Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH 370 dilanjutkan

Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH 370 dilanjutkan Dugaan potongan badan pesawat MH370 di pantai Thailand. ©2016 REUTERS/Surapan Boonthanom

Merdeka.com - Pemerintah Malaysia akan membayar perusahaan Amerika Serikat Ocean Infinity sebanyak USD 70 juta (Rp 938 triliun), jika perusahaan itu bisa menemukan puing-puing dan kotak hitam pesawat Malaysia Airlines 370 dalam waktu tiga bulan.

Pesawat tersebut hilang empat tahun lalu sejak 8 Maret 2014, dan sampai saat ini masih belum bisa ditemukan. Pesawat tersebut terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang penumpang.

Menurut Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, para ahli mengidentifikasi kemungkinan 85% puing pesawat berada di area seluas 25.000 kilometer persegi (sekitar 9.650 mil persegi).

Pemerintah juga sudah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan di Houston, Texas untuk melanjutkan pencarian pesawat.

"Misi utama oleh Ocean Infinity adalah mengidentifikasi lokasi reruntuhan dan atau kotak hitam penerbangan, serta memberikan bukti yang cukup besar dan bisa dipercaya untuk mengkonfirmasi lokasi sebenarnya dari dua item utama," kata dia, dilansir dari Associated Press, Kamis (11/1).

Jika pencarian itu berhasil, pembayaran akan dilakukan sesuai dengan ukuran wilayah yang dicari.

Liow melanjutkan, pemerintah akan membayar Ocean Infinity USD 20 juta (Rp 268 triliun) untuk 5.000 kilometer persegi (1.930 mil persegi) jika pencarian berhasil, USD 30 juta (Rp 402 triliun) untuk 15.000 kilometer persegi (5.790 mil persegi), USD 50 juta (Rp 670 triliun) untuk 25.000 kilometer persegi (9653 mil persegi) dan USD 70 juta (Rp 938 triliun) jika pesawat atau kotak hitam ditemukan di luar area yang teridentifikasi.

Chief Executive Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan kapal pencari Seabed Constructor akan memulai pencarian di Samudera Hindia bagian selatan pada 17 Januari. Kapal tersebut berangkat dari Afrika Selatan Durban pekan lalu.

Nantinya, ada delapan kapal selam tak berawak, yang dilengkapi dengan kamera berteknologi tinggi, pendeteksi bawah laut dengan gelombang suara dan sensor.

Plunkett mengatakan kapal selam ini bisa mencakup hingga 1.200 kilometer persegi (463 mil persegi) per hari dan mengarungi hingga 25.000 kilometer persegi dalam waktu satu bulan.

"Kami memiliki prospek yang nyata untuk menemukannya. Meskipun tidak ada jaminan untuk menemukan pesawat terbang, kami yakin beberapa sistem kendaraan otonom kami bisa bekerja secara bersamaan yang sesuai dengan tugas yang ada." kata Plunkett.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370
Ilmuwan Temukan Bukti Baru yang Bisa Memecahkan Misteri Penerbangan MH370

Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.

Baca Selengkapnya
Bikin Kaukus Kelautan DPR Tertarik, Ini Sederet Keunggulan Kapal OceanX
Bikin Kaukus Kelautan DPR Tertarik, Ini Sederet Keunggulan Kapal OceanX

Kapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi

Baca Selengkapnya
Kejagung Buka Peluang Sita Rolls Royce hingga Jet Pribadi Harvey Moeis
Kejagung Buka Peluang Sita Rolls Royce hingga Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun

Baca Selengkapnya
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani

Jokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Pemerintah Indonesia Minta Keringanan Bayar Proyek Jet Tempur KF-21
Diam-Diam, Pemerintah Indonesia Minta Keringanan Bayar Proyek Jet Tempur KF-21

Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia sedang melakukan negosiasi akhir untuk menyelesaikan masalah pembagian biaya.

Baca Selengkapnya
Benda Misterius Terdampar di Pantai Australia, Warga Diminta Menjauh
Benda Misterius Terdampar di Pantai Australia, Warga Diminta Menjauh

Sebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan

Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.

Baca Selengkapnya
DPR Ingatkan Polri, Pesawat Baru Bukan untuk Gaya-gayaan
DPR Ingatkan Polri, Pesawat Baru Bukan untuk Gaya-gayaan

Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.

Baca Selengkapnya
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan

Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.

Baca Selengkapnya
Aktivis Lingkungan Dukung Kejagung Usut Tuntas Korupsi Timah, Sebabkan Kerugian Negara Fantastis
Aktivis Lingkungan Dukung Kejagung Usut Tuntas Korupsi Timah, Sebabkan Kerugian Negara Fantastis

Helena Lim dan Harvey Moeis jadi dua pengusaha yang baru saja ditetapkan tersangka

Baca Selengkapnya
Indonesia Terima Hibah Kapal Perang Bekas dari Korsel, Gelontorkan Rp 569,97 Miliar untuk Perbaikan
Indonesia Terima Hibah Kapal Perang Bekas dari Korsel, Gelontorkan Rp 569,97 Miliar untuk Perbaikan

Perbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Kejari Jaksel Terima Barang Bukti Duit Rp83 Miliar Kasus Korupsi Timah: Ada Banyak Nih
Kejari Jaksel Terima Barang Bukti Duit Rp83 Miliar Kasus Korupsi Timah: Ada Banyak Nih

Harvey Moeis, suami Sandra Dewi jadi salah satu tersangka dalam kasus megakorupsi tersebut

Baca Selengkapnya