NASA Temukan Lubang Hitam Tapi Aneh, Bergerak Berlawanan Arah dengan Galaksi Induk
NASA menerapkan teknik mutakhir yang disebut Selective Amplification of Ultra Noisy Astronomical Signal (Saunas) untuk menyelidiki fenomena ini.
Sebuah lubang hitam yang menunjukkan aktivitas aneh telah menarik perhatian para ilmuwan astrofisika di seluruh dunia. Penemuan ini berasal dari Pusat Penelitian Ames NASA, yang mengungkap bahwa lubang hitam di galaksi NGC 5084 bergerak berlawanan arah dengan galaksi induknya. Fenomena ini sangat menarik karena umumnya lubang hitam berputar sejalan dengan galaksi tempat mereka berada.
Menurut laporan NASA, Selasa (24/12), NGC 5084 sebenarnya bukanlah galaksi yang baru ditemukan dalam dunia astronomi. Galaksi ini pertama kali diidentifikasi pada abad ke-18 oleh astronom Jerman, William Herschel. Namun, baru pada tahun 2024, para ilmuwan menyadari bahwa lubang hitam di pusat galaksi ini memiliki dinamika yang unik.
-
Bagaimana lubang hitam berputar dalam orbit? Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang Lubang Hitam? Ilmuwan Temukan Lubang Hitam Kembar yang Misterius Kedua lubang hitam ini berputar dalam orbit yang semakin memburuk di inti galaksi tersebut.
-
Bagaimana lubang hitam ditemukan? Untuk mengidentifikasinya, peneliti mencari radiasi energi tinggi yang sangat terang seperti sinar-X. Keberadaan sinar-X ini menunjukkan bahwa lubang hitam sedang aktif mengakumulasi material.
-
Apa yang baru ditemukan tentang Lubang Hitam? Salah satu temuan penting adalah kelangkaan lubang hitam supermassif yang dianggap tumbuh dengan cepat
-
Bagaimana lubang hitam terbentuk? Lubang hitam terbentuk dari bintang-bintang yang mengalami kehancuran di akhir siklus hidup mereka. Bintang-bintang yang memiliki massa besar akan meledak dalam peristiwa supernova dan kemudian runtuh menjadi lubang hitam.
-
Apa kesamaan alam semesta dengan lubang hitam? Alam semesta juga memiliki beberapa kesamaan dengan lubang hitam. Misalnya, jika kita memutarbalikkan ekspansi alam semesta, terlihat jelas bahwa ia dimulai dengan sebuah 'singularitas' — Big Bang — sebuah titik dalam waktu di mana kerapatan, suhu, dan energi sangat ekstrem sehingga hukum fisika tidak berlaku. Ini secara matematis sama dengan singularitas dalam lubang hitam.
Untuk menyelidiki fenomena tersebut, NASA menerapkan metode canggih bernama Selective Amplification of Ultra Noisy Astronomical Signal (Saunas). Metode ini dirancang khusus untuk mendeteksi emisi sinar-X dengan kecerahan rendah, yang biasanya tersembunyi di balik sumber radiasi lainnya. Dengan menggunakan Saunas, para peneliti berhasil memisahkan sinyal lemah dari kebisingan latar belakang, sehingga dapat menemukan aktivitas luar biasa dari lubang hitam di NGC 5084. Analisis awal dilakukan dengan memanfaatkan data arsip lama yang tersimpan di observatorium Chandra X-ray.
Hasil penelitian menunjukkan, lubang hitam ini memancarkan empat semburan sinar-X yang signifikan. Menariknya, dua dari semburan tersebut sejajar dengan bidang galaksi, sementara dua lainnya mengarah ke atas dan bawah galaksi. Kondisi ini sangat jarang terjadi, karena biasanya tidak ditemukan dua pasang semburan sinar-X dalam satu galaksi.
Penemuan ini semakin menarik ketika para peneliti memeriksa data tambahan dari berbagai observatorium. Gambar galaksi yang diperoleh dari teleskop Hubble dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) memberikan informasi lebih mendalam mengenai struktur galaksi tersebut. Selain itu, observasi menggunakan Expanded Very Large Array (EVLA) milik NRAO mengungkapkan gambaran inti galaksi yang tampak aneh. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa NGC 5084 memiliki sejarah evolusi yang berbeda dibanding galaksi lain.
Pamela Marcum, seorang astrofisikawan dan salah satu penulis penelitian ini, menyatakan penemuan dua pasang semburan dalam satu galaksi adalah hal yang sangat luar biasa. Salah satu hipotesis yang diajukan adalah bahwa galaksi NGC 5084 mungkin pernah mengalami tabrakan atau interaksi dengan galaksi lain. Interaksi semacam itu dapat menyebabkan gangguan besar pada struktur galaksi, termasuk pembentukan semburan plasma dan perubahan dinamika lubang hitam di pusat galaksi.
Semburan Sinar-X
Bukti dari semburan sinar-X yang sejajar dengan bidang galaksi dan arah vertikal juga mendukung teori ini, karena fenomena serupa sering ditemukan pada galaksi yang aktif secara gravitasi. Selain itu, para ilmuwan menyatakan aliran plasma yang dihasilkan oleh lubang hitam ini meluas jauh melampaui batas galaksi. Hal ini menunjukkan bahwa lubang hitam tersebut memiliki aktivitas yang sangat kuat, bahkan mungkin melibatkan materi yang jatuh ke dalam cakram akresinya dengan kecepatan tinggi.
Keberadaan empat semburan sinar-X besar mengindikasikan lubang hitam ini mengalami periode aktivitas intensif yang berlangsung lama. Penemuan ini juga menimbulkan pertanyaan baru mengenai bagaimana lubang hitam supermasif dapat memengaruhi evolusi galaksi induknya. Dalam kasus NGC 5084, aktivitas lubang hitam yang tidak biasa ini mungkin telah membentuk kembali struktur galaksi, termasuk pembentukan bintang baru atau bahkan penghentian proses tersebut di area tertentu.
Lebih jauh lagi, para peneliti berharap penemuan ini dapat membuka jalan untuk penelitian lanjutan mengenai galaksi lain dengan dinamika serupa. Mereka berencana menggunakan teknologi observasi mutakhir, seperti teleskop James Webb, untuk mempelajari lebih dalam tentang interaksi antara lubang hitam dan galaksi induknya. Dengan menggabungkan data dari berbagai instrumen, para ilmuwan berharap dapat mengungkap misteri di balik perilaku unik NGC 5084.
Sebagai langkah awal, tim peneliti akan fokus pada simulasi komputer untuk merekonstruksi sejarah galaksi ini. Mereka juga akan menyelidiki apakah terdapat korelasi antara aktivitas lubang hitam terbalik yang tidak biasa dengan keberadaan elemen berat tertentu di sekitar galaksi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman baru tentang mekanisme pembentukan dan evolusi galaksi secara keseluruhan.