PBB Diduga Kirim Bantuan Makanan Hampir Kedaluwarsa ke Gaza
Bantuan kemanusiaan menjadi harapan seluruh warga Gaza untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel.
Badan Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan yang hampir kedaluwarsa ke Gaza, Palestina.
PBB Diduga Kirim Bantuan Makanan Hampir Kedaluwarsa ke Gaza
Situasi kemanusiaan di Gaza kini terus memburuk karena setiap hari dibombardir oleh Israel. Bantuan kemanusiaan menjadi harapan seluruh warga Gaza untuk bertahan hidup di tengah gempuran Israel dan tidak adanya air, listrik, makanan, dan obat-obatan.
Yang menjadi masalah tidak hanya persoalan nutrisi atau kandungan gizi dari makanan sumbangan itu tapi juga risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan, terutama di wilayah yang akses layanan kesehatannya sudah porak-poranda.
Sebuah video yang beredar di media sosial X dan Tiktok memperlihatkan sebungkus biskuit yang sudah hampir kedaluwarsa.
Di bungkus biskuit itu tertulis tangga kedaluwarasanya adalah 22 November 2023, artinya tinggal tersisa tiga pekan lagi makanan itu bisa dimakan.
Sumber: X
🚨🇵🇸 The World Food Program is reportedly sending EXPIRED FOOD to Gaza.
— Jackson Hinkle 🇺🇸 (@jacksonhinklle) November 4, 2023
❌ What good is sending food aid if the suffering Palestinians can’t eat it? CRIMINAL! pic.twitter.com/w7xwUqUMjm
Insiden ini memicu kekhawatiran tentang kualitas makanan bantuan PBB bagi warga Gaza.
Beberapa hari lalu ribuan warga Palestina yang putus asa akibat blokade total dan pengeboman selama tiga pekan menjebol beberapa gudang bantuan PBB di Jalur Gaza. Mereka mengambil gandum, tepung dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
“Ini adalah tanda yang mencemaskan bahwa tatanan sipil mulai rusak setelah tiga pekan perang dan blokade yang ketat,” kata Thomas White, direktur Badan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali mengulang seruan untuk mengakhiri pertumpahan darah dan mencapai gencatan senjata.
“Situasi di Gaza semakin hari semakin menyedihkan. Saya menyesalkan, alih-alih melakukan jeda kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dan didukung oleh komunitas internasional, Israel malah meningkatkan operasi militernya,” kata Guterres, seperti dilansir laman Aljazeera.
Sementara itu Indonesia juga kemarin mengirimkan bantuan kemanusian ke Gaza.
Presiden Joko Widodo melepas pengiriman bantuan kemanusiaan seberat 51,5 ton untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Bantuan tersebut diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno Hatta.
merdeka.com
Sementara itu Indonesia juga kemarin mengirimkan bantuan kemanusian ke Gaza.
Presiden Joko Widodo melepas pengiriman bantuan kemanusiaan seberat 51,5 ton untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Bantuan tersebut diterbangkan dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno Hatta.
Adapun bantuan yang dikirim Indonesia antara lain, bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, hingga logistik lainnya yang dibutuhkan di Gaza, Palestina.
"Ini adalah bantuan tahap pertama, dibawa menggunakan tiga pesawat dan berisi 51,5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza," jelas Presiden Jokowi.Sementara, pesawat yang digunakan dalam pengiriman bantuan kemanusian ini adalah dua unit pesawat Hercules C-130 TNI AU dan satu pesawat kargo komersil yang diterbangkan dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Bantuan yang dikirim dari Indonesia ini tidak langsung diterbangkan ke Gaza, Palestina, tetapi melalui pintu perbatasan dengan Mesir di Rafah.
Presiden Jokowi menegaskan bantuan 51,5 ton yang dikirim ke Palestina merupakan wujud solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap tragedi di Gaza, Palestina dan Jokowi juga menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Gaza.