NASA Ungkap Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi di Tahun 2031 Semakin Tinggi, Ini Daftar Negara yang Diperkirakan Terdampak
Saat ini, teleskop darat yang tergabung dalam Jaringan Peringatan Asteroid Internasional sedang mengamati Asteroid 2024 YR4.

NASA baru saja memperbarui informasi mengenai kemungkinan tabrakan asteroid 2024 YR4. Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS), yang bertugas memantau objek yang mendekati Bumi, peluang asteroid ini untuk menabrak Bumi pada tahun 2032 meningkat menjadi 3,1 persen, atau sekitar 1 banding 32.
Berdasarkan laporan dari Live Science pada Kamis (20/2), peningkatan ini merupakan yang keempat kalinya. Sebelumnya, pada tanggal 28 Januari, peluang tabrakan asteroid ini tercatat sebesar 1,2 persen atau 1 banding 83. Seiring waktu, angka tersebut terus meningkat, dan pada awal Februari, peluangnya menjadi 1,58 persen atau 1 banding 63. Pada tanggal 10 Februari, angka tersebut kembali meningkat menjadi 2,3 persen atau 1 banding 45.
Walaupun risiko tabrakan masih dianggap rendah, para ilmuwan tetap melakukan pemantauan yang teliti terhadap pergerakan asteroid ini. Asteroid 2024 YR4 tergolong sebagai objek dekat Bumi (NEO) dan saat ini berada pada jarak 43,4 juta km dari Bumi. Saat ini, asteroid 2024 YR4 sedang dalam pengamatan teleskop darat yang tergabung dalam International Asteroid Warning Network.
Proses observasi ini direncanakan akan berlangsung hingga April, sebelum asteroid menjadi terlalu redup untuk dapat terlihat. Diperkirakan, asteroid ini baru akan terlihat kembali pada Juni 2028. NASA berencana memanfaatkan Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Maret 2025 untuk mendapatkan estimasi yang lebih akurat mengenai jalur orbitnya.
Observasi yang dilakukan akan membantu dalam menentukan ukuran asteroid yang saat ini diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter. Hingga saat ini, risiko tabrakan asteroid 2024 YR4 cukup signifikan, sehingga asteroid ini menempati posisi teratas dalam daftar Risk List yang disusun oleh European Space Agency (ESA) dan Sentry Risk Table milik NASA. Jika tabrakan terjadi, energi yang dikeluarkan diperkirakan setara dengan 50 juta TNT, yang dapat menyebabkan kerusakan lokal yang signifikan. Namun, para ilmuwan berharap dengan observasi yang lebih mendalam, risiko ini dapat direvisi, dan kemungkinan terjadinya tabrakan dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan sepenuhnya.
Para astronom sebelumnya sering menemukan objek dekat Bumi (Near-Earth Objects/NEOs), tetapi kemungkinan tabrakan dapat berubah seiring dengan pembaruan data. Banyak asteroid yang sebelumnya dianggap berisiko akhirnya dikeluarkan dari daftar bahaya setelah penelitian lebih lanjut. Meski begitu, saat ini peluang asteroid 2024 YR4 jatuh ke Bumi masih 96,9 persen, yang berarti kemungkinan tidak menabrak Bumi jauh lebih besar.
Selain itu, dengan semakin banyak peneliti yang mengamati orbit asteroid ini, peluang tabrakan dengan Bumi dapat menurun hingga 0 persen. Peneliti dari Catalina Sky Survey NASA juga menyatakan, ada kemungkinan asteroid 2024 YR4 justru akan jatuh ke Bulan. Sepanjang sejarah, Bulan telah menjadi sasaran bagi banyak asteroid. Para ilmuwan memperkirakan bahwa jika asteroid 2024 YR4 menabrak Bulan, satelit alami Bumi ini akan memiliki kawah dengan diameter sekitar 2 kilometer.
Negara Terdampak
NASA telah merilis daftar negara yang mungkin akan terkena dampak dari tabrakan asteroid 2024 YR4. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman resmi NASA pada Kamis, 20 Februari 2025, David Rankin, seorang peneliti senior dari Catalina Sky Survey NASA, telah memetakan "koridor risiko batu antariksa" untuk menentukan area yang akan terpengaruh oleh asteroid tersebut.
Dengan peta yang telah disusun, diperkirakan asteroid 2024 YR4 akan menabrak jalur yang membentang dari bagian utara Amerika Selatan, melewati Samudra Pasifik, Asia Selatan, Laut Arab, hingga ke Afrika. Lokasi spesifik dari tabrakan ini sangat bergantung pada rotasi bumi.
Rankin juga menyebutkan, beberapa negara yang berpotensi menjadi target adalah Ethiopia, Sudan, Bangladesh, India, dan Pakistan. Selain itu, Ekuador, Kolombia, Venezuela, serta Nigeria juga diidentifikasi sebagai negara yang mungkin terdampak. Ukuran asteroid dapat berpengaruh besar terhadap dampak yang ditimbulkannya pada objek yang ditabrak. Jika asteroid 2024 YR4 mencapai ukuran maksimal, ledakannya dapat memengaruhi area hingga 50 km dari titik tabrakan. Di samping itu, potensi kerusakan yang ditimbulkan biasanya disebabkan oleh kecepatan asteroid yang sangat tinggi, sekitar 17 km/detik saat memasuki atmosfer bumi.