Militer Myanmar terbitkan buku tentang konflik Rohingya pakai foto palsu
Merdeka.com - Militer Myanmar meluncurkan sebuah buku bertajuk "Politik Myanmar dan Tatmadaw: Bagian I" yang berisi tentang narasi konflik Rohingya yang terjadi pada Agustus tahun lalu. Dalam buku tersebut, terdapat beberapa foto yang disebut berasal dari arsip Negara Bagian Rakhine.
Foto yang dicetak hitam putih itu menunjukkan seorang pria berdiri di atas dua mayat sambil memegang alat tani, di bawahnya tertulis keterangan 'Bengali membunuh etnis lokal secara brutal'. Bengali sendiri merujuk pada imigran gelap yang berarti warga muslim Rohingya.
Foto lain menunjukkan segerombol orang yang membawa barang memasuki satu daerah seolah sedang terjadi migrasi besar-besaran. Dalam keterangannya tertulis saat itulah warga Rohingya masuk ke Myanmar sebagai imigran gelap.
-
Kenapa foto itu diklaim sebagai berita bohong? Dapat disimpulkan bahwa foto 6 muslimah Indonesia yang berpose bintang daud untuk menyuarakan dukungan pada Israel adalah berita bohong. Faktanya, foto yang tersebar merupakan gambar rekayasa kecerdasan buatan.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Apa yang diklaim foto itu tunjukkan? Sebuah foto memperlihatkan 6 wanita Indonesia berpose bintang daud dalam bendera Israel mencuat di Facebook. Beberapa akun membagikannya dengan narasi bahwa wanita-wanita tersebut menyuarakan dukungannya pada Israel melalui foto yang diambil.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Apa yang diklaim gambar hoax tersebut? Gambar tersebut menampilkan Putin dan Joe Biden mengenakan setelan jas sedang fokus bermain catur. Sambil menundukkan kepala, kedua kepala negara itu melihat papan catur di atas meja. Terdapat keterangan 'Nuclear war is inevitable' dan ada tulisan The Economist di foto tersebut. Sehingga membuat Gambar itu seperti sampul majalah The Economist.
-
Mengapa klaim gambar hoax ini keliru? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang 'tak terelakkan' antara keduanya.
Kantor berita Reuters melakukan penelusuran lebih dalam mengenai foto-foto yang ditampilkan dalam buku tersebut. Hasilnya, ditemukan kejanggalan dalam foto-foto yang diterbitkan dalam buku itu. Rupanya foto-foto itu palsu dan telah disisipi keterangan bohong di dalamnya.
Adegan dalam foto itu memang terjadi di kehidupan nyata, tapi potret itu diambil selama perang Bangladesh pada tahun 1971 silam. Saat itu, ratusan ribu warga Bangladesh dibunuh oleh pasukan Pakistan.
foto pengungsi rwanda di buku militer myanmar soal pengungsi rohingya ©Reuters
Foto lain yang menggambarkan migrasi kenyataannya merupakan para imigran Afrika Timur yang berniat meninggalkan Rwanda menuju ke Tanzania. Namun dikembalikan oleh tentara Tanzania ke negara asal mereka.
Isi dari buku itu sendiri berkutat pada informasi yang hanya didapat dari perspektif militer Myanmar dan menggambarkan konflik Rohingya sejak awal. Kebanyakan isinya sudah disebarluaskan lewat Facebook.
Selain itu, buku tersebut juga dijadikan alat oleh militer Myanmar untuk membantah tuduhan pelanggaran terhadap warga Rohingya yang telah mereka lakukan. Mereka menuding 'teroris Bengali' yang telah menyebabkan kekerasan tejadi karena ingin mendirikan negara Rohingya bernama Arkistan.
Dalam kata pengantar buku itu, penulisnya Letnan Kolonel Kyaw Kyaw Oo mengatakan bahwa buku ini adalah sebuah dokumenter yang akan mengungkap sejarah orang Bengali.
"Dapat dilihat bahwa setiap kali terjadi perubahan politik atau konflik bersenjata etnis di Myanmar, orang-orang Bengali akan melihatnya sebagai peluang. Mereka mengambil keuntungan dari ketidakpastian transisi demokrasi di Myanmar untuk memicu pertikaian agama," tulisnya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (31/8).
foto di buku militer myanmar soal krisis rohingya ©Reuters
Buku tersebut diterbitkan pada Juli lalu oleh Departemen Militer Myanmar. Buku setebal 117 halaman itu dijual di toko buku di sekitar Yangon. Seorang staf dari toko buku terbesar di kota mengatakan bahwa 50 buku yang dipesan tokonya telah habis terjual, namun pihaknya tidak berniat memesan buku itu lagi.
"Tidak banyak juga orang yang datang mencari buku itu," kata staf yang menolak menyebutkan namanya.
Sejak kebohongan mengenai foto-foto dalam buku itu terbongkar, juru bicara pemerintah Zaw Htay dan juru bicara militer tidak dapat dihubungi. Sementara itu, Sekretaris Tetap Kementerian Informasi, U Myo Myint Maung, menolak berkomentar, dan mengatakan dia belum membaca buku itu.
Si penulis buku Kyaw Kyaw Oo juga tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh
Baca Selengkapnya"Muslims in Indonesia stand with Israel (Muslimah Indonesia mendukung Israel)," tulis akun Mercy Linda Trio.
Baca SelengkapnyaGambar 'Tengkorak Raksasa' Bikin Gempar Sri Lanka, Ternyata Begini Ceritanya
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah lewat akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm, terekam detik-detik beberapa prajurit yang berpisah dengan keluarga di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaBenarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?
Baca SelengkapnyaPara pengguna aplikasi kencan kerap menemukan foto-foto tersebut, yang dibagikan langsung tentara Israel.
Baca Selengkapnyae-book sebanyak 22 halaman itu menjabarkan deretan fakta dan informasi yang diduga menjadi langkah Jokowi melanggengkan Gibran jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaBeredar video berjudul 'Ratusan Tengkorak Ditemukan di Al-Zaytun'
Baca SelengkapnyaBenarkah ada kecoa di dalam dada seorang pasien di India? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAnggota pasukan penjajah Israel (IDF) memberikan informasi palsu kepada seorang jurnalis soal pejuang Hamas membunuh anak-anak dan bayi Israel.
Baca Selengkapnya