca Selengkapnya"Semoga Perang Rusia- Ukraina segera berakhir dan kondisi global perlahan kembali normal dan kondusif," kata Panglima.
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan pertahanan negara harus dimaknai sebagai konsep holistik.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara di Shangri-La Dialogue 2024, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi bukti nyata dampak yang dirasakan dunia akibat perang di Ukraina.
Baca Selengkapnya