Gambar 'Tengkorak Raksasa' Bikin Gempar Sri Lanka, Ternyata Begini Ceritanya
Gambar 'Tengkorak Raksasa' Bikin Gempar Sri Lanka, Ternyata Begini Ceritanya
Sebuah gambar yang memperlihatkan tengkorak manusia berukuran raksasa bikin geger dunia maya di Sri Lanka bulan lalu.
-
Bagaimana kerangka raksasa ditemukan? Temuan ini adalah hasil dari kegiatan penggalian di Bukit Blossom yang merupakan sebuah situs pada zaman Holosen Akhir (4350-2980 SM) berlokasi di Lembah San Joaquin bagian utara California, Amerika Serikat.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia raksasa? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Siapa yang menemukan kerangka raksasa itu? Pada 1911, para penambang yang mencari guano kelelawar, bahan penting untuk pupuk, menemukan barang-barang aneh di sebuah gua dekat Lovelock, Nevada.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Kenapa penemuan tengkorak raksasa dibantah? Selain itu, tidak ada temuan signifikan terbaru yang dilaporkan dari gua tersebut.
-
Siapa yang menemukan tengkorak? Arkeolog menemukan tengkorak seorang gadis Yunani kuno yang berasal dari sekitar tahun 400 sampai 300 SM.
Gambar 'Tengkorak Raksasa' Bikin Gempar Sri Lanka, Ternyata Begini Ceritanya
Foto yang beredar di media sosial itu disertai klaim palsu yang menyebut tim geolog menemukan tengkorak raksasa di Desa Valukare sella walawe.
Dikutip laman AFP, sejumlah gambar menampilkan kerangka-kerangka besar yang diduga digali dari kawasan hutan.
Namun, pengamatan terhadap ketidaksesuaian visual pada gambar-gambar tersebut mengindikasikan gambar-gambar itu mungkin dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan.
Pengguna media sosial bereaksi beragam terhadap gambar-gambar tersebut. Beberapa mengakui kemungkinan gambar-gambar itu dihasilkan oleh AI, sementara yang lain tetap percaya gambar-gambar tersebut asli.
Hasil investigasi menyimpulkan gambar-gambar itu sebenarnya merupakan hasil editan, termasuk yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Sebuah grup Facebook yang didedikasikan untuk berbagi gambar yang telah diedit, termasuk yang dihasilkan oleh AI, menjadi sumber penyebaran gambar-gambar tersebut.
"Saya tidak tahu kerangka ini sudah pernah ditemukan tapi dulu ada Helayo (manusia purba Sinhala) dengan postur fisik raksasa di zaman Rahwana," kata seorang pengguna.
Para arkeolog hingga kini masih terus melakukan penggalian dan penelitian di Sri Lanka—negara yang kaya akan peninggalan sejarah.
Sisa-sisa tulang manusia berusia lebih dari 3.000 tahun juga ditemukan di Provinsi Jaffna awal tahun ini.
Beberapa penemuan penting, seperti bukti fosil Homo sapiens tertua di Asia Selatan, sempat menjadi sorotan berita.
Namun, klaim palsu seperti ini hanya mengaburkan fakta-fakta ilmiah yang terbukti.
Ketidaksesuaian visual pada gambar-gambar tersebut, seperti kerangka dengan jumlah jari yang tidak konsisten, telah menjadi petunjuk gambar-gambar tersebut bukanlah gambar asli.
Beberapa gambar memperlihatkan tengkorak raksasa itu punya enam jari tapi di foto lain hanya ada tiga atau empat jari. Sementara gambar lain memperlihatkan seorang perempuan punya lengan tambahan di atas bahunya.
Hal ini diakui oleh para ahli sebelumnya, yang menegaskan perbedaan-perbedaan tersebut sering kali menjadi indikasi penggunaan kecerdasan buatan dalam pembuatan gambar.
Nama desa yang diklaim pada gambar itu--Vallukare sella walawe--juga tidak pernah ada di Sri Lanka.
Tidak hanya di media sosial, gambar-gambar ini juga terungkap telah dibagikan di grup Facebook dengan fokus pada pengeditan gambar, baik itu secara manual maupun menggunakan kecerdasan buatan.
Penyebaran gambar-gambar 'kerangka raksasa' yang dihasilkan oleh AI di Sri Lanka merupakan contoh yang menggambarkan pentingnya kehati-hatian dalam menyebarkan informasi di era digital ini.