Pentagon: ISIS siap bangkit lagi di Irak dan Suriah
Merdeka.com - Menghancurkan ISIS tampaknya lebih sulit daripada yang dibayangkan Amerika Serikat serta para sekutu. Berdasarkan perkiraan intelijen paling baru, AS memperingatkan bahwa militan itu mungkin "siap" untuk bangkit kembali.
Selama berbulan-bulan, para pejabat Amerika dan koalisi berbicara bagaimana kombinasi kekuatan udara dan pasukan darat telah mengusir kelompok teror ISIS dari kira-kira 98 persen kawasan yang dikuasainya di Suriah dan Irak.
Tapi kini, para pejabat yang sama mengakui bahwa usaha mereka itu belum cukup.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
"ISIS tampaknya siap untuk membangun kembali dan membentuk negara seperti keinginan mereka," kata juru bicara Pentagon, Komandan Sean Robertson kepada VOA lewat surat elektronik, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (18/8).
ISIS kini mungkin lebih kuat dari Al Qaidah di Irak pada masa jayanya tahun 2006-2007, ketika kelompok itu mengumumkan terbentuknya negara Islam dan beroperasi di bawah nama ISIS," kata Robertson.
Pernyataan ini muncul sebagai jawaban atas perkiraan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat paling baru, yang mengatakan jumlah ISIS di Irak dan Suriah tercatat antara 28 ribu sampai hampir 32 ribu orang. Jumlah ini hampir menyamai jumlah kelompok teror itu ketika masih berada pada masa jayanya.
Sebuah laporan terpisah pekan ini, yang dikeluarkan PBB sampai pada kesimpulan yang sama, dan memperkirakan jumlah militan ISIS sekitar 30 ribu orang, yang tersebar di dua negara itu.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaTerowongan-terowongan Hamas yang luas masih utuh dan hanya sepertiga pejuang yang terbunuh.
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaHouthi melancarkan serangan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, dan Inggris.
Baca Selengkapnya