Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH 370 dilanjutkan
Merdeka.com - Pemerintah Malaysia akan membayar perusahaan Amerika Serikat Ocean Infinity sebanyak USD 70 juta (Rp 938 triliun), jika perusahaan itu bisa menemukan puing-puing dan kotak hitam pesawat Malaysia Airlines 370 dalam waktu tiga bulan.
Pesawat tersebut hilang empat tahun lalu sejak 8 Maret 2014, dan sampai saat ini masih belum bisa ditemukan. Pesawat tersebut terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang penumpang.
Menurut Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, para ahli mengidentifikasi kemungkinan 85% puing pesawat berada di area seluas 25.000 kilometer persegi (sekitar 9.650 mil persegi).
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Pemerintah juga sudah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan di Houston, Texas untuk melanjutkan pencarian pesawat.
"Misi utama oleh Ocean Infinity adalah mengidentifikasi lokasi reruntuhan dan atau kotak hitam penerbangan, serta memberikan bukti yang cukup besar dan bisa dipercaya untuk mengkonfirmasi lokasi sebenarnya dari dua item utama," kata dia, dilansir dari Associated Press, Kamis (11/1).
Jika pencarian itu berhasil, pembayaran akan dilakukan sesuai dengan ukuran wilayah yang dicari.
Liow melanjutkan, pemerintah akan membayar Ocean Infinity USD 20 juta (Rp 268 triliun) untuk 5.000 kilometer persegi (1.930 mil persegi) jika pencarian berhasil, USD 30 juta (Rp 402 triliun) untuk 15.000 kilometer persegi (5.790 mil persegi), USD 50 juta (Rp 670 triliun) untuk 25.000 kilometer persegi (9653 mil persegi) dan USD 70 juta (Rp 938 triliun) jika pesawat atau kotak hitam ditemukan di luar area yang teridentifikasi.
Chief Executive Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan kapal pencari Seabed Constructor akan memulai pencarian di Samudera Hindia bagian selatan pada 17 Januari. Kapal tersebut berangkat dari Afrika Selatan Durban pekan lalu.
Nantinya, ada delapan kapal selam tak berawak, yang dilengkapi dengan kamera berteknologi tinggi, pendeteksi bawah laut dengan gelombang suara dan sensor.
Plunkett mengatakan kapal selam ini bisa mencakup hingga 1.200 kilometer persegi (463 mil persegi) per hari dan mengarungi hingga 25.000 kilometer persegi dalam waktu satu bulan.
"Kami memiliki prospek yang nyata untuk menemukannya. Meskipun tidak ada jaminan untuk menemukan pesawat terbang, kami yakin beberapa sistem kendaraan otonom kami bisa bekerja secara bersamaan yang sesuai dengan tugas yang ada." kata Plunkett.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang menjerat Harvey Moeis menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan dan Indonesia sedang melakukan negosiasi akhir untuk menyelesaikan masalah pembagian biaya.
Baca SelengkapnyaSebuah benda berukuran sangat besar terdampar di pantai Green Head, Australia Barat.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaHelena Lim dan Harvey Moeis jadi dua pengusaha yang baru saja ditetapkan tersangka
Baca SelengkapnyaPerbaikan mesin kapal hibah itu akan dilakukan langsung di Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaHarvey Moeis, suami Sandra Dewi jadi salah satu tersangka dalam kasus megakorupsi tersebut
Baca Selengkapnya